Motor Listrik BMW Vision CE Diperkenalkan, Dibekali Roll Cage
03 September 2025, 16:17 WIB
Meskipun dapat membantu selama perjalanan, pengemudi baiknya tidak 100 persen mengandalkan Google Maps
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Google Maps merupakan salah satu aplikasi navigasi yang dapat diakses melalui telepon genggam. Ini memudahkan pengemudi dalam mencari rute perjalanan terbaik.
Namun masih banyak pengemudi yang sepenuhnya mengandalkan aplikasi tersebut selama perjalanan. Padahal kebiasaan ini membahayakan pengemudi maupun pengguna jalan lain.
Belum lama ini pada Sabtu (05/04) diketahui ada satu unit mobil BMW terjun dari Tol Krian-Gresik dari ketinggian sekitar lima meter, pada pukul 22:00 waktu setempat.
Berdasarkan unggahan dari akun @lbj_jakarta, diketahui insiden terjadi akibat mobil mengikuti Google Maps yang mengarahkan pengemudi ke jalan tol belum rampung.
“Dikabarkan tidak ada korban jiwa, dua orang alami luka lecet dan sempat dibawa ke RSUD Ibnu Sina,” tulis akun tersebut, dikutip Senin (07/04).
Ini bukan kali pertama pengemudi tersasar atau terjebak di jalan berbahaya karena mengikuti arahan dari aplikasi Google Maps.
Oleh karena itu, pengemudi perlu tetap berhati-hati dan tidak sepenuhnya mengandalkan Google Maps khususnya jika berkendara menuju area yang belum sepenuhnya dikenali.
Menurut pakar keselamatan berkendara, memang kondisi jalan yang belum memenuhi syarat sebaiknya diawasi oleh pihak pelaksana ataupun pemerintah daerah.
Namun pengemudi juga tetap harus waspada dengan area sekitar. Apalagi dikabarkan, sudah ada barrier atau pembatas ditempatkan sebelum ruas jalan tol yang belum rampung tersebut.
“Barrier pasti ada dan umumnya tidak terawat atau terbuka oleh pekerja lalu-lalang. Ini celah dan biasanya diterabas oleh pengemudi tidak kompeten,” kata Sony Susmana, Instruktur Safety Driving SDCI kepada KatadataOTO, Senin (07/04).
Selain butuh pengawasan dari pengelola, pengemudi diimbau memahami cara berkendara yang baik. Tidak sekadar menyetir tetapi juga melihat potensi bahaya di jalan.
“Langkahnya mudah jika didasari niat dan konsisten, itu utamanya. Karena salah jalan dan berujung celaka sekalipun menggunakan Google Maps itu 90 persen kesalahan pengemudi,” kata dia.
Keberadaan barrier, menurut Sony harusnya membuat pengemudi melambat dan waspada serta berhenti demi memastikan keamanan.
Jika tidak yakin, Sony menyarankan pengemudi untuk maju secara perlahan dalam kecepatan rendah atau mundur dan menghindari jalan tersebut.
“Prinsipnya, Google Maps hanya sebagai alat panduan untuk membantu pengemudi di situasi tidak dikenal,” tegas Sony.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
03 September 2025, 16:17 WIB
03 September 2025, 13:00 WIB
22 Agustus 2025, 17:43 WIB
19 Agustus 2025, 11:00 WIB
14 Agustus 2025, 21:00 WIB
Terkini
05 September 2025, 13:00 WIB
PT SIS mengumumkan harga Suzuki XL7 Kuro, baru akan diluncurkan secara resmi pada 19 September mendatang
05 September 2025, 11:00 WIB
Proton resmikan pabrik mobil listrik pertama mereka yang sekarang berdiri di kawasan Perak, Malaysia
05 September 2025, 09:00 WIB
Seorang pedagang mobkas di MGK Kemayoran membeberkan mobil listrik bekas yang harganya masih menguntungkan
05 September 2025, 07:00 WIB
Kecelakaan dikarenakan truk mengalami rem blong kerap terulang di Indonesia, terutama sepanjang 2025
04 September 2025, 19:00 WIB
Francesco Bagnaia berpeluang untuk bangkit di MotoGP Catalunya 2025, sirkuit andalan Valentino Rossi
04 September 2025, 19:00 WIB
Francesco Bagnaia berpeluang untuk bangkit di MotoGP Catalunya 2025, sirkuit andalan Valentino Rossi
04 September 2025, 18:00 WIB
Kecelakaan truk terjadi di GT Ciawi 2 pada Kamis (04/09) dini hari, peristiwa ini diduga karena rem blong
04 September 2025, 17:00 WIB
Opsen PKB dan BBNKB jadi satu alasan konsumen enggan beli mobil, ekonom usul alternatif penerapan pajak