KNKT Sorot Dua Faktor Penting di Balik Kecelakaan Truk GT Ciawi
09 September 2025, 17:00 WIB
Perawatan berkala pada armada berperan penting dalam membantu mencegah terjadinya kecelakaan truk yang fatal
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Kecelakaan truk yang kerap terjadi di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor. Selain kemungkinan kelalaian pengemudi, perawatan kendaraan tidak maksimal juga patut diperhatikan.
Padahal pada kendaraan khususnya truk logistik dengan mobilitas tinggi, perawatan secara teratur dapat meminimalisir kecelakaan dan mengurangi peluang hilangnya pendapatan atau revenue.
“Penyebab utama kebanyakan mungkin dari pengemudi. Kedua adalah medan, ketiga baru suku cadang atau perawatan dari kendaraan tersebut,” ucap William Firman, Director of Business Expansion McEasy di Jakarta Selatan, Selasa (10/12).
Ia menegaskan bahwa perawatan berkala pada truk merupakan tindakan preventif dan tidak dapat diabaikan karena berdampak besar.
“Seandainya kontrol reguler terlewat dan terjadi insiden bisa buang waktu satu bulan. Misal dua bulan, potensi revenue hilang bisa sampai Rp 60 juta,” kata William.
Lebih lanjut, Afif Afianto, Direktur PT RABA yang merupakan bengkel spesialis truk mengungkapkan terdapat sejumlah tantangan dalam perawatan berkala dan manajemen suku cadang armada di Indonesia saat ini.
Misalnya pembelian unit edisi terbatas seperti pernah terjadi pada salah satu konsumennya. Ketika ada part mengalami kerusakan, pihak APM (Agen Pemegang Merek) ternyata tidak menyediakan, sehingga perbaikan memakan waktu lebih lama.
Kemudian manajemen perawatan komponen tidak tetap alias harus diganti di waktu tertentu di waktu yang tidak diketahui, yakni ban.
“Merupakan komponen perawatan terbesar, ban ini menghabiskan sekitar 50 persen biaya total perawatan berkala. Mengaturnya cukup sulit karena tergantung medannya di mana, bagaimana pengemudi mengendalikan,” ungkap Afif dalam kesempatan sama.
Ditambah lagi masih ada pihak tertentu memaksakan muatan berlebih pada truk logistik yang beroperasi. Hal tersebut meningkatkan peluang kecelakaan serta kerusakan ban lebih cepat dari seharusnya.
“Muatan berlebih sangat berpengaruh pada kapasitas pondasi tekanan ban itu sendiri, karena sudah diukur dan didesain untuk beban tertentu. Seringkali kita temui di jalan ada (truk) pecah ban padahal masih baru, ketika dicek muatan berlebih,” tegas Afif.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
09 September 2025, 17:00 WIB
08 September 2025, 09:00 WIB
05 September 2025, 07:00 WIB
04 September 2025, 18:00 WIB
30 Agustus 2025, 19:16 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 07:00 WIB
Vivo dan BP batal beli BBM dari Pertamina karena adanya kandungan etanol pada base feul BBM yang ditawarkan
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ada persyaratan dokumen yang perlu disiapkan oleh pemohon jika ingin memanfaatkan SIM keliling Jakarta
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 2 Oktober 2025 bakal diawasi ketat menggunakan kamera ETLE di berbagai lokasi utama
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Pasar Modern Batununggal menjadi salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi untuk melayani warga
01 Oktober 2025, 22:00 WIB
Misi besar Marc Marquez dalam mematahkan kutukan ketika berlaga di MotoGP Mandalika 2025 di akhir pekan nanti
01 Oktober 2025, 21:30 WIB
Ratusan teknisi adu mekanik di Chery Technician Skill Contest 2025 yang diselenggaran untuk tingkatkan kualitas
01 Oktober 2025, 21:00 WIB
Asisten Darurat hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna kendaraan yang tengah road trip
01 Oktober 2025, 20:00 WIB
Pembasmian kendaraan ODOL butuh proses, pemerintah bersama pemangku jalin kerja sama memperketat pengawasan