Prediksi 3 Mobil Hybrid Honda yang Meluncur di RI Tahun Ini
08 Mei 2025, 09:00 WIB
Ada beberapa tantangan dihadapi industri otomotif Indonesia apabila tarif resiprokal AS diberlakukan
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Belum lama ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan sebuah kebijakan baru yakni tarif resiprokal.
Secara singkat, tarif resiprokal merupakan kebijakan timbal balik, di mana satu negara menetapkan tarif impor barang dari negara lain seperti yang dikenakan oleh negara tersebut pada barang ekspornya.
Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena dampaknya dengan tarif resiprokal 32 persen per 9 April 2025.
Keputusan tersebut akan mempengaruhi berbagai industri di Indonesia, tidak terkecuali di sektor otomotif.
Meskipun begitu, pengamat menilai bahwa ekspor utama RI buat produk otomotif ke Amerika Serikat tidak terbilang besar.
“Pangsa pasar otomotif kita adalah Filipina, Arab Saudi, Meksiko, Vietnam dan Uni Emirat Arab. Mungkin ekspor kita ke negara-negara tersebut akan turun, karena menurunnya ekonomi mereka,” kata Riyanto, pengamat otomotif LPEM (Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat) UI saat dihubungi KatadataOTO, Senin (07/08).
Di sisi lain, asosiasi seperti Aismoli (Asosiasi Motor Listrik Indonesia) berpendapat negara lain seperti China bakal mencari pasar alternatif di luar AS.
Indonesia dapat menjadi salah satu target, karena punya populasi besar dan daya beli yang dianggap kuat.
Jadi ada peluang manufaktur di dalam negeri nanti harus bersaing dengan gempuran barang-barang impor.
“Untuk mengatasi hal tersebut, dorong pasar domestik kita yang juga masih sangat potensial jika diberikan stimulus,” kata Riyanto.
Dia menegaskan, insentif atau subsidi berupa pengurangan PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah) atau PPN (Pajak Pertambahan Nilai) masih jadi solusi yang patut dipertimbangkan.
Presiden Indonesia, Prabowo Subianto disebutkan bakal mengirim utusan buat melakukan perundingan yang setara dan adil guna menghadapi tarif resiprokal AS.
Prabowo menegaskan bahwa keputusan AS menerapkan tarif resiprokal bermaksud menjaga pertumbuhan industri di sana.
Sehingga Indonesia juga akan melakukan langkah serupa agar kepentingan masyarakat tanah air bisa tetap terpenuhi.
“Pemimpin Amerika mementingkan kepentingan rakyat mereka, kita juga memikirkan rakyat kita. Tidak perlu ada rasa kecewa, tidak perlu ada rasa kuatir, kita percaya dengan kekuatan kita sendiri,” kata Prabowo Subianto dalam siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden, Senin.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
08 Mei 2025, 09:00 WIB
07 Mei 2025, 16:00 WIB
07 Mei 2025, 11:22 WIB
06 Mei 2025, 19:00 WIB
05 Mei 2025, 14:00 WIB
Terkini
08 Mei 2025, 10:00 WIB
Selama penyelenggaraan PEVS 2025, DFSK dan Seres berhasil mendapat catatan positif dengan meraih 782 SPK
08 Mei 2025, 09:00 WIB
Honda siapkan tiga model mobil hybrid baru untuk para konsumen Tanah Air sepanjang 2025, ini bocorannya
08 Mei 2025, 08:00 WIB
Berikut KatadataOTO rangkumkan harga motor matic 150 cc di Mei 2025, ada Yamaha Nmax Turbo dan Honda PCX
08 Mei 2025, 07:00 WIB
Kendaraan listrik dinilai menjadi penyebab turunnya penerimaan bea masuk pada kuartal pertama 2025 ini
08 Mei 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta tersedia di lima lokasi berbeda hari ini, simak biaya serta persyaratan lengkapnya
08 Mei 2025, 06:00 WIB
Kepolisian menghadirkan SIM Keliling Bandung hari ini di dua tempat berbeda, kemudian beroperasi sejak pagi
08 Mei 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 8 Mei 2025 kembali diterapkan di puluhan ruas jalan yang menjadi pusat lalu lintas
07 Mei 2025, 23:00 WIB
Dinas Perhubungan DKI mengungkap alasan sistem jalan berbayar elektronik yang sempat dicanangkan belum terealisasi