Tarif Impor AS Dinilai Bakal Mengubah Peta EV Dunia

Tarif Impor AS yang diterapkan oleh Donald Trump dinilai bisa mengubah peta EV dunia dalam waktu dekat

Tarif Impor AS Dinilai Bakal Mengubah Peta EV Dunia

KatadataOTOTarif impor Amerika Serikat (AS) masih terus diperbincangkan. Sederet dampak negatif diklaim bakal dirasakan banyak pihak.

Bahkan kebijakan baru dari Donald Trump akan turut mempengaruhi peta electric vehicle (EV) dunia.

"Dinamika investasi berbagai perusahaan multinasional sekarang ini di berbagai penjuru dunia jelas sedang terjadi," ungkap Yannes Martinus Pasaribu, pakar otomotif sekaligus akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.

Yannes menuturkan bahwa sejumlah tantangan harus dihadapi para pelaku industri mobil listrik di seluruh dunia akibat kebijakan geopolitik dan geoekonomi Donald Trump.

Pabrik Baru Daihatsu Bakal Produksi Mobil Listrik dan Hybrid
Photo : Daihatsu

Ia memprediksi tarif impor AS akan membuat perlambatan permintaan kendaraan roda empat elektrik di berbagai tempat.

Yannes juga mencontohkan kalau berakhirnya kerja sama antara LG Energy Solution dan pemerintah Indonesia, bisa jadi dampak karena penerapan aturan baru oleh Trump.

"LG bisa jadi terpaksa mundur akibat kondisi pasar yang terjadi berpotensi mengubah peta rencana investasi mereka," lanjut Yannes.

Jadi tarif impor AS yang digagas oleh Donald Trump benar-benar membuat industri otomotif di Indonesia maupun negara lain terguncang.

Ekspor Mobil Listrik Cina Sudah Melambat

Seperti diberitakan KatadataOTO sebelumnya, akibat penerapan tarif AS yang baru membuat ekspor mobil listrik China turun sampai 18 persen.

Lalu terdapat pergeseran tren di sejumlah negara. Di mana konsumen mulai beralih ke PHEV (plug-in hybrid electric vehicle) ketimbang membeli mobil listrik.

"Pendekatan AS sangat melanggar aturan WTO (World Trade Organization) mengganggu skema perdagangan,” tulis CAAM (China Association of Automobile Manufacturers) dalam keterangan resmi seperti dikutip dari CNEvPost beberapa waktu lalu.

CAAM mengungkapkan tarif impor AS bakal berdampak besar terhadap produksi dan rantai suplai industri otomotif global.

Ada Tarif Impor dari AS, Ekspor Mobil Listrik China Melambat
Photo : BYD

Sebagai informasi, Cina kini menghadapi tarif impor dari Amerika Serikat dengan jumlah cukup besar, yakni mencapai 245 persen.

Sementara Beijing menerapkan tarif 125 persen terhadap produk-produk dari Negeri Paman Sam.

Bila perang dagang antara China dan Amerika Serikat terus terjadi, maka dapat dipastikan para pelaku industri otomotif harus menyiapkan sejumlah strategi.

Dengan begitu dapat bertahan serta melanjutkan usahanya di tengah ketidakpastian kondisi yang saat ini terjadi.


Terkini

otosport
Marc Marquez Diminta Berdamai dengan Rossi, Waktunya Tutup Buku

Marc Marquez Diminta Berdamai dengan Rossi, Waktunya Tutup Buku

Bos Ducati meminta Marc Marquez buat berdamai dengan Rossi, menurut dia konflik tersebut sudah terlalu lama

motor
Omoway Berambisi Populerkan Motor Listrik Eksentrik di RI

Omoway Pede Bisa Pikat Konsumen RI Pakai Motor Listrik Eksentrik

Motor listrik Omo X dari perusahaan teknologi Cina, Omoway bakal diluncurkan di RI dalam waktu dekat

mobil
Suzuki Fronx

Suzuki Fronx Bidik Pasar Fleet

Tidak hanya akan digunakan oleh konsumen perorangan, instansi pemerintah dan pelaku usaha juga menjadi target market Suzuki Fronx

news
Pertamina Antisipasi Kenaikan Harga BBM Imbas Perang Israel-Iran

Pertamina Antisipasi Kenaikan Harga BBM Imbas Perang Israel-Iran

Pertamina sudah menyiapkan langkah antisipasi kenaikan harga BBM setelah memanasnya perang Israel dan Iran

otosport
Formula E Jakarta 2025, Jakarta E-Prix 2025

Cerita Kemenangan Perdana Dan Ticktum di Formula E Jakarta 2025

Pembalap Cupra Kiro Racing, Dan Ticktum tuai hasil memuaskan di Formula E Jakarta 2025, menang perdana

mobil
Chery C5 Siap Meluncur di RI, Versi Facelift Omoda 5

Chery C5 Diperkenalkan di Indonesia, Versi Facelift Omoda 5

Peluncuran Chery C5 dilakukan lusa, diharapkan bisa bantu perkuat posisi Omoda 5 di kelas SUV segmen B

mobil
BYD Atto 3 Advanced STD

Penjualan BYD Atto 3 Capai 1 Juta Unit, Cuma Butuh Waktu 3 Tahun

Penjualan BYD Atto 3 capai 1 juta unit dalam waktu 3 tahun 9 bulan dan telah ditawarkan di 110 negara

news
Kenali Aturan Truk Odol di Indonesia yang Buat Banyak Sopir Demo

Kenali Aturan Truk Odol di Indonesia yang Buat Banyak Sopir Demo

Ketentuan dimensi truk agar tidak masuk dalam kategori ODOL tertuang di Peraturan Dirjen Perhubungan Darat