Temui Raksasa Otomotif Jepang, Kemenperin Siap Evaluasi Insentif
13 Juli 2025, 13:00 WIB
Ada beberapa tantangan dihadapi industri otomotif Indonesia apabila tarif resiprokal AS diberlakukan
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Belum lama ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan sebuah kebijakan baru yakni tarif resiprokal.
Secara singkat, tarif resiprokal merupakan kebijakan timbal balik, di mana satu negara menetapkan tarif impor barang dari negara lain seperti yang dikenakan oleh negara tersebut pada barang ekspornya.
Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena dampaknya dengan tarif resiprokal 32 persen per 9 April 2025.
Keputusan tersebut akan mempengaruhi berbagai industri di Indonesia, tidak terkecuali di sektor otomotif.
Meskipun begitu, pengamat menilai bahwa ekspor utama RI buat produk otomotif ke Amerika Serikat tidak terbilang besar.
“Pangsa pasar otomotif kita adalah Filipina, Arab Saudi, Meksiko, Vietnam dan Uni Emirat Arab. Mungkin ekspor kita ke negara-negara tersebut akan turun, karena menurunnya ekonomi mereka,” kata Riyanto, pengamat otomotif LPEM (Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat) UI saat dihubungi KatadataOTO, Senin (07/08).
Di sisi lain, asosiasi seperti Aismoli (Asosiasi Motor Listrik Indonesia) berpendapat negara lain seperti China bakal mencari pasar alternatif di luar AS.
Indonesia dapat menjadi salah satu target, karena punya populasi besar dan daya beli yang dianggap kuat.
Jadi ada peluang manufaktur di dalam negeri nanti harus bersaing dengan gempuran barang-barang impor.
“Untuk mengatasi hal tersebut, dorong pasar domestik kita yang juga masih sangat potensial jika diberikan stimulus,” kata Riyanto.
Dia menegaskan, insentif atau subsidi berupa pengurangan PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah) atau PPN (Pajak Pertambahan Nilai) masih jadi solusi yang patut dipertimbangkan.
Presiden Indonesia, Prabowo Subianto disebutkan bakal mengirim utusan buat melakukan perundingan yang setara dan adil guna menghadapi tarif resiprokal AS.
Prabowo menegaskan bahwa keputusan AS menerapkan tarif resiprokal bermaksud menjaga pertumbuhan industri di sana.
Sehingga Indonesia juga akan melakukan langkah serupa agar kepentingan masyarakat tanah air bisa tetap terpenuhi.
“Pemimpin Amerika mementingkan kepentingan rakyat mereka, kita juga memikirkan rakyat kita. Tidak perlu ada rasa kecewa, tidak perlu ada rasa kuatir, kita percaya dengan kekuatan kita sendiri,” kata Prabowo Subianto dalam siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden, Senin.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
13 Juli 2025, 13:00 WIB
10 Juli 2025, 19:00 WIB
05 Juli 2025, 08:32 WIB
04 Juli 2025, 07:00 WIB
01 Juli 2025, 23:30 WIB
Terkini
15 Juli 2025, 15:00 WIB
IBID baru saja membuka kantor anyar di Jakarta Timur dengan berbagai fasilitas yang lebih lengkap lagi
15 Juli 2025, 14:00 WIB
Pemerintah DKI berencana bangun tempat parkir di daerah penyangga agar masyarakat tidak bawa kendaraan ke Jakarta
15 Juli 2025, 13:16 WIB
Alex Marquez berhasil menunjukkan talenta istimewanya pada gelaran MotoGP Jerman 2025 akhir pekan kemarin
15 Juli 2025, 12:04 WIB
Dari antara dua model anyar yang diperkenalkan, Geely Starship 7 PHEV diyakini hadir perdana di GIIAS 2025
15 Juli 2025, 11:00 WIB
Jorge Martin dikabarkan bakal kembali balapan di MotoGP Ceko 2025 akhir pekan nanti guna menantang Marquez
15 Juli 2025, 10:00 WIB
Meski sudah dipamerkan tetapi Wuling Mitra EV baru akan diproduksi pada akhir kuartal ketiga tahun ini
15 Juli 2025, 09:00 WIB
Pemerintah minta Wuling hadirkan MPV listrik untuk mendorong industri otomotif yang saat ini melambat
15 Juli 2025, 08:00 WIB
Menurut seorang tenaga penjual, Mitsubishi Destinator bakal menggendong mesin berkubikasi 1.500 cc turbo