AISI Ungkap Penyebab Penjualan Motor Baru Moncer di Februari 2025
12 Maret 2025, 18:02 WIB
AISI menyarankan bagi daerah yang relaksasi opsen PKB serta BBNKB-nya akan berakhir untuk bisa menundanya
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Sejumlah daerah memberikan relaksasi atas penerapan opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) di awal 2025. Ada yang menunda bahkan tidak menjalankan sama sekali.
Kemudian sebagian provinsi juga ada yang memberikan diskon bagi para pemilik kendaraan. Sehingga mereka tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam ketika membayar pajak.
Sayangnya di beberapa wilayah, kelonggaran tersebut bersifat sementara saja. Hanya berlaku untuk tiga bulan belakangan.
Seperti diterapkan oleh Jawa Barat maupun Jawa Tengah. Hal itu membuat AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) memberi respon.
“Nanti bulan depan kita mesti lihat, apakah tetap menunda atau akan menaikan (pajak),” buka Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI kepada KatadataOTO, Rabu (12/03).
Sigit mengaku kalau sekarang AISI tengah memperhatikan terlebih dahulu sejauh mana dinamika relaksasi opsen BBNKB maupun PKB tersebut.
Mereka terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mencari jalan keluar dari hambatan satu ini.
“Perlu kita bicarakan dengan mereka, karena kalau penjualan turun ini akan berpengaruh ke industri. Akibatnya pajak yang diterima oleh pemerintah daerah juga bakal turun,” ia melanjutkan.
Dia pun sudah memiliki beberapa saran untuk pemerintah daerah ketika relaksasi opsen PKB serta BBNKB di wilayah mereka selesai.
“Paling ditunda (penerapan opsen) atau kenaikannya bertahap. Sementara dua itu saja untuk solusinya,” tegas Sigit.
Lebih jauh Sigit menuturkan bahwa penerapan opsen BBNKB serta PKB cukup mempengaruhi penjualan motor baru di Tanah Air.
Sebab aturan satu ini membuat harga kendaraan roda dua anyar terkatrol cukup tinggi. Mulai ratusan ribu atau bahkan jutaan, tergantung dari modelnya.
Otomatis biaya yang harus ditanggung masyarakat semakin besar. Membuat konsumen menunda pembelian atau memilih memboyong motor bekas.
Sekadar mengingatkan, kelonggaran opsen PKB dan BBNKB sebenarnya terbukti mampu memberi dampak positif bagi industri otomotif.
Seperti terjadi pada Februari 2025, penjualan motor baru menunjukan kinerja positif. AISI mencatat ada 581.277 kendaraan roda dua yang terkirim dari pabrik ke diler alias wholesales.
Angka di atas mengalami peningkatan sekitar 4.04 bila dibandingkan dengan Februari 2024 atau YoY (Year on Year). Pada periode yang sama hanya mencatatkan 558.685 unit.
Kemudian jika dibandingkan dengan Januari 2025, pencapaian bulan lalu turut bertumbuh sampai angka 3,74 persen.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
12 Maret 2025, 18:02 WIB
11 Maret 2025, 12:00 WIB
25 Februari 2025, 09:00 WIB
12 Februari 2025, 16:00 WIB
10 Februari 2025, 13:16 WIB
Terkini
13 Maret 2025, 08:00 WIB
Wuling BinguoEV hadir dengan bentuk yang kompak sehingga menjadi teman yang tepat untuk kegiatan ngabuburit
13 Maret 2025, 07:00 WIB
Federal Oil menggandeng jaringan bengkelnya untuk membantu para korban banjir Bekasi dengan oli gratis
13 Maret 2025, 06:00 WIB
SIM Keliling Bandung hari ini beroperasi di dua tempat berbeda, hal itu demi memberikan pelayanan maksimal
13 Maret 2025, 06:00 WIB
Ada lima lokasi SIM keliling Jakarta yang bisa dimanfaatkan hari ini, simak rangkuman informasi lengkapnya
13 Maret 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 13 Maret 2025 bakal semakin ketat karena diawasi langsung oleh pihak kepolisian
12 Maret 2025, 23:00 WIB
Korlantas Polri akan menerapkan ganjil genap saat masa mudik Lebaran 2025 demi meminimalisir kemacetan
12 Maret 2025, 21:01 WIB
Toyota masih memimpin penjualan ritel Februari 2025, sementara Wuling jadi merek mobil terlaris dari Tiongkok
12 Maret 2025, 20:00 WIB
Toyota kembali lengkapi jajaran kendaraan listriknya, kali ini mereka perkenalkan Toyota C-HR versi EV