Honda Komitmen Tetap Jual Motor Listrik Meskipun Tanpa Insentif
27 Oktober 2025, 12:00 WIB
Aismoli meminta insentif motor listrik untuk produk yang memiliki banyak teknologi dibedakan, bisa lebih besar
 
                                             
                        Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Insentif motor listrik memang belum diberikan pemerintah. Menurut kabar, bantuan tersebut tinggal menunggu persetujuan dari Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian.
Meski begitu Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) memiliki sebuah usulan, terkait bentuk baru dari insentif motor listrik.
“Besarannya juga tidak harus Rp 7 juta ya, minimal mungkin bisa dibedakan antara sepeda motor yang secara kualitas berteknologi tinggi serta harganya mahal, maka subsidi juga (sebaiknya) besar,” ungkap Budi Setiyadi, Ketua Umum Aismoli saat dihubungi KatadataOTO pekan lalu.
Sementara untuk motor listrik yang minim teknologi, lalu memiliki banderol terjangkau Budi menilai insentif diberikan tidak perlu terlalu besar.

Ketua Umum Aismoli ini menyampaikan kalau hal tersebut penting dilakukan. Mengingat para pabrikan mengeluarkan biaya cukup banyak buat menyematkan teknologi terkini.
Ditambah sejumlah produk kendaraan roda dua setrum diniagakan dengan harga puluhan juta. Seperti Honda CUV e:, Alva, One, Alva Cervo, Tangkas P6 Pro sampai United TX3000 A/T.
“Mungkin nilai subsidinya tidak harus sama dengan yang sampaikan tadi, mungkin di bawah lagi. Jadi ada proporsional, tidak semuanya secara general sama,” Budi melanjutkan.
Memang jika dilihat motor-motor listrik yang dilengkapi teknologi terkini, dipasarkan dengan banderol cukup tinggi.
Sementara itu banyak juga kendaraan roda setrum yang hanya di jual di bawah Rp 20 jutaan atau bahkan Rp 10 juta. Namun fitur tersedia tidak terbilang sangat minim.
Sehingga dapat menimbulkan kecemburuan antara pabrikan. Lalu para manufaktur bisa saja menurunkan kualitas produk mereka.
Otomatis bakal menurunkan minat masyarakat yang akan beralih dari motor konvensional ke Electric Vehicle (EV).
Apalagi beberapa motor listrik sudah mengantongi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) cukup besar, bisa lebih dari 50 persen.
“Jadi artinya memberikan reward juga kepada industri yang sudah membuat sepeda motor listrik di sini itu cukup bagus,” tegas Budi.

Ia pun berharap pemerintah bisa mempertimbangkan usulan tersebut. Sebab bila dijalankan bisa membawa dampak positif.
Seperti produsen motor listrik saling berlomba-lomba mengadopsi beragam teknologi terkini. Lalu mau berinvestasi di Indonesia dengan jumlah cukup besar.
Sehingga dapat memajukan industri otomotif, terutama pada sektor kendaraan roda dua setrum di dalam negeri saat ini.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
27 Oktober 2025, 12:00 WIB
27 Oktober 2025, 09:00 WIB
15 Oktober 2025, 11:00 WIB
14 Oktober 2025, 16:00 WIB
06 Oktober 2025, 22:00 WIB
Terkini
31 Oktober 2025, 19:37 WIB
Changan Hunter sudah terdaftar di laman resmi PDKI sejak awal 2025, hal ini untuk melalukan studi di Tanah Air
31 Oktober 2025, 18:56 WIB
Yamaha turut meramaikan gelaran Japan Mobility Show 2025 membawa sejumlah produk termasuk purwarupa Motoroid
31 Oktober 2025, 16:00 WIB
Wahana memberi pelatihan kepada para komunitas menjelang penyelenggaraan Honda Bikers Day di pertengahan November
31 Oktober 2025, 15:00 WIB
Veda Ega Pratama resmi bergabung dengan Honda Team Asia dan siap berlaga di Moto3 2026 buat incar kemenangan
31 Oktober 2025, 14:00 WIB
Berikut jadwal dan lokasi ganjil genap puncak buat masyarakat yang ingin berlibur pada akhir pekan nanti
31 Oktober 2025, 13:00 WIB
Banjir Jakarta masih berpotensi terjadi sampai hari ini, sebab diperkirakan hujan akan kembali berlangsung
31 Oktober 2025, 12:00 WIB
Gempuran produk Cina turut dirasakan manufaktur kendaraan komersial di Indonesia, tidak terkecuali Isuzu
31 Oktober 2025, 11:00 WIB
GAC Indonesia tengah berusaha untuk memenuhi permintaan AION UT dari para konsumen sampai akhir tahun nanti