Neta Terima 47 Investor, Siap Produksi Mobil Listrik Lagi
04 Agustus 2025, 16:16 WIB
Menurut Shell Indonesia perkembangan mobil listrik di dunia tidak mempengaruhi penjualan pelumas mereka
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Tren mobil listrik terus berkembang pesat di dunia bahkan Indonesia. Membuat masyarakat berlomba-lomba beralih dari kendaraan konvensional.
Namun kondisi tersebut tidak dirasakan oleh Shell Lubricants. Menurut mereka, pengguna mobil bensin masih cukup tinggi hingga sekarang.
Setidaknya hal itu yang diyakini Jason Wong, Global Executive Vice President Shell Lubricants. Menurut dia masih perlu waktu mobil listrik berkuasa di jalanan.
“Mungkin mobil ICE (Internal Combustion Engine) sudah kalah populer dengan EV (Electric Vehicle) saat ini, namun butuh proses panjang supaya populasinya bertambah,” ungkap Jason Wong di Jakarta pada Senin (4/3).
Lebih jauh Jason Wong menuturkan kalau perkembangan mobil listrik yang masif bukan sebuah ancaman bagi Shell. Maka tak heran bila kendaraan setrum tidak mempengaruhi penjualan mereka.
“EV sekarang adalah sebuah opportunity, oleh sebab itu kami terus meningkatkan kualitas produk. Kemudian disesuaikan sama kebutuhan konsumen,” tambah dia.
Wong menyebut kalau sampai saat ini mobil listrik masih membutuhkan infrastruktur pendukung. Jadi belum bisa menggantikan kendaraan konvensional di jalan raya.
Membuat penjualan oli Shell masih laris manis sampai sekarang. Apalagi perkembangan kendaraan setrum berbeda-beda di setiap negara.
“Bahkan berdasarkan data, ada beberapa negara yang mempertimbangkan ulang soal percepatan program elektrifikasi,” lanjut petinggi Shell Indonesia.
Wong pun optimistis industri pelumas masih bisa bernafas sampai beberapa tahun ke depan di tengah gempuran mobil listrik.
“Kalau dari perspektif Shell, kami yakin kalau dalam 5 - 10 tahun ke depan produk pelumas masih akan sangat berkembang permintaannya serta dibutuhkan,” Wong menegaskan.
Senada dengan Wong, Andri Pratiwa Managing Director Lubricants Shell Indonesia optimistis penjualan oli cukup tinggi di masa mendatang.
“Sejauh ini memang popularitas kendaraan listrik masih sebatas tren saja,” kata Andri.
Kendati demikian Shell tidak mau memandang sebelah mata pasar kendaraan elektrik. Mereka pun mengklaim telah melakukan sejumlah persiapan.
Salah satunya dengan menyiapkan produk buat mobil listrik. Namun perusahaan pelumas Eropa satu ini masih enggan membocorkan.
Andri hanya menuturkan kalau Shell siap menyambut era elektrifikasi di dunia maupun Indonesia yang terjadi akhir-akhir ini.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
04 Agustus 2025, 16:16 WIB
04 Agustus 2025, 15:02 WIB
04 Agustus 2025, 11:00 WIB
04 Agustus 2025, 10:14 WIB
02 Agustus 2025, 10:00 WIB
Terkini
04 Agustus 2025, 16:16 WIB
Neta dikabarkan mulai mendapatkan puluhan investor potensial buat melanjutkan bisnis di segmen mobil listrik
04 Agustus 2025, 15:02 WIB
BYD berhasil mendominasi penjualan kendaraan listrik di tujuh negara termasuk Indonesia dengan angka cukup tinggi
04 Agustus 2025, 14:00 WIB
Kontes mekanik yang digelar Auto2000 bantu meningkatkan kompetensi tenaga kerja di era elektrifikasi
04 Agustus 2025, 13:27 WIB
Daihatsu mengklaim menerima 580 SPK selama GIIAS 2025, jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan tahun lalu
04 Agustus 2025, 12:08 WIB
IMX 2025 berkolaborasi dengan Hot Wheels untuk menghadirkan beberapa program menarik selama masa pameran
04 Agustus 2025, 11:00 WIB
Geely Xingyuan dipastikan meluncur di akhir tahun dan langsung dirakit lokal oleh Handal Indonesia Motor
04 Agustus 2025, 10:14 WIB
Di tengah perang harga, Gaikindo memperingatkan kepada pabrikan mobil buat memenuhi komitmen ke pemerintah
04 Agustus 2025, 09:00 WIB
Angka pengunjung GIIAS 2025 diprediksi mengalami kenaikan, tetapi tidak diimbangi dengan adanya transaksi