Jurus Wamenperin Agar Industri Sepeda Motor Lokal Tetap Bertahan
29 September 2025, 20:00 WIB
PGN berencana melakukan konversi sepeda motor konvensional ke gas dengan biaya lebih murah ketimbang listrik
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Jika kebanyakan perusahaan pelat merah tengah menggalakkan kendaraan listrik, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) justru mengambil langkah berbeda. Pasalnya mereka justru menggalakkan konversi sepeda motor konvensional ke gas
Dilansir dari Katadata.co.id, proyek percontohan yang menyasar pada pengemudi ojek daring ini direncanakan berjalan mulai 1 Maret 2023 di beberapa kota besar. Biayanya pun terbilang terjangkau hanya sekitar Rp3.5 juta hingga Rp4 juta per unit.
Muhammad Haryo Yunianto, Direktur Utama PT PGN menilai bahwa proyek ini dinilai dapat mengurangi pengeluaran pembelian bahan bakar. Pasalnya Direktur Utama PT PGN, Muhammad Haryo Yunianto, mengatakan konversi motor gas sanggup mengurangi pengeluaran pembelian bahan bakar. Sebagai contoh Pertalite dijual Rp10.000 ribu per liter, bahan bakar gas hanya Rp4.500.
“Sejauh ini PLN akan melakukan program korversi dua juta motor listrik dalam lima tahun. PGN mencoba masuk menjadi salah satu pilihan alternatif energi,” kata Haryo dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI.
Ia pun mengatakan bahwa emisi karbon dari konversi 100 ribu unit sepeda motor sebesar 2.225 ton CO2e per tahun. Hal ini dinilai sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi polusi di Tanah Air.
Pendanaan konversi rencananya juga bisa dilakukan lewat dua cara. Pertama adalah mandiri yang ditanggung oleh konsumen dan kedua melalui lembaga keuangan berkat kerjasama dengan lembaga keuangan.
Tak hanya sepeda motor yang menjadi sasaran PGN karena program ini juga akan dilakukan untuk unit lain seperti pengangkut barang atau truk. Namun khuuss mobil, uji coba awal difokuskan pada milik PT Pertamina.
Apa yang dilakukan PGN memang cukup menarik karena sebelumnya pemerintah juga berencana mengkonversi sepeda motor konvensional ke listrik. Bahkan mereka akan memberikan subsidi konversi sebesar Rp7 juta.
Subsidi tersebut dinilai penting karena biaya konversi dari motor konvensional ke listrik memang cukup tinggi. Satu unit kendaraan sekitar Rp15 jutaan sehingga dinilai cukup memberatkan pelanggan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
29 September 2025, 20:00 WIB
27 September 2025, 11:00 WIB
08 Agustus 2025, 16:00 WIB
18 Desember 2024, 14:00 WIB
10 Desember 2024, 14:00 WIB
Terkini
17 November 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta kembali dibuka seperti biasa, bisa untuk perpanjangan SIM A maupun C
17 November 2025, 06:00 WIB
Agar tidak terkena tilang saat Operasi Zebra 2025, Anda bisa memanfaatkan kehadiran SIM keliling Bandung
17 November 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 17 November 2025 berbarengan dengan penyelenggaraan operasi Zebra sehingga pengawasan lebih ketat
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor