BYD Bikin Gebrakan Baru, Bikin Perusahaan Leasing di 2026
14 Desember 2025, 13:00 WIB
RI masih jauh dari target produksi mobil listrik 600 ribu unit per 2030, Periklindo ungkap kendalanya
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Angka penjualan mobil listrik nasional sampai Juli 2024 ada di angka 17.826 unit. Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor) masih punya target lebih tinggi sebelum akhir tahun.
“Mungkin akhir tahun (penjualan mobil listrik) bisa capai angka 30 ribu unit, cukup bagus peningkatannya. Tetapi memang dibandingkan hybrid, hybrid jauh meningkat,” kata Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Bisa dibilang saat ini HEV (Hybrid Electric Vehicle) justru lebih menarik perhatian konsumen. Data Gaikindo ungkap penjualan HEV tembus 32 ribu per Mei 2024, hampir dua kali lipat capaian penjualan mobil listrik.
Masih ada banyak tantangan dihadapi dalam mensosialisasikan mobil listrik kepada masyarakat. Ditambah lagi pemerintah juga punya target produksi mobil listrik 600 ribu unit di 2030.
Periklindo (Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia) mengungkapkan bahwa salah satu alasannya adalah kapasitas produksi pabrik mobil listrik di Indonesia yang dinilai sedikit.
“Satu pabrik, katakan seperti Wuling satu tahun dia punya kapasitas produksi katakanlah 20 ribu unit, tidak banyak,” kata Tenggono Chuandra Phoa, Sekretaris Jenderal Periklindo di DoubleTree Hilton, Jakarta Pusat, Rabu (4/9).
Ada juga pabrik milik Hyundai yang memiliki kapasitas produksi 50 ribu unit per tahun. Namun rencananya per 2024 bakal ditingkatkan jadi 70 ribu unit. Lalu Neta sebanyak 27 ribu unit per tahun.
Sedangkan manufaktur lain seperti BYD (Build Your Dreams) masih mengimpor utuh lini kendaraannya. Karena fasilitas perakitan milik mereka baru ditargetkan beroperasi mulai 2026.
Periklindo menilai Indonesia masih butuh banyak investor untuk dongkrak produksi mobil listrik di dalam negeri. Karena pada akhirnya dapat bantu dorong penjualan dan harga semakin kompetitif imbas pemberian insentif dari pemerintah.
“Kita butuh industri yang lebih kuat untuk masuk dan produksi di Indonesia,” tegas Tenggono.
Lebih lanjut ia menegaskan penjualan kendaraan listrik secara year on year terbilang naik, menandakan besarnya antusiasme konsumen.
“Kalau melihat di Indonesia EV baru masuk dua tahun dan penjualan cukup bagus,” ungkap dia.
Dalam upaya menarik investor, pekan depan Periklindo bakal menggelar konferensi kendaraan listrik pertama di Indonesia. Bakal ada sejumlah merek ternama asal China turut hadir menjadi pembicara.
Tidak ketinggalan akademisi dan pihak pemangku kepentingan terkait lainnya termasuk Menko Marves dan Menko Perekonomian. Harapannya dapat menjadi wadah diskusi guna mencapai target komitmen elektrifikasi pemerintah.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Desember 2025, 13:00 WIB
14 Desember 2025, 11:00 WIB
13 Desember 2025, 19:00 WIB
11 Desember 2025, 20:06 WIB
11 Desember 2025, 18:33 WIB
Terkini
14 Desember 2025, 19:00 WIB
Ada beragam tujuan touring motor yang bisa disambangi saat libur Nataru 2025-2026, seperti ke Ciwidey Bandung
14 Desember 2025, 17:00 WIB
Daihatsu Terios dimanfaatkan sebagai teman setia setiap perjalanan karena performanya yang bisa diandalkan
14 Desember 2025, 15:00 WIB
Forwot Car of The Year 2025 siap digelar dengan menilai lebih dari 50 mobil yang baru meluncur di Indonesia
14 Desember 2025, 13:00 WIB
Sebanyak 60 persen konsumen beli kendaraan secara kredit, BYD akan permudah lewat perusahaan leasing mandiri
14 Desember 2025, 11:00 WIB
BYD telah menerima masukan dari pemerintah Indonesia terkait pembangunan pabrik mereka di Subang, Jawa Barat
14 Desember 2025, 09:00 WIB
Di Vietnam Mitsubishi Destinator dibanderol mulai 780 juta VND atau setara Rp 493,9 jutaan untuk tipe terendah
13 Desember 2025, 22:00 WIB
Mitsubishi Fuso berharap pemerintah turun tangan untuk memperbaiki situasi pasar kendaraan niaga di Indonesia
13 Desember 2025, 21:00 WIB
Mobil rakyat memiliki konsep yang serupa dengan AMMDes, membantu mobilitas dan logistik masyarakat desa