Impor Mobil di RI Naik Sepanjang 2024, Ekspor Turun
11 Juli 2025, 14:12 WIB
Dianggap dapat merusak persaingan pasar, Elon Musk protes kebijakan tarif impor mobil listrik China di AS
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pemerintah Amerika Serikat pada pertengahan Mei 2024 tetapkan lonjakan tarif impor mobil listrik China di AS jadi 100 persen. Produsen Tiongkok dianggap menerapkan praktik bisnis tidak adil dan membahayakan dari sisi teknologi informasi.
Pada keterangan dari laman resmi White House dikutip Senin (27/5) pekerja dan bisnis di AS unggul apabila pasar berkompetisi secara adil. Namun China menggunakan disesbut melakukan transfer teknologi secara paksaan dan pencurian properti intelektual.
Singkatnya, teknologi mumpuni seperti disematkan pada beragam BEV (Battery Electric Vehicle) buatan China diklaim mengambil banyak informasi pribadi milik para konsumen mobil listrik di AS.
Hal itu digadang jadi salah satu alasan mengapa pihak pemerintah mau terapkan lonjakan tarif impor mobil listrik China sebesar 100 persen, mempersulit beragam produsen asal negara itu untuk berbisnis di AS.
Dari sisi lain memang harga mobil listrik China terbilang lebih terjangkau dan kompetitif dibandingkan kompetitor lain terkhusus asal AS. Sehingga dapat menjadi pilihan buat konsumen yang enggan mengeluarkan uang lebih dan baru beralih ke BEV.
Meski diharapkan bisa beri dampak positif keberlangsungan bisnis, Elon Musk, CEO Tesla ternyata menentang kebijakan tarif impor mobil listrik China.
Padahal di Januari 2024 ia sempat menegaskan bahwa produsen BEV China bisa menghancurkan kompetitor dari negara-negara lain apabila tidak ada batasan perdagangan.
“Baik Tesla maupun saya tidak pernah meminta ada tarif ini,” kata Elon Musk dalam sebuah konferensi teknologi di Paris seperti dikutip BBC beberapa waktu lalu.
Ia sendiri mengaku terkejut ketika hal itu diumumkan. Musk menegaskan bahwa kebijakan yang mendistorsi pasar tidaklah baik.
“Tesla berkompetisi dengan baik di pasar China tanpa tarif dan dukungan tambahan. Saya mendukung jika tidak ada tarif,” tegas Musk.
Sebagai informasi sebelumnya tarif impor mobil listrik China di AS ada di angka 25 persen, sekarang naik menjadi 100 persen. Menurut data White House, ekspor BEV dari Chine sepanjang 2022 ke 2023 naik pesat sebanyak 70 persen.
Hal tersebut dianggap membahayakan investasi produktif lain. Tarif 100 persen diklaim melindungi manufaktur Amerika dari serbuan bisnis Tiongkok.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
11 Juli 2025, 14:12 WIB
06 Juli 2025, 15:40 WIB
08 Juni 2025, 14:00 WIB
31 Mei 2025, 09:00 WIB
28 Mei 2025, 07:00 WIB
Terkini
15 Agustus 2025, 15:00 WIB
Capaian wholesales LMPV sepanjang Juli 2025 naik dari Juni, urutan pertama masih ditempati Toyota Avanza
15 Agustus 2025, 14:00 WIB
Sambut libur panjang, ganjil genap Puncak 15 Agustus 2025 akan diberlakukan lebih lama dari biasanya
15 Agustus 2025, 13:00 WIB
MotoGP Austria 2025 menjadi panggung bagi Marc Marquez buat meraih kemenangan perdana di Red Bull Ring
15 Agustus 2025, 12:00 WIB
PT Astra Honda Motor alami penurunan penjualan sampai dua persen, yakin angkanya bisa membaik di akhir 2025
15 Agustus 2025, 11:00 WIB
Brasil kembali didapuk menjadi tuan rumah dan masuk ke dalam jadwal MotoGP 2026 guna menggantikan Argentina
15 Agustus 2025, 10:00 WIB
Geely catat 866 SPK selama mengikuti pameran otomotif GIIAS 2025 yang diselenggarakan di akhir Juli 2025
15 Agustus 2025, 09:00 WIB
Motor listrik Honda CUV e: dan EM1 e: sempat mendapatkan potongan harga besar, ini penjelasan dari AHM
15 Agustus 2025, 08:00 WIB
Terdapat beberapa faktor kenapa mobil di atas Rp 300 jutaan cukup digandrungi masyarakat di Indonesia