Hasil Tes Tabrak BYD Atto 1, Bintang Lima dari Euro NCAP
18 September 2025, 19:00 WIB
Menurut Shell Indonesia perkembangan mobil listrik di dunia tidak mempengaruhi penjualan pelumas mereka
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Tren mobil listrik terus berkembang pesat di dunia bahkan Indonesia. Membuat masyarakat berlomba-lomba beralih dari kendaraan konvensional.
Namun kondisi tersebut tidak dirasakan oleh Shell Lubricants. Menurut mereka, pengguna mobil bensin masih cukup tinggi hingga sekarang.
Setidaknya hal itu yang diyakini Jason Wong, Global Executive Vice President Shell Lubricants. Menurut dia masih perlu waktu mobil listrik berkuasa di jalanan.
“Mungkin mobil ICE (Internal Combustion Engine) sudah kalah populer dengan EV (Electric Vehicle) saat ini, namun butuh proses panjang supaya populasinya bertambah,” ungkap Jason Wong di Jakarta pada Senin (4/3).
Lebih jauh Jason Wong menuturkan kalau perkembangan mobil listrik yang masif bukan sebuah ancaman bagi Shell. Maka tak heran bila kendaraan setrum tidak mempengaruhi penjualan mereka.
“EV sekarang adalah sebuah opportunity, oleh sebab itu kami terus meningkatkan kualitas produk. Kemudian disesuaikan sama kebutuhan konsumen,” tambah dia.
Wong menyebut kalau sampai saat ini mobil listrik masih membutuhkan infrastruktur pendukung. Jadi belum bisa menggantikan kendaraan konvensional di jalan raya.
Membuat penjualan oli Shell masih laris manis sampai sekarang. Apalagi perkembangan kendaraan setrum berbeda-beda di setiap negara.
“Bahkan berdasarkan data, ada beberapa negara yang mempertimbangkan ulang soal percepatan program elektrifikasi,” lanjut petinggi Shell Indonesia.
Wong pun optimistis industri pelumas masih bisa bernafas sampai beberapa tahun ke depan di tengah gempuran mobil listrik.
“Kalau dari perspektif Shell, kami yakin kalau dalam 5 - 10 tahun ke depan produk pelumas masih akan sangat berkembang permintaannya serta dibutuhkan,” Wong menegaskan.
Senada dengan Wong, Andri Pratiwa Managing Director Lubricants Shell Indonesia optimistis penjualan oli cukup tinggi di masa mendatang.
“Sejauh ini memang popularitas kendaraan listrik masih sebatas tren saja,” kata Andri.
Kendati demikian Shell tidak mau memandang sebelah mata pasar kendaraan elektrik. Mereka pun mengklaim telah melakukan sejumlah persiapan.
Salah satunya dengan menyiapkan produk buat mobil listrik. Namun perusahaan pelumas Eropa satu ini masih enggan membocorkan.
Andri hanya menuturkan kalau Shell siap menyambut era elektrifikasi di dunia maupun Indonesia yang terjadi akhir-akhir ini.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
18 September 2025, 19:00 WIB
18 September 2025, 17:00 WIB
18 September 2025, 14:00 WIB
18 September 2025, 13:00 WIB
18 September 2025, 10:00 WIB
Terkini
18 September 2025, 23:05 WIB
Toyota Indonesia memiliki cara tersendiri dalam menjaga mutu SDM di agar bisa sesuai kebutuhan industri
18 September 2025, 21:00 WIB
Menurut bos Yamaha, keluhan Quartararo mengenai performa dari mesin V4 wajar karena masih pengembangan
18 September 2025, 20:00 WIB
Sejak GIIAS 2025 pemesanan Daihatsu Rocky Hybrid telah mencapai 500 unit dan siap dikirim mulai November
18 September 2025, 19:00 WIB
BYD Atto 1 memperoleh nilai tes tabrak sempurna yaitu bintang lima dari Euro NCAP, berikut penjelasannya
18 September 2025, 18:00 WIB
BYD Seal 6 digadang sebagai versi murah dari Seal, bakal hadir di Malaysia menjelang akhir September 2025
18 September 2025, 17:00 WIB
Meski masih memanfaatkan fasilitas milik Handal, Chery berambisi untuk mendirikan pabrik mandiri di Indonesia
18 September 2025, 16:00 WIB
Modal buat menghadapi MotoGP Jepang 2025, Bagnaia analisa motor bersama mantan pembalap Ducati, Casey Stoner
18 September 2025, 15:00 WIB
Berikut harga motor matic murah di September 2025 untuk menjadi patokan saat membeli kendaraan di IMOS 2025