BYD Daftarkan Model Baru di Indonesia, Sedan PHEV
04 Desember 2025, 17:00 WIB
BYD akan melakukan perakitan lokal sesuai dengan jumlah mobil listrik yang diimpor di Januari-Desember 2025
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – BYD merupakan salah satu merek yang menjadi penerima subsidi mobil listrik impor dari pemerintah.
Berkat aturan itu, mobil listrik BYD bisa dijual dengan harga kompetitif walaupun masih diimpor secara CBU (Completely Built Up). Namun perlu diingat program tersebut berakhir di Desember 2025.
Setelah insentif dihentikan, seluruh merek termasuk BYD harus melakukan perakitan lokal dan memenuhi kriteria Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 40 persen.
Apabila belum mampu memenuhi persyaratan itu, maka bank guarantee dari BYD hangus dan ada peluang harga mobil BYD meroket di 2026.
Namun beberapa waktu lalu dikabarkan bahwa BYD belum mendapatkan kesepakatan bersama supplier lokal untuk lokalisasi komponen. Padahal jumlah impornya cukup besar yaitu 27.595 unit, tidak termasuk BYD E6.
Di September 2025 sendiri BYD mengimpor 4.831 unit, naik 211,6 persen dari Agustus di 1.550 unit.
Impor tertinggi BYD terjadi di Juli 2025. Saat itu buat pertama kalinya tembus 7.235 unit.
Sementara Multi Purpose Vehicle (MPV) mewah Denza D9 diimpor sebanyak 9.065 unit.
Sama seperti BYD, impor Denza D9 cetak rekor tertinggi sepanjang Juli 2025 yaitu 2.082 unit.
Jadi BYD harus memenuhi kewajibannya merakit lokal mobil sesuai sesuai jumlah yang diimpor utuh ke Indonesia.
Secara keseluruhan BYD perlu melakukan perakitan setidaknya 36 ribu mobil ke atas di 2026.
Sebagai informasi, pabrik BYD di Subang, Jawa Barat memiliki kapasitas produksi sampai 150 ribu unit per tahun.
Nantinya fasilitas tersebut akan merakit seluruh lini model BYD yang telah dijual di Indonesia termasuk Dolphin sampai Atto 1.
Hanya saja pihak BYD belum memaparkan dengan jelas model mana yang akan menjadi prioritas utama.
Jika melihat data impor dari Gaikindo, di periode Januari-September 2025 Sealion 7 menyumbangkan hasil terbesar di antara model-model lainnya.
Total impor Sealion 7 di tahun ini adalah 10.900 unit, menandakan positifnya permintaan konsumen terhadap salah satu model teranyar BYD.
Sedangkan MPV BYD M6 lebih tinggi lagi di 14.038 unit. Membuatnya dan Sealion 7 berpeluang dijadikan prioritas produksi lokal di 2026.
Total: 36.660 unit
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 Desember 2025, 17:00 WIB
04 Desember 2025, 16:00 WIB
01 Desember 2025, 19:00 WIB
28 November 2025, 12:00 WIB
26 November 2025, 11:00 WIB
Terkini
05 Desember 2025, 18:00 WIB
Belasan ribu masyarakat umum beserta komunitas hadiri Gesrek Festival yang digelar di akhir November 2025
05 Desember 2025, 17:00 WIB
Memiliki banyak fasilitas unggulan, Krida Toyota tawarkan sensasi lebih dari sebuah diler mobil baru
05 Desember 2025, 16:00 WIB
Astra Auto Fest 2025 menyuguhkan berbagai lini kendaraan dari Daihatsu, Toyota, Lexus, BMW dan motor Honda
05 Desember 2025, 15:00 WIB
Toyota Veloz Hybrid dipasarkan dalam empat pilihan varian yang berbeda, kenali masing-masing tipe yang sesuai
05 Desember 2025, 14:00 WIB
Mengawali Desember 2025, ganjil genap Puncak Bogor kembali diterapkan di akhir pekan guna mengurai kemacetan
05 Desember 2025, 13:00 WIB
Harga motor matic murah di Desember 2025 terpantau stabil, tidak terjadi kenaikan jelang penutupan tahun
05 Desember 2025, 12:00 WIB
Korlantas ingin memperbaiki prosedur pengawalan yang dilakukan anggotanya, mulai dari proses permohonan
05 Desember 2025, 11:00 WIB
SPK Mitsubishi tembus 1.975 unit di GJAW 2025, naik dari perolehan tahun lalu yaitu sebanyak 1.600 pemesanan