Suzuki Sebut Keputusan BYD Bawa Kei Car Jadi Ancaman Baru
05 November 2025, 19:00 WIB
Perang harga yang terjadi antara para pabrikan mobil Cina diprediksi akan semakin ketat di masa mendatang
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Saat ini banyak pabrikan mobil Cina melakukan perang harga. Mereka berlomba-lomba untuk memberikan diskon cukup besar.
Hal itu dilakukan untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya. Sehingga membuat persaingan menjadi tidak sehat.
Kondisi tersebut ternyata sudah menjadi sorotan sejumlah pihak. Sebab perang harga ditakutkan membawa dampak negatif.
Seperti ancaman kebangkrutan sampai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang sering terjadi akhir-akhir ini.
Akan tetapi perang harga mobil Cina sekarang digadang-gadang sebagai sebuah hidangan pembuka.
“Persaingan akan menjadi lebih ketat dalam lima tahun ke depan,” ujar He Xiaopeng, CEO Xpeng seperti disitat dari CNBC, Sabtu (07/06).
Petinggi produsen mobil listrik asal Tiongkok ini mengatakan bahwa perang harga yang sekarang berlangsung masih belum mencapai puncaknya.
Sehingga dia mengungkapkan persaingan para perusahaan kendaraan roda empat di Negeri Tirai Bambu bakal kian ketat.
“Ini hanya hidangan pembuka dari apa yang akan datang,” tegas Xiaopeng.
Hal senada turut dilontarkan oleh seorang analis dari Nomura. Dia mengatakan persaingan pabrikan Cina belum menyentuh titik paling tinggi.
“Mengingat situasi kelebihan pasokan saat ini di pasar otomotif Cina, kami yakin fase persaingan paling ketat belum terjadi,” tutur dia.
Di sisi lain Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Cina coba memperingati BYD, Geely, Chery serta pabrikan lain agar tidak meneruskan perang harga.
“Potongan harga yang ugal-ugalan dapat merusak investasi penelitian dan pengembangan (produk),” ungkap seorang pejabat MIIT (Cina Ministry of Industry and Information Technology) di Xinhua.
Selain itu diskon dari para pabrikan mobil Cina juga dinilai dapat menurunkan kualitas produk maupun layanan mereka. Kemudian bisa menyebabkan masalah keselamatan yang merugikan hak-hak konsumen.
“Tidak ada pemenang dalam perang harga. Apalagi masa depan yang terjamin,” lanjut dia.
MIIT pun akan berupaya untuk mengendalikan persaingan yang merugikan di sektor otomotif. Salah satu cara dengan mendorong peningkatan struktur industri serta memperkuat inspeksi acak guna menjaga kualitas produk.
Selanjutnya mereka juga bakal menggandeng otoritas terkait dalam memerangi persaingan tidak sehat serta berencana membuat sebuah regulasi bila diperlukan.
Sekadar mengingatkan, BYD menjadi salah satu produsen mobil listrik asal Cina yang memberikan diskon untuk 20 model produknya.
Potongan harga yang diberikan oleh BYD ternyata direspons oleh para pesaing. Mulai dari Geely serta Chery dengan strategi serupa.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
05 November 2025, 19:00 WIB
05 November 2025, 17:00 WIB
05 November 2025, 16:00 WIB
05 November 2025, 11:51 WIB
05 November 2025, 10:00 WIB
Terkini
05 November 2025, 20:00 WIB
Toyota Hilux generasi kesembilan disinyalir debut di Thailand pakai nama Hilux Travo, ada varian hybrid
05 November 2025, 19:00 WIB
Suzuki mengatakan, kehadiran kei car bertenaga listrik BYD Racco jadi ancaman besar buat berbagai merek
05 November 2025, 18:00 WIB
Kementrian Perindustrian mengungkap bahwa untuk melakukan hilirisasi baterai EV masih butuh waktu panjang
05 November 2025, 17:00 WIB
Mobil terbang Xpeng, yakni Land Carrier bakal beroperasi dan uji terbang eksperimental di negara asalnya
05 November 2025, 16:00 WIB
Setelah resmi menjual dua model ke konsumen, Geely buka peluang buat mendirikan pabrik mandiri di Indonesia
05 November 2025, 15:00 WIB
Akibat Marc Marquez cedera di seri Mandalika, pekerjaan Ducati menyiapkan Desmosedici GP26 sedikit terhambat
05 November 2025, 14:27 WIB
Isuzu Elf Mio punya ukuran lebih kecil, namun dapat mengakomodir kebutuhan seperti truk pada umumnya
05 November 2025, 12:00 WIB
LHKPN mencatat Gubernur Riau Abdul Wahid hanya memiliki dua unit mobil di garasinya, nilainya Rp 780 juta