Target Realistis Penjualan Mobil 2025, Tak Akan Tembus 900 Ribu
14 November 2025, 10:00 WIB
Toyota memberi masukan agar penjualan mobil di Indonesia tidak stagnan di angka 1 jutaan seperti sekarang
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Sudah lebih dari 10 tahun penjualan mobil Indonesia terjebak di angka 1 juta unit dan belum ada tanda-tanda terjadi lonjakan. Padahal jumlah pabrikan kendaraan yang masuk di Indonesia sudah semakin banyak.
Situasi ini pun menjadi perhatian bagi Toyota selaku pabrikan mobil terbesar di Indonesia. Menurut mereka sudah saatnya penjualan kendaraan di Tanah Air mencapai 2 juta unit atau naik 2 kali lipat dibanding sekarang.
Hal ini diungkapkan oleh Bob Azzam, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Pasalnya sekarang kapasitas produksi kendaraan di Indonesia sudah mencapai 2 juta unit.
“Idealnya pasar di Indonesia sudah 2 juta unit karena kapasitas produksinya sudah lebih dari itu. Kalau hanya beroperasi sebanyak 1 juta artinya kita tidak efisien,” ungkapnya.
Ia pun menyayangkan bahwa meski banyak pabrikan masuk ke Indonesia tetapi tidak ada yang bisa memproyeksikan kapan pasar berkembang hingga 2 juta. Padahal bila ada perkiraan maka investasi bisa menjadi lebih mudah.
“Kalau misalnya kita bisa memperkirakan pada 2030 market menjadi 2 juta unit, banyak hal dapat dikerjakan termasuk lokalisasi. Tapi kalau tidak maka akan susah untuk meminta pabrikan kendaraan untuk pindah ke sini,” ungkapnya.
Oleh sebab itu perlu ada aksi nyata dari seluruh pelaku industri termasuk pemerintah. Menurutnya Indonesia seharusnya bisa meniru Thailand yang merupakan juara Asia Tenggara.
“Kan inginnya menjadi terbesar di Asia Tenggara, jadi bandingkan saja dengan Thaikand. Mereka itu pajaknya lebih rendah dan tidak ada pajak daerah,” ungkapnya pada media.
Walau pajaknya lebih rendah tetapi pemerintah masih bisa mendapatkan pendapatan dari sektor lain yang mengalami peningkatan. Sehingga menurutnya pendapatan pemerintah tidak mengalami penurunan.
“Karena industrinya bergerak maka akan menciptakan pajak lain ke pemerintah. Jadi menurunkan pajak juga harus jadi solusi meningkatkan penerimaan negara,” ungkapnya.
Meski demikian ia mengakui bahwa saat Indonesia menempati posisi cukup terhormat karena bisa menjadi negara pengekspor kendaraan. Terlebih produknya memiliki teknologi tinggi dan sangat kompetitif.
“Tapi kita tidak bisa santai karena penjualan 1 juta unit itu bisa dikalahkan dengan mudah oleh negara lain. Tapi kalau bisa 2 juta maka ketahanan industrinya lebih kuat,” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 November 2025, 10:00 WIB
14 November 2025, 07:00 WIB
13 November 2025, 21:00 WIB
12 November 2025, 12:00 WIB
12 November 2025, 11:00 WIB
Terkini
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang
15 November 2025, 21:43 WIB
Alex Marquez berhasil keluar sebagai pemenang pada sprint race MotoGP Valencia 2025 usai menudukkan Acosta
15 November 2025, 15:00 WIB
Koleksi kendaraan Omesh cukup menarik disimak karena mengingat motor miliknya sangat beragam dan unik
15 November 2025, 13:00 WIB
Penjualan Daihatsu alami kenaikan di Oktober 2025, Gran Max Pick Up jadi penyumbang utama sebanyak 4.436 unit
15 November 2025, 11:00 WIB
Bobibos akan diuji oleh dinas dari pemerintah provinsi Jawa Barat untuk memastikan klaim yang sudah dijanjikan