BMW Buka Diler Baru di Bekasi, Tawarkan M Series dan Mini
10 Desember 2025, 19:00 WIB
Meskipun dapat membantu selama perjalanan, pengemudi baiknya tidak 100 persen mengandalkan Google Maps
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Google Maps merupakan salah satu aplikasi navigasi yang dapat diakses melalui telepon genggam. Ini memudahkan pengemudi dalam mencari rute perjalanan terbaik.
Namun masih banyak pengemudi yang sepenuhnya mengandalkan aplikasi tersebut selama perjalanan. Padahal kebiasaan ini membahayakan pengemudi maupun pengguna jalan lain.
Belum lama ini pada Sabtu (05/04) diketahui ada satu unit mobil BMW terjun dari Tol Krian-Gresik dari ketinggian sekitar lima meter, pada pukul 22:00 waktu setempat.
Berdasarkan unggahan dari akun @lbj_jakarta, diketahui insiden terjadi akibat mobil mengikuti Google Maps yang mengarahkan pengemudi ke jalan tol belum rampung.
“Dikabarkan tidak ada korban jiwa, dua orang alami luka lecet dan sempat dibawa ke RSUD Ibnu Sina,” tulis akun tersebut, dikutip Senin (07/04).
Ini bukan kali pertama pengemudi tersasar atau terjebak di jalan berbahaya karena mengikuti arahan dari aplikasi Google Maps.
Oleh karena itu, pengemudi perlu tetap berhati-hati dan tidak sepenuhnya mengandalkan Google Maps khususnya jika berkendara menuju area yang belum sepenuhnya dikenali.
Menurut pakar keselamatan berkendara, memang kondisi jalan yang belum memenuhi syarat sebaiknya diawasi oleh pihak pelaksana ataupun pemerintah daerah.
Namun pengemudi juga tetap harus waspada dengan area sekitar. Apalagi dikabarkan, sudah ada barrier atau pembatas ditempatkan sebelum ruas jalan tol yang belum rampung tersebut.
“Barrier pasti ada dan umumnya tidak terawat atau terbuka oleh pekerja lalu-lalang. Ini celah dan biasanya diterabas oleh pengemudi tidak kompeten,” kata Sony Susmana, Instruktur Safety Driving SDCI kepada KatadataOTO, Senin (07/04).
Selain butuh pengawasan dari pengelola, pengemudi diimbau memahami cara berkendara yang baik. Tidak sekadar menyetir tetapi juga melihat potensi bahaya di jalan.
“Langkahnya mudah jika didasari niat dan konsisten, itu utamanya. Karena salah jalan dan berujung celaka sekalipun menggunakan Google Maps itu 90 persen kesalahan pengemudi,” kata dia.
Keberadaan barrier, menurut Sony harusnya membuat pengemudi melambat dan waspada serta berhenti demi memastikan keamanan.
Jika tidak yakin, Sony menyarankan pengemudi untuk maju secara perlahan dalam kecepatan rendah atau mundur dan menghindari jalan tersebut.
“Prinsipnya, Google Maps hanya sebagai alat panduan untuk membantu pengemudi di situasi tidak dikenal,” tegas Sony.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
10 Desember 2025, 19:00 WIB
09 Desember 2025, 17:00 WIB
09 Desember 2025, 12:03 WIB
06 Desember 2025, 19:00 WIB
04 Desember 2025, 11:00 WIB
Terkini
11 Desember 2025, 19:16 WIB
Mitsubishi Fuso mendominasi pasar kendaraan niaga di Tanah Air dengan menorehkan market share 39,9 persen
11 Desember 2025, 18:33 WIB
Mobil yang diyakini bakal jadi Wuling Almaz Darion di Indonesia resmi meluncur, ada tiga opsi jantung pacu
11 Desember 2025, 17:16 WIB
Gokart indoor terbaru di Jakarta, Drift.inc resmi dibuka di Central Park Mall dengan panjang trek 284 meter
11 Desember 2025, 16:00 WIB
GWM Puri memiliki fasilitas 3S (Sales, Service dan Spare Parts) untuk bisa memanjakan konsumen setia
11 Desember 2025, 15:00 WIB
Meskipun baru mendapatkan penyegaran tahun ini, X55-II tidak signifikan membantu penjualan BAIC di RI
11 Desember 2025, 14:00 WIB
Pramac Yamaha menjadi skuad pertama yang akan memamerkan tampilan motor balap baru mereka untuk MotoGP 2026
11 Desember 2025, 13:00 WIB
Jaecoo J5 EV mulai didistribusikan ke konsumen, masuk tiga besar mobil listrik terlaris pada November 2025
11 Desember 2025, 12:00 WIB
Salah satu diskon motor matic Honda yang bisa dimanfaatkan jelang Nataru adalah untuk pembelian Vario 160