Toyota Optimis bZ4X Produksi Lokal Bakal Dapat Respon Positif
30 Juli 2025, 20:00 WIB
Perang harga yang terjadi antara para pabrikan mobil Cina diprediksi akan semakin ketat di masa mendatang
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Saat ini banyak pabrikan mobil Cina melakukan perang harga. Mereka berlomba-lomba untuk memberikan diskon cukup besar.
Hal itu dilakukan untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya. Sehingga membuat persaingan menjadi tidak sehat.
Kondisi tersebut ternyata sudah menjadi sorotan sejumlah pihak. Sebab perang harga ditakutkan membawa dampak negatif.
Seperti ancaman kebangkrutan sampai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang sering terjadi akhir-akhir ini.
Akan tetapi perang harga mobil Cina sekarang digadang-gadang sebagai sebuah hidangan pembuka.
“Persaingan akan menjadi lebih ketat dalam lima tahun ke depan,” ujar He Xiaopeng, CEO Xpeng seperti disitat dari CNBC, Sabtu (07/06).
Petinggi produsen mobil listrik asal Tiongkok ini mengatakan bahwa perang harga yang sekarang berlangsung masih belum mencapai puncaknya.
Sehingga dia mengungkapkan persaingan para perusahaan kendaraan roda empat di Negeri Tirai Bambu bakal kian ketat.
“Ini hanya hidangan pembuka dari apa yang akan datang,” tegas Xiaopeng.
Hal senada turut dilontarkan oleh seorang analis dari Nomura. Dia mengatakan persaingan pabrikan Cina belum menyentuh titik paling tinggi.
“Mengingat situasi kelebihan pasokan saat ini di pasar otomotif Cina, kami yakin fase persaingan paling ketat belum terjadi,” tutur dia.
Di sisi lain Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Cina coba memperingati BYD, Geely, Chery serta pabrikan lain agar tidak meneruskan perang harga.
“Potongan harga yang ugal-ugalan dapat merusak investasi penelitian dan pengembangan (produk),” ungkap seorang pejabat MIIT (Cina Ministry of Industry and Information Technology) di Xinhua.
Selain itu diskon dari para pabrikan mobil Cina juga dinilai dapat menurunkan kualitas produk maupun layanan mereka. Kemudian bisa menyebabkan masalah keselamatan yang merugikan hak-hak konsumen.
“Tidak ada pemenang dalam perang harga. Apalagi masa depan yang terjamin,” lanjut dia.
MIIT pun akan berupaya untuk mengendalikan persaingan yang merugikan di sektor otomotif. Salah satu cara dengan mendorong peningkatan struktur industri serta memperkuat inspeksi acak guna menjaga kualitas produk.
Selanjutnya mereka juga bakal menggandeng otoritas terkait dalam memerangi persaingan tidak sehat serta berencana membuat sebuah regulasi bila diperlukan.
Sekadar mengingatkan, BYD menjadi salah satu produsen mobil listrik asal Cina yang memberikan diskon untuk 20 model produknya.
Potongan harga yang diberikan oleh BYD ternyata direspons oleh para pesaing. Mulai dari Geely serta Chery dengan strategi serupa.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
30 Juli 2025, 20:00 WIB
30 Juli 2025, 18:00 WIB
30 Juli 2025, 14:32 WIB
29 Juli 2025, 23:17 WIB
29 Juli 2025, 18:44 WIB
Terkini
31 Juli 2025, 07:00 WIB
BAIC BJ30 Hybrid memiliki berbagai keunggulan yang tidak dimiliki oleh kompetitor sekelasnya di Indonesia
31 Juli 2025, 06:00 WIB
Di akhir bulan SIM keliling Jakarta masih beroperasi seperti biasa di lima titik, berikut lokasi dan biayanya
31 Juli 2025, 06:00 WIB
Di penghujung Juli 2025, pihak kepolisian menghadirkan SIM keliling Bandung buat melayani para masyarakat
31 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 31 Juli 2025 menjadi yang terakhir dilaksanakan pada bulan ini dan bakal diawasi ketat petugas
30 Juli 2025, 23:00 WIB
Lepas bakal menghadirkan tiga produk SUV crossover ke pasar Indonesia, bakal dirakit lokal di PT HIM
30 Juli 2025, 22:30 WIB
Suzuki Carry masih akan tetap eksis di era elektrifikasi, disulap jadi mobile charging di ajang GIIAS 2025
30 Juli 2025, 22:00 WIB
Pada pameran otomotif GIIAS 2025, pengunjung bisa mendapatkan diskon besar seperti Mitsubishi Xforce
30 Juli 2025, 21:16 WIB
Para pembeli Daihatsu Rocky Hybrid di GIIAS 2025 tidak bisa langsung mendapatkan unitnya dalam waktu dekat