20 Mobil Terlaris di Indonesia Februari 2025, BYD Ganggu Jepang
14 Maret 2025, 12:00 WIB
Toyota memberi masukan agar penjualan mobil di Indonesia tidak stagnan di angka 1 jutaan seperti sekarang
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Sudah lebih dari 10 tahun penjualan mobil Indonesia terjebak di angka 1 juta unit dan belum ada tanda-tanda terjadi lonjakan. Padahal jumlah pabrikan kendaraan yang masuk di Indonesia sudah semakin banyak.
Situasi ini pun menjadi perhatian bagi Toyota selaku pabrikan mobil terbesar di Indonesia. Menurut mereka sudah saatnya penjualan kendaraan di Tanah Air mencapai 2 juta unit atau naik 2 kali lipat dibanding sekarang.
Hal ini diungkapkan oleh Bob Azzam, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Pasalnya sekarang kapasitas produksi kendaraan di Indonesia sudah mencapai 2 juta unit.
“Idealnya pasar di Indonesia sudah 2 juta unit karena kapasitas produksinya sudah lebih dari itu. Kalau hanya beroperasi sebanyak 1 juta artinya kita tidak efisien,” ungkapnya.
Ia pun menyayangkan bahwa meski banyak pabrikan masuk ke Indonesia tetapi tidak ada yang bisa memproyeksikan kapan pasar berkembang hingga 2 juta. Padahal bila ada perkiraan maka investasi bisa menjadi lebih mudah.
“Kalau misalnya kita bisa memperkirakan pada 2030 market menjadi 2 juta unit, banyak hal dapat dikerjakan termasuk lokalisasi. Tapi kalau tidak maka akan susah untuk meminta pabrikan kendaraan untuk pindah ke sini,” ungkapnya.
Oleh sebab itu perlu ada aksi nyata dari seluruh pelaku industri termasuk pemerintah. Menurutnya Indonesia seharusnya bisa meniru Thailand yang merupakan juara Asia Tenggara.
“Kan inginnya menjadi terbesar di Asia Tenggara, jadi bandingkan saja dengan Thaikand. Mereka itu pajaknya lebih rendah dan tidak ada pajak daerah,” ungkapnya pada media.
Walau pajaknya lebih rendah tetapi pemerintah masih bisa mendapatkan pendapatan dari sektor lain yang mengalami peningkatan. Sehingga menurutnya pendapatan pemerintah tidak mengalami penurunan.
“Karena industrinya bergerak maka akan menciptakan pajak lain ke pemerintah. Jadi menurunkan pajak juga harus jadi solusi meningkatkan penerimaan negara,” ungkapnya.
Meski demikian ia mengakui bahwa saat Indonesia menempati posisi cukup terhormat karena bisa menjadi negara pengekspor kendaraan. Terlebih produknya memiliki teknologi tinggi dan sangat kompetitif.
“Tapi kita tidak bisa santai karena penjualan 1 juta unit itu bisa dikalahkan dengan mudah oleh negara lain. Tapi kalau bisa 2 juta maka ketahanan industrinya lebih kuat,” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Maret 2025, 12:00 WIB
12 Maret 2025, 16:00 WIB
11 Maret 2025, 15:00 WIB
10 Maret 2025, 10:00 WIB
09 Maret 2025, 15:00 WIB
Terkini
02 April 2025, 18:27 WIB
Demi mengurangi kepadatan lalu lintas pada arus balik Lebaran 2025, Tol Japek II Selatan mulai dibuka hari ini
02 April 2025, 17:00 WIB
Jasa Marga bebaskan tarif tol saat arus balik untuk beri kemudahan kepada masyarakat saat arus balik
02 April 2025, 14:00 WIB
Nissan jual pabrik mereka di India pada Renault demi selamatkan perusahaan dari ancaman kebangkrutan
02 April 2025, 12:00 WIB
Jetour X50e EV siap dipasarkan di Indonesia tahun ini, disebut telah didesain menyesuaikan kebutuhan konsumen
02 April 2025, 10:00 WIB
MotoGP Amerika 2025 sempat tertunda 10 menit akibat Marc Marquez, bos Trackhouse minta kejelasan aturan
02 April 2025, 08:20 WIB
Agar mengurangi angka kecelakaan, pihak kepolisian diminta membuat SIM khusus pengemudi mobil listrik
01 April 2025, 18:19 WIB
Mengawali April 2025, harga BBM di seluruh SPBU milik swasta mengalami penurunan dengan jumlah bervariasi
01 April 2025, 15:00 WIB
Kepolisian memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 terjadi di akhir pekan, masyarakat diminta waspada