IMX 2025 Siap Digelar Bulan Ini, Hadirkan Ragam Modifikasi Unik
01 Oktober 2025, 19:13 WIB
Toyota bakal lakukan efisiensi imbas kenaikan PPN menjadi 12 persen yang berdampak pada peningkatan biaya produksi
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – PT Toyota Motor Manufacturing (TMMIN) bakal melakukan efisiensi imbas kenaikan kenaikan PPN menjadi 12 persen. Langkah ini harus diambil agar perusahaan bisa tetap beroperasi optimal di tengah tantangan industri otomotif.
Pasalnya kenaikan pajak dipercaya bakal membuat biaya produksi mengalami peningkatan dibanding sebelumnya.
“Tidak ada jalan lain, kami harus tingkatkan efisiensi dan mentransformasi perusahaan menjadi Mobility Company,” ungkap Bob Azam, Wakil Direktur TMMIN pada KatadataOTO pagi hari tadi (20/11).
Ia pun menjelaskan bahwa kenaikan PPN menjadi 12 persen sangat berpengaruh buat pabrikan. Pasalnya harga komponen bakal naik dan meningkatkan biaya produksi kendaraan.
“Otomotif adalah industri yang Supply Chainnya panjang karena sampai kepada tier 2 dan 3. Jadi kalau ada kenaikan PPN sebesar 1 persen maka peningkatan biayanya bisa lebih dari 3 hingga 5 persen,” tambahnya.
Situasi tersebut tentu berpotensi memberi dampak berupa kenaikan harga mobil di pasar retail.
“Hal ini tentu dapat mempengaruhi harga jual kendaraan. Pabrikan harus berpikir ulang untuk mengubah harga yang bakal diberikan kepada konsumen,” tegas Bob Azam.
Ia pun berharap agar pemerintah melakukan studi lagi sebelum memutuskan meningkatkan PPN menjadi 12 persen. Menurutnya pajak yang terlalu tinggi berpotensi membuat ekonomi terpukul dan pendapatan negara menjadi lebih rendah.
Dirinya justru berharap pemerintah memberikan insentif pajak agar industri otomotif bisa membaik. Dengan demikian maka pendapatan negara justru akan lebih baik ketimbang menaikkan pajak.
Karena menurutnya insentif bukan menurunkan pendapatan tapi justru mendorong kenaikan penjualan kendaraan.
“Berkaca pada pengalaman saat pandemi Covid 19 selesai, pemerintah memberi relaksasi PPnBM dan penjualan langsung naik lalu Tax Revenue pun meningkat,” tegasnya kemudian.
Sebelumnya diberitakan bahwa saat ini penjualan mobil di Indonesia mengalami tekanan cukup besar. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor pun melakukan revisi target penjualan menjadi hanya 850.000 unit hingga akhir tahun nanti.
Namun target tersebut bakal kembali menyentuh angka 1 jutaan di 2025. Tapi adanya kenaikan PPN diperkirakan bakal membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam membelanjakan uangnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Oktober 2025, 19:13 WIB
01 Oktober 2025, 13:00 WIB
30 September 2025, 22:00 WIB
29 September 2025, 08:00 WIB
26 September 2025, 21:00 WIB
Terkini
01 Oktober 2025, 22:00 WIB
Misi besar Marc Marquez dalam mematahkan kutukan ketika berlaga di MotoGP Mandalika 2025 di akhir pekan nanti
01 Oktober 2025, 21:30 WIB
Ratusan teknisi adu mekanik di Chery Technician Skill Contest 2025 yang diselenggaran untuk tingkatkan kualitas
01 Oktober 2025, 21:00 WIB
Asisten Darurat hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna kendaraan yang tengah road trip
01 Oktober 2025, 20:00 WIB
Pembasmian kendaraan ODOL butuh proses, pemerintah bersama pemangku jalin kerja sama memperketat pengawasan
01 Oktober 2025, 19:13 WIB
Pameran modifikasi IMX 2025 menghadirkan berbagai pilihan produk modifikasi dan juga supergiveaway mobil
01 Oktober 2025, 18:00 WIB
Alex Marquez bersama Fermin Aldeguer menyapa para penggemar di Jakarta jelang gelaran MotoGP Mandalika 2025
01 Oktober 2025, 17:00 WIB
Penjualan yang kurang baik diyakini jadi alasan varian Hyundai Kona bakal dipangkas mulai tahun depan
01 Oktober 2025, 16:00 WIB
BYD memiliki kapal kargo terbaru untuk membantu distribusi mobil-mobil listrik mereka ke seluruh dunia