Pemerintah Cina Mulai Gerah dengan Perang Harga Para Pabrikan
05 Juni 2025, 22:00 WIB
Perang harga yang terjadi antara para pabrikan mobil Cina diprediksi akan semakin ketat di masa mendatang
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Saat ini banyak pabrikan mobil Cina melakukan perang harga. Mereka berlomba-lomba untuk memberikan diskon cukup besar.
Hal itu dilakukan untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya. Sehingga membuat persaingan menjadi tidak sehat.
Kondisi tersebut ternyata sudah menjadi sorotan sejumlah pihak. Sebab perang harga ditakutkan membawa dampak negatif.
Seperti ancaman kebangkrutan sampai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang sering terjadi akhir-akhir ini.
Akan tetapi perang harga mobil Cina sekarang digadang-gadang sebagai sebuah hidangan pembuka.
“Persaingan akan menjadi lebih ketat dalam lima tahun ke depan,” ujar He Xiaopeng, CEO Xpeng seperti disitat dari CNBC, Sabtu (07/06).
Petinggi produsen mobil listrik asal Tiongkok ini mengatakan bahwa perang harga yang sekarang berlangsung masih belum mencapai puncaknya.
Sehingga dia mengungkapkan persaingan para perusahaan kendaraan roda empat di Negeri Tirai Bambu bakal kian ketat.
“Ini hanya hidangan pembuka dari apa yang akan datang,” tegas Xiaopeng.
Hal senada turut dilontarkan oleh seorang analis dari Nomura. Dia mengatakan persaingan pabrikan Cina belum menyentuh titik paling tinggi.
“Mengingat situasi kelebihan pasokan saat ini di pasar otomotif Cina, kami yakin fase persaingan paling ketat belum terjadi,” tutur dia.
Di sisi lain Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Cina coba memperingati BYD, Geely, Chery serta pabrikan lain agar tidak meneruskan perang harga.
“Potongan harga yang ugal-ugalan dapat merusak investasi penelitian dan pengembangan (produk),” ungkap seorang pejabat MIIT (Cina Ministry of Industry and Information Technology) di Xinhua.
Selain itu diskon dari para pabrikan mobil Cina juga dinilai dapat menurunkan kualitas produk maupun layanan mereka. Kemudian bisa menyebabkan masalah keselamatan yang merugikan hak-hak konsumen.
“Tidak ada pemenang dalam perang harga. Apalagi masa depan yang terjamin,” lanjut dia.
MIIT pun akan berupaya untuk mengendalikan persaingan yang merugikan di sektor otomotif. Salah satu cara dengan mendorong peningkatan struktur industri serta memperkuat inspeksi acak guna menjaga kualitas produk.
Selanjutnya mereka juga bakal menggandeng otoritas terkait dalam memerangi persaingan tidak sehat serta berencana membuat sebuah regulasi bila diperlukan.
Sekadar mengingatkan, BYD menjadi salah satu produsen mobil listrik asal Cina yang memberikan diskon untuk 20 model produknya.
Potongan harga yang diberikan oleh BYD ternyata direspons oleh para pesaing. Mulai dari Geely serta Chery dengan strategi serupa.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
05 Juni 2025, 22:00 WIB
05 Juni 2025, 21:02 WIB
05 Juni 2025, 19:35 WIB
05 Juni 2025, 15:11 WIB
05 Juni 2025, 14:00 WIB
Terkini
06 Juni 2025, 16:00 WIB
Duel panas antara Francesco Bagnaia serta Marc Marquez akan tersaji dalam ajang balap MotoGP Aragon 2025
06 Juni 2025, 14:56 WIB
Tiga mobil hybrid baru yang disinyalir meluncur di Indonesia bulan ini dari pabrikan Jepang dan Korea Selatan
06 Juni 2025, 12:00 WIB
GWM Indonesia mengaku sedang mendaftarkan Haval Jolion Ultra agar bisa mendapatkan insentif mobil hybrid
06 Juni 2025, 10:00 WIB
790.000 kendaraan diprediksi tinggalkan Jabotabek saat libur Idul Adha yang berlangsung selama empat hari
06 Juni 2025, 08:11 WIB
Ada tiga pendatang anyar masuk, berikut KatadataOTO rangkum daftar harga mobil hybrid terbaru Juni 2025
06 Juni 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta hari ini ditiadakan karena sedang masa libur Idul Adha sehingga memudahkan warga beraktvitas
05 Juni 2025, 22:30 WIB
Marc Marquez berpotensi menjadi hambatan dalam usaha kebangkitan Francesco Bagnaia di MotoGP Aragon 2025
05 Juni 2025, 22:00 WIB
Pemerintah Cina meminta agar para produsen mobil tidak melakukan perang harga dan bersaing secara sehat