BMW Astra Pede Bersaing dengan Mobil Cina di Segmen Premium
09 Juli 2025, 08:00 WIB
Meskipun dapat membantu selama perjalanan, pengemudi baiknya tidak 100 persen mengandalkan Google Maps
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Google Maps merupakan salah satu aplikasi navigasi yang dapat diakses melalui telepon genggam. Ini memudahkan pengemudi dalam mencari rute perjalanan terbaik.
Namun masih banyak pengemudi yang sepenuhnya mengandalkan aplikasi tersebut selama perjalanan. Padahal kebiasaan ini membahayakan pengemudi maupun pengguna jalan lain.
Belum lama ini pada Sabtu (05/04) diketahui ada satu unit mobil BMW terjun dari Tol Krian-Gresik dari ketinggian sekitar lima meter, pada pukul 22:00 waktu setempat.
Berdasarkan unggahan dari akun @lbj_jakarta, diketahui insiden terjadi akibat mobil mengikuti Google Maps yang mengarahkan pengemudi ke jalan tol belum rampung.
“Dikabarkan tidak ada korban jiwa, dua orang alami luka lecet dan sempat dibawa ke RSUD Ibnu Sina,” tulis akun tersebut, dikutip Senin (07/04).
Ini bukan kali pertama pengemudi tersasar atau terjebak di jalan berbahaya karena mengikuti arahan dari aplikasi Google Maps.
Oleh karena itu, pengemudi perlu tetap berhati-hati dan tidak sepenuhnya mengandalkan Google Maps khususnya jika berkendara menuju area yang belum sepenuhnya dikenali.
Menurut pakar keselamatan berkendara, memang kondisi jalan yang belum memenuhi syarat sebaiknya diawasi oleh pihak pelaksana ataupun pemerintah daerah.
Namun pengemudi juga tetap harus waspada dengan area sekitar. Apalagi dikabarkan, sudah ada barrier atau pembatas ditempatkan sebelum ruas jalan tol yang belum rampung tersebut.
“Barrier pasti ada dan umumnya tidak terawat atau terbuka oleh pekerja lalu-lalang. Ini celah dan biasanya diterabas oleh pengemudi tidak kompeten,” kata Sony Susmana, Instruktur Safety Driving SDCI kepada KatadataOTO, Senin (07/04).
Selain butuh pengawasan dari pengelola, pengemudi diimbau memahami cara berkendara yang baik. Tidak sekadar menyetir tetapi juga melihat potensi bahaya di jalan.
“Langkahnya mudah jika didasari niat dan konsisten, itu utamanya. Karena salah jalan dan berujung celaka sekalipun menggunakan Google Maps itu 90 persen kesalahan pengemudi,” kata dia.
Keberadaan barrier, menurut Sony harusnya membuat pengemudi melambat dan waspada serta berhenti demi memastikan keamanan.
Jika tidak yakin, Sony menyarankan pengemudi untuk maju secara perlahan dalam kecepatan rendah atau mundur dan menghindari jalan tersebut.
“Prinsipnya, Google Maps hanya sebagai alat panduan untuk membantu pengemudi di situasi tidak dikenal,” tegas Sony.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
09 Juli 2025, 08:00 WIB
08 Juli 2025, 20:00 WIB
08 Juli 2025, 15:00 WIB
01 Juli 2025, 23:35 WIB
01 Juli 2025, 22:08 WIB
Terkini
10 Juli 2025, 09:00 WIB
Mitsubishi Destinator dikabarkan akan segera mengaspal di Tanah Air dengan dibekali mesin berkubikasi 1.500 cc
10 Juli 2025, 08:00 WIB
BYD masih memimpin di tangga 10 besar merek mobil Cina terlaris Januari-Juni 2025, disusul Chery dan Wuling
10 Juli 2025, 07:00 WIB
Aturan larangan truk ODOL diharapkan bisa dilakukan sebelum 2027 karena berpotensi sebabkan kecelakaan dan korban lebih banyak
10 Juli 2025, 06:00 WIB
Bila ingin mencari lokasi SIM keliling Bandung hari ini, ada di Pasar Modern Batununggal, JL Batununggal
10 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta kembali diteraokan guna memaksa warga berpindah menggunakan moda transportasi umum
10 Juli 2025, 06:00 WIB
Fasilitas SIM keliling Jakarta bisa kembali dimanfaatkan oleh masyarakat hari ini, simak informasi lengkapnya
09 Juli 2025, 22:00 WIB
Marc Marquez bertekad tampil lebih menyerang guna mengamankan kemenangan di MotoGP Jerman 2025 di Sachsenring
09 Juli 2025, 21:00 WIB
Gerbang tol Tomang akan ditutup sementara sehingga akses ke bandara Soekarno Hatta diperkirakan bakal terganggu