Dua Merek Mobil Cina Batal Jualan di Indonesia Tahun Ini
24 Desember 2025, 14:49 WIB
Dinilai dapat menghambat pertumbuhan EV, Periklindo tegaskan tidak mendukung pemberian subsidi mobil hybrid
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Periklindo (Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia) kembali menegaskan bahwa mereka tidak mendukung pemberian subsidi mobil hybrid. Apabila diterapkan kebijakan itu berpotensi hambat perkembangan kendaraan listrik murni di Tanah Air.
“Kami tidak mendukung hybrid mendapatkan subsidi ya, diperjelas,” ucap Moeldoko, Ketua Umum Periklindo sekaligus Kepala Staf Kepresidenan di DoubleTree Hilton, Jakarta Pusat, Rabu (4/9).
Lebih lanjut dijelaskan bahwa Periklindo menilai antusias konsumen terhadap EV khususnya mobil listrik sudah semakin terlihat. Sehingga sebaiknya difokuskan di situ saja.
“Kami tidak mendukung (subsidi) hybrid, masih (pakai) bahan bakar fosil. Fosil itu didukung dengan subsidi pemerintah,” kata Tenggono Chuandra Phoa, Sekretaris Jenderal Periklindo dalam kesempatan sama.
Tenggono menjelaskan Periklindo akan lebih berfokus dalam memfamiliarkan mobil listrik kepada masyarakat luas. Mengingat saat ini sudah mulai banyak manufaktur ternama juga masuk menawarkan beragam produk.
Lini mobil listrik di Tanah Air juga beragam dengan kisaran harga mulai Rp 100 jutaan sampai Rp 800 jutaan ke atas.
“Kalau subsidi pemerintah ditambah dengan subdisi (mobil) baterai lagi saya kira tidak cocok. Kami tidak mendukung,” tegas Tenggono.
Merespons kondisi ekonomi global yang dinilai melemah dan penjualan mobil listrik melambat, Periklindo percaya diri pasarnya di Indonesia masih akan terus berkembang.
“Jika melihat di Indonesia, EV baru masuk dua tahun dan penjualan cukup bagus. Saya yakin akan semakin baik,” ucap Tenggono.
Sebagai informasi Periklindo Electric Vehicle Conference di Bali akan dihadiri berbagai pihak termasuk pabrikan otomotif China yang belum resmi masuk Indonesia.
Guna memudahkan delegasi internasional, pihak penyelenggara juga hadirkan penerjemah bahasa Inggris dan Mandarin.
Diskusi tersebut diharapkan dapat merangkul masyarakat luas apabila tertarik ataupun ingin mulai beralih dari kendaraan konvensional.
Turut hadir Profesor C.C. Chan dari University of Hong Kong yang mendapat julukan Bapak Kendaraan Listrik Asia, untuk memberikan pemaparan mendalam soal EV dan masa depannya.
Rangkaian konferensi juga bermaksud menarik lebih banyak investor otomotif yang masih menimbang peluang investasi di Indonesia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
24 Desember 2025, 14:49 WIB
24 Desember 2025, 12:00 WIB
24 Desember 2025, 10:00 WIB
23 Desember 2025, 14:00 WIB
23 Desember 2025, 13:00 WIB
Terkini
24 Desember 2025, 18:00 WIB
BYD Racco hadir di sela Japan Mobility Show 2025, ganggu pasar kei car yang didominasi mobil bermesin bensin
24 Desember 2025, 17:03 WIB
Audi hanya menjual 14 unit mobil mewah di periode Januari-November 2025, BMW justru tembus 2.000 unit
24 Desember 2025, 14:49 WIB
Ketatnya persaingan membuat dua merek mobil Cina, Zeekr dan Smart tak lagi terdengar kabarnya di dalam negeri
24 Desember 2025, 12:00 WIB
BYD jadi manufaktur otomotif dengan jumlah ekspor terbanyak ke dua di Tiongkok, berada tepat setelah Chery
24 Desember 2025, 11:00 WIB
Menurut Gaikindo kehadiran mobil nasional dapat membawa banyak dampak, apalagi jika harganya terjangkau
24 Desember 2025, 10:00 WIB
Kabar mobil listrik mungil Jetour X20e masih gelap meskipun sejumlah tenaga penjual sempat buka pemesanan
24 Desember 2025, 09:00 WIB
YIMM mengatakan kalau Yamaha Aerox listrik masih diperuntukan untuk para konsumen atau pasar di India
24 Desember 2025, 08:00 WIB
BMKG mengingatkan adanya potensi cuaca buruk selama libur Natal dan tahun baru sehingga masyarakat harus lebih waspada