Harga BBM Pertamina Naik 1 Juli 2025, Pertamax Jadi Rp 12.500
01 Juli 2025, 07:00 WIB
Pertamina gandeng Gojek bangun Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) bagi para drive ojol
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Pertamina gandeng Gojek untuk mempercepat ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Dalam kerjasamanya, PT Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading akan mengembangkan infrastruktur hilir motor listrik yakni pilot komersial Battery Swapping Station (BSS) atau Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
Salah satu tantangan dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik adalah lamanya pengisian daya. Kondisi tersebut cukup untuk membuat masyarakat ragu untuk mengganti kendaraan konvensional mereka ke kendaraan listrik.
Kondisi tersebut sudah disadari oleh banyak pihak, sehingga muncul ide untuk memgembangkan layanan BSS oleh Pertamina Patra Niaga. Mereka pun tidak bekerja sendirian karena menggandeng Gojek yang telah bekerjasama dengan PT Toba Bara Sejahtera Tbk dalam membentuk perusahaan patungan bernama Electrum. Tak hanya itu, mereka juga menggandeng Gesits dan Gogoro, perusahaan sepeda motor listrik asal Taiwan.
“Pertamina Patra Niaga ingin berkontribusi mendukung program pemerintah untuk mempercepat transisi energi, khususnya ekosistem EV Pada pilot komersial tersebut driver Gojek akan menggunakan motor listrik Gesits dan Gogoro dengan layanan BSS dilakukan oleh Pertamina,” terang Alfian Nasution, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, SH C&T.
Pada tahap awal ini Pertamina Patra Niaga rencananya akan melakukan pilot komersial BSS di Jakarta yang tersebar di 7 (tujuh) titik lokasi SPBU Green Energy Station (GES). Setidaknya ada 500 kendaraan motor listrik dari mitra Gojek dengan brand Gesits dan Gogoro yang akan mendukung pilot komersial BSS.
“Saat ini seluruh proses persiapan pilot komersial sudah selesai dan Pertamina Patra Niaga akan segera launching bisnis SPBKLU di SPBU. Ini adalah komitmen Pertamina Patra Niaga bersama Electrum dan Gesits mendukung program pemerintah mengenai percepatan transisi energi yang lebih bersih,” tambahnya.
Ke depan, Pertamina Group melalui kolaborasi antara Pertamina Patra Niaga bersama Pertamina Power Indonesia (PPI) juga akan terus mengembangkan EV Ecosystem secara terintegrasi. PPI akan berpartisipasi dalam pengembangan industri baterai terintegrasi dari hulu ke hilir dengan target kapasitas produksi 140 GWh pada tahun 2029 yang dikelola oleh PT Industri Baterai Indonesia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Juli 2025, 07:00 WIB
23 Juni 2025, 19:00 WIB
07 Mei 2025, 22:30 WIB
01 Mei 2025, 15:00 WIB
22 April 2025, 22:00 WIB
Terkini
03 Juli 2025, 22:00 WIB
Aprilia tengah menyiapkan rencana cadangan dengan mendekati Bastianini buat mengantisipasi kepergian Martin
03 Juli 2025, 21:00 WIB
Desain baru MG 4 EV resmi diperkenalkan di Cina dengan tampilan yang lebih ramah dibanding sebelumnya
03 Juli 2025, 20:00 WIB
Pengamat sorot sejumlah hal yang harus dilakukan produsen Jepang bertahan di tengah gempuran mobil BYD
03 Juli 2025, 19:00 WIB
Menurut Jaecoo dengan bergabung bersama Chery mereka tidak gentar buat bersaing dengan pabrikan Jepang
03 Juli 2025, 18:00 WIB
Penjualan BYD Group di Juni 2025 berhasil lampaui wholesales mobil Indonesia periode Januari sampai Mei 2025
03 Juli 2025, 17:00 WIB
Peneliti ungkap masih ada produsen EV roda dua yang enggan menguji keamanan baterai dengan alasan biaya mahal
03 Juli 2025, 16:00 WIB
Kemenko Infra mengaku tengah menyiapkan aturan tarif atas dan bawah sopir logistik demi berantas truk ODOL
03 Juli 2025, 15:00 WIB
BYD Sealion 05 EV terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dan berpeluang hadir di GIIAS 2025