Asa GJAW 2025 Tuk Dongkrak Penjualan Mobil Baru di Indonesia
13 November 2025, 09:00 WIB
Meski tak mengekspor kendaraan ke AS, Toyota sebut tarif impor AS-Cina tetap berdampak ke industri otomotif RI
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menerapkan tarif impor untuk sejumlah negara yang mengekspor kendaraannya ke AS. Salah satunya Cina.
Tidak berhenti sampai di situ, Tiongkok kemudian juga membalas dengan menerapkan tarif impor tambahan untuk produk AS yang masuk ke Cina.
Indonesia bukan negara pengekspor kendaraan roda empat ke Amerika Serikat. Namun, tetap ada dampak tak langsung yang dapat dirasakan industri otomotif apabila perang tarif terus berlanjut.
Ekspor kendaraan roda empat, menurut Toyota Indonesia bakal terganggu imbas perang tarif AS-Cina.
“Vietnam, Thailand, Meksiko dan lainnya, negara-negara itu akan sangat terdampak terhadap kebijakan Trump,” kata Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) di Jakarta Pusat, Rabu (14/05).
Menurunnya ekonomi negara-negara tersebut bakal diikuti penurunan daya beli, dan berimbas pada ekspor dari Indonesia ke sana.
Sementara dampak ke pasar domestik, Toyota menyorot peluang banjirnya produk Cina ke berbagai negara global selain AS, termasuk Indonesia.
“Tentu akan mempengaruhi pasar Indonesia dengan masuknya barang-barang Cina yang harganya relatif murah. Namun semua kembali lagi ke konsumen mau pilih mana,” ungkap dia.
Di tengah berbagai tantangan itu, Toyota menilai tetap ada peluang bisa dimanfaatkan. Hanya saja butuh andil pemerintah dalam merealisasikannya.
“Kita bisa menemukan destinasi (ekspor) baru, trade agreement dengan negara tujuan, itu dapat kita lakukan dengan bantuan pemerintah,” tegas dia.
Ia mengungkapkan pihaknya telah berdiskusi bersama pihak-pihak terkait untuk membantu agar potensi FTA (Free Trade Agreement) dengan berbagai negara tujuan bisa diimplementasikan.
Sekadar informasi, saat ini AS menurunkan BMI (Bea Masuk Impor) produk Cina yang diekspor ke Amerika, dari 145 persen menjadi 30 persen buat sementara waktu.
Hal serupa dilakukan sebaliknya oleh Cina. BMI produk AS ke Tiongkok dikurangi dari 125 persen menjadi 10 persen. Kesepakatan berlaku selama tiga bulan ke depan.
Tidak dapat dipungkiri, ketidakpastian tersebut banyak manufaktur industri otomotif menjadi lebih waspada dalam mengambil langkah maju.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
13 November 2025, 09:00 WIB
12 November 2025, 19:00 WIB
12 November 2025, 14:00 WIB
12 November 2025, 08:00 WIB
11 November 2025, 08:00 WIB
Terkini
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang
15 November 2025, 21:43 WIB
Alex Marquez berhasil keluar sebagai pemenang pada sprint race MotoGP Valencia 2025 usai menudukkan Acosta
15 November 2025, 15:00 WIB
Koleksi kendaraan Omesh cukup menarik disimak karena mengingat motor miliknya sangat beragam dan unik
15 November 2025, 13:00 WIB
Penjualan Daihatsu alami kenaikan di Oktober 2025, Gran Max Pick Up jadi penyumbang utama sebanyak 4.436 unit
15 November 2025, 11:00 WIB
Bobibos akan diuji oleh dinas dari pemerintah provinsi Jawa Barat untuk memastikan klaim yang sudah dijanjikan