Jadilah Salah Satu dari 1.000 Konsumen Pertama Wuling Cloud EV
04 Mei 2024, 19:53 WIB
Wakil Menteri Perdagangan melihat Indonesia bisa jadi produsen baterai kendaraan listrik global di masa depan
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Saat ini pemerintah tengah mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air dengan memberi beragam kemudahan. Salah satunya adalah insentif pajak sehingga membuat harga mobil menjadi lebih terjangkau.
Selain itu pemerintah juga memberi beragam kemudahan ke produsen kendaraan listrik yang hendak berinvestasi. Tujuannya adalah agar mereka tertarik untuk membangun pabrik di Indonesia.
Namun itu semua belum cukup karena menurut Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan Indonesia memiliki peluang lebih besar. Pasalnya negeri ini memiliki potensi nikel dengan jumlah 30 persen dari cadangan dunia.
“Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Dengan potensi itu ada peluang sangat besar menjadi produsen baterai kendaraan listrik global serta mengeksporkan ke luar negeri,” ungkapnya (29/11).
Oleh karena itu pemerintah telah merancang strategi besar guna mengembangkan industri kendaraan. Di antaranya dengan mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) untuk Transportasi Jalan.
Menurut Jerry Indonesia sedang meminta dukungan dari negara maju seperti Tiongkok, Jepang dan Korea untuk memberikan bantuan terkait peningkatan sumber daya manusia (SDM) serta pertukaran informasi. Diharapka nantinya ASEAN mampu menjadi salah satu industri EV yang kuat.
"Kendaraan listrik serta produk lokal harus kita pertahankan. Keberpihakan pemerintah pada produk lokal harus ditunjukkan dan dilakukan," kata Jerry pula.
Hyundai pun jadi pabrikan global yang sangat serius mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia. Tak hanya membangun fasilitas produksi untuk kendaraan mereka bahkan juga sedang membangun pabrik baterai di Indonesia.
“Hyundai Motor Corporation (HMC) bekerjasama dengan LG Energy solution guna mendirikan pabrik baterai senilai USD1.1 miliar. Ditambah investasi USD60 juta dalam rangka pembangunan Hyundai Energy Indonesia (HEI) untuk manufaktur sistem baterai,” ungkap Fransiscus Soerjopranoto, COO Hyundai pada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Pabrik tersebut diharapkan akan siap pada 2024 dan mampu membuat harga jual kendaraan listrik mereka lebih terjangkau. Dengan demikian penjualan mobil elektrifikasi bisa meningkat dibanding sekarang.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
04 Mei 2024, 19:53 WIB
04 Mei 2024, 18:38 WIB
04 Mei 2024, 18:06 WIB
04 Mei 2024, 10:02 WIB
03 Mei 2024, 20:00 WIB
Terkini
04 Mei 2024, 19:53 WIB
Bagi pengunjung PEVS 2024 terdapat beragam program menarik buat pemesanan mobil listrik Wuling Cloud EV
04 Mei 2024, 18:49 WIB
PEVS 2024 resmi ditutup hari ini, menurut Daswar Marpaung pihaknya yakin bisa melampaui target transaksi
04 Mei 2024, 18:38 WIB
Tidak sejalan dengan rencana pemerintah terkait insentif mobil hybrid, Ketua Umum Periklindo sebut bukan EV
04 Mei 2024, 18:06 WIB
Tidak sembarangan, insentif impor mobil listrik berlaku untuk merek yang komitmen buat produksi lokal
04 Mei 2024, 12:00 WIB
Korlantas uji coba kirim surat tilang lewat WhatsApp agar memudahkan masyarakat mengetahui pelanggarannya
04 Mei 2024, 11:00 WIB
Penjualan motor Honda secara kredit di kuartal I 2024 alami kenaikan tipis dibanding perolehan tahun lalu
04 Mei 2024, 10:02 WIB
Dikatakan salah satu alasan Wuling Cloud EV dipasarkan dalam satu varian karena sesuai kebutuhan konsumen
04 Mei 2024, 09:58 WIB
Presiden Jokowi menyebut para menterinya masih membahas aturan mengenai subsidi mobil hybrid buat masyarakat