Wholesales Motor Baru di November 2025 Merosot, Hanya 523 Ribu
08 Desember 2025, 09:00 WIB
AISI menyarankan bagi daerah yang relaksasi opsen PKB serta BBNKB-nya akan berakhir untuk bisa menundanya
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Sejumlah daerah memberikan relaksasi atas penerapan opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) di awal 2025. Ada yang menunda bahkan tidak menjalankan sama sekali.
Kemudian sebagian provinsi juga ada yang memberikan diskon bagi para pemilik kendaraan. Sehingga mereka tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam ketika membayar pajak.
Sayangnya di beberapa wilayah, kelonggaran tersebut bersifat sementara saja. Hanya berlaku untuk tiga bulan belakangan.
Seperti diterapkan oleh Jawa Barat maupun Jawa Tengah. Hal itu membuat AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) memberi respon.
“Nanti bulan depan kita mesti lihat, apakah tetap menunda atau akan menaikan (pajak),” buka Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI kepada KatadataOTO, Rabu (12/03).
Sigit mengaku kalau sekarang AISI tengah memperhatikan terlebih dahulu sejauh mana dinamika relaksasi opsen BBNKB maupun PKB tersebut.
Mereka terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mencari jalan keluar dari hambatan satu ini.
“Perlu kita bicarakan dengan mereka, karena kalau penjualan turun ini akan berpengaruh ke industri. Akibatnya pajak yang diterima oleh pemerintah daerah juga bakal turun,” ia melanjutkan.
Dia pun sudah memiliki beberapa saran untuk pemerintah daerah ketika relaksasi opsen PKB serta BBNKB di wilayah mereka selesai.
“Paling ditunda (penerapan opsen) atau kenaikannya bertahap. Sementara dua itu saja untuk solusinya,” tegas Sigit.
Lebih jauh Sigit menuturkan bahwa penerapan opsen BBNKB serta PKB cukup mempengaruhi penjualan motor baru di Tanah Air.
Sebab aturan satu ini membuat harga kendaraan roda dua anyar terkatrol cukup tinggi. Mulai ratusan ribu atau bahkan jutaan, tergantung dari modelnya.
Otomatis biaya yang harus ditanggung masyarakat semakin besar. Membuat konsumen menunda pembelian atau memilih memboyong motor bekas.
Sekadar mengingatkan, kelonggaran opsen PKB dan BBNKB sebenarnya terbukti mampu memberi dampak positif bagi industri otomotif.
Seperti terjadi pada Februari 2025, penjualan motor baru menunjukan kinerja positif. AISI mencatat ada 581.277 kendaraan roda dua yang terkirim dari pabrik ke diler alias wholesales.
Angka di atas mengalami peningkatan sekitar 4.04 bila dibandingkan dengan Februari 2024 atau YoY (Year on Year). Pada periode yang sama hanya mencatatkan 558.685 unit.
Kemudian jika dibandingkan dengan Januari 2025, pencapaian bulan lalu turut bertumbuh sampai angka 3,74 persen.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
08 Desember 2025, 09:00 WIB
04 Desember 2025, 10:00 WIB
11 November 2025, 14:00 WIB
10 Oktober 2025, 09:00 WIB
06 Oktober 2025, 21:00 WIB
Terkini
16 Desember 2025, 14:00 WIB
Salah satu produk Mitsubishi Fuso, yakni Canter tengah mengikuti pengujian Biodiesel B50 dari pemerintah
16 Desember 2025, 13:00 WIB
Per November 2025 angka wholesales LSUV mengalami penurunan tipis, namun Toyota Rush catat tren positif
16 Desember 2025, 12:00 WIB
UD Trucks siap menyongsong 2026 dengan beberapa strategi untuk meningkatkan masa depan logistrik Indonesia
16 Desember 2025, 11:00 WIB
Ajang Daihatsu Kumpul Sahabat Bitung akhir pekan lalu juga menampilkan Gran Max modif yang tampil ciamik
16 Desember 2025, 10:00 WIB
Gaikindo tampak menanti adanya stimulus ataupun insentif otomotif untuk bantu penjualan mobil baru di 2026
16 Desember 2025, 09:00 WIB
QJMotor berencana menuai keberhasilan yang sama di 2026 dengan menggunakan strategi unik pada kendaraan
16 Desember 2025, 08:00 WIB
VinFast ungkap harga mobil CKD tidak akan berbeda dengan CBU karena banderol saat ini sudah dibantu insentif
16 Desember 2025, 07:00 WIB
Pemerintah memperkirakan ada sekitar 20,23 juta orang yang bergerak di Jawa Tengah saat libur Nataru