Isuzu Belum Minat Bawa Truk Listrik ke Indonesia

Kesiapan charging station masih jadi perhatian utama, Isuzu belum minat bawa truk listrik ke Indonesia

Isuzu Belum Minat Bawa Truk Listrik ke Indonesia

KatadataOTO – Elektrifikasi tidak hanya terjadi di sektor kendaraan penumpang namun juga niaga. Namun masih banyak tantangan dihadapi mengingat mekanisme dan infrastruktur yang dibutuhkan berbeda.

Meski begitu di pasar global beberapa pabrikan sudah mulai memperkenalkan kendaraan besar bertenaga listrik baik itu berbasis baterai atau BEV (Battery Electric Vehicle) maupun FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle).

Salah satu produsen yakni PT IAMI (Isuzu Astra Motor Indonesia) atau Isuzu belum minat bawa truk listrik ke Indonesia walaupun elektrifikasi tengah digencarkan saat ini. 

Ada beberapa pertimbangan seperti kesiapan infrastruktur charging station belum tersebar merata apalagi di daerah di luar pulau Jawa.

Jualan Isuzu Semester I 2022
Photo : IAMI

Isuzu Global sudah memperkenalkan lini kendaraan listrik. Namun Yusak Kristian Solaeman selaku President Director PT IAMI menegaskan masih banyak tantangan dihadapi buat elektrifikasi sektor niaga.

“Kalau secara teknologi Isuzu sudah punya. Di JMS (Japan Mobility Show) Tokyo sudah ditampilkan EV serta FCEV, tapi untuk masuk Indonesia harus didukung infrastruktur,” ungkap Yusak di Jakarta, Kamis (25/1).

Ia menjelaskan mobilitas CV (Commercial Vehicle) lebih intens, bahkan bisa dibilang 24 jam tanpa henti. Butuh ada charging station memadai dan dalam jumlah sesuai untuk mengakomodir hal tersebut.

Belum lagi pola berkendara pengemudi nanti perlu menyesuaikan. Jika dibandingkan pengisian BBM cuma butuh waktu hitungan menit sementara pengisian daya baterai lebih lama dan bisa kurangi produktivitas.

Menanggapi rencana elektrifikasi di Indonesia, Yusak mengaku belum bisa memberikan waktu pasti. Karena masih menunggu kesiapan dari beragam faktor.

“Untuk masuk ke Indonesia dan digunakan dalam skala bisnis butuh infrastruktur yang siap. Tapi kembali tahunnya kita tidak bisa bilang,” ucap Yusak.

Isuzu di GIIAS 2023
Photo : TrenOto

Sekadar informasi jelang akhir 2023 Isuzu Motors ikut ambil bagian dukung elektrifikasi dengan siapkan prototipe truk berbasis penukaran baterai agar waktu pengiriman barang bisa lebih efisien. 

Penukaran baterai memakan waktu jauh lebih singkat dari pengisian daya biasa, dalam prosesnya juga dibantu robot. Model itu bakal pakai Isuzu Elf sebagai basis.


Terkini

otopedia
Paspor kendaraan

Cara Urus Paspor Kendaraan Agar Bisa Road Trip Keluar Negeri

Cara urus paspor kendaraan sebelum Road Trip keluar negeri sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dijalani

news
Lokasi SIM Keliling Jakarta 22 November, Ada Pembukaan GJAW 2024

Lokasi SIM Keliling Jakarta 22 November, Ada Pembukaan GJAW 2024

Polda Metro Jaya menghadirkan SIM Keliling Jakarta hari ini di lima tempat berbeda demi melayani masyarakat

news
Simak Lokasi dan Jadwal SIM Keliling Bandung Hari Ini 8 November

Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Bandung Hari Ini 22 November

Jangan sampai terlewat karena SIM keliling Bandung tidak beroperasi di akhir pekan, berikut informasinya

news
Ganjil genap Jakarta

Ganjil Genap Jakarta 22 November 2024, Sambut Libur Akhir Pekan

Ganjil genap Jakarta 22 November 2024 digelar di puluhan titik untuk memastikan kelancaran lalu lintas

news
Kendaraan listrik polisi

Kepolisian Siapkan 59 Kendaraan Listrik untuk Kebutuhan Patroli

Kepolisian siapkan 59 kendaraan listrik untuk memenuhi beragam kebutuhan penugasan anggota di lapangan

mobil
Aion V

Prediksi Harga Aion V yang Meluncur di GJAW 2024

Harga Aion V yang meluncur di GJAW 2024 diperkirakan mencapai Rp 500 jutaan dan sudah bisa dipesan dari sekarang

mobil
Perputaran uang judi online cukup buat beli 1,2 juta Hyundai Tucson

Perputaran Uang Judi Online Setara 1,2 Juta Hyundai Tucson Hybrid

Perputaran uang judi online mencapai Rp 900 triliun, cukup untuk membeli Hyundai Tucson Hybrid secara tunai

motor
Opsen PKB dan PPN 12 Persen Bikin Industri Motor Menjerit

Opsen PKB dan PPN 12 Persen Bikin Industri Motor Menjerit

Kebijakan opsen PKB serta PPN 12 persen yang bakal diterapkan awal 2025 diprediksi memberatkan industri motor