Harga Mobil Hybrid Mei 2024, Innova Zenix Naik Rp 6 Juta
07 Mei 2024, 10:35 WIB
Bos Toyota menyebutkan penyebab terjadinya skandal uji keselamatan yang dialami oleh Daihatsu baru-baru ini
Oleh Denny Basudewa
KatadataOTO – Daihatsu Motor Co selaku anak perusahaan Toyota Motor Corp tersandung skandal uji keselamatan. DIkabarkan bahwa kantor Daihatsu Motor Co dirazia oleh pemerintah Jepang dan memaksa mereka menangguhkan seluruh pengiriman unit.
Tidak hanya Daihatsu, namun beberapa produk Toyota juga ikut terkena imbas dari peristiwa tersebut. Disebutkan bahwa puluhan model mobil dari kedua merek di atas harus disetop pengirimannya.
Seperti diwartakan KatadataOTO kemarin (20/12), Daihatsu memanipulasi tes tabrak atau Crash Test pada 88 ribu unit. Adapun jumlah itu termasuk kendaraan yang dijual menggunakan merek Toyota.
Lebih jauh dikabarkan Reuters skandal uji keselamatan juga ikut menyeret merek lain yakni Mazda dan Subaru untuk pasar domestic Jepang. Sementara merek Daihatsu dan Toyota berlaku hingga produk global.
Toyota sebagai brand otomotif global populer di dunia. Kualitas pabrik dalam menghasilkan unit sudah tidak perlu lagi diragukan.
Namun ternyata praktik merek berlambang T itu tidak dilakoni oleh Daihatsu. Hal tersebut diungkapkan oleh petinggi Toyota seperti disitat dari Nikkei Asia.
“Genchi Genbutsu adalah konsep yang penting bagi kami, namun disadari bahwa kami memiliki kekurangan dalam bidang ini,” kata Hiroki Nakajima, Wakil Presiden Toyota dikutip Nikkei Asia (21/12).
Istilah Genchi Genbutsu merupakan bahasa Jepang dengan makna “pergi dan lihat sendiri”. Hal itu mengacu pada pembelajaran di tempat dan pemecahan masalah.
“Kami telah memupuk kemampuan untuk berhenti jika ada masalah, memeriksa situasi di lokasi dan mengambil tindakan yang diperlukan,” jelas Nakajima.
Disebutkan lebih lanjut bahwa hanya sedikit eksekutif Daihatsu melakukan kunjungan ke lapangan. Hal ini dianggap sebagai akar dari permasalahan.
Pengawasan Toyota terhadap anak perusahaan dipertanyakan. Karena beberapa masalah muncul pada anak perusahaan mereka tidak cuma Daihatsu.
Sebut saja kasus Hino dengan manipulasi standar emisi gas buang. Lalu adapula pemasok komponen otomotif Denso yang mengirimkan pompa bahan bakar rusak sehingga harus ditarik kembali.
Kerja sama Toyota dan Daihatsu sendiri sebenarnya telah terjalin selama lebih dari setengah abad. Namun disebutkan mereka mengutamakan independensi unit.
Berdasarkan laporan Bloomberg bahwa saham Toyota Motor Corp merosot tajam dalam 18 bulan terakhir. Saham brand otomotif kenamaan di dunia itu turun sebanyak 5 persen pada awal perdagangan.
Dikatakan kemerosotan ini merupakan yang terbesar sejak Mei 2022.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
07 Mei 2024, 10:35 WIB
02 Mei 2024, 07:00 WIB
01 Mei 2024, 11:00 WIB
29 April 2024, 13:00 WIB
29 April 2024, 11:00 WIB
Terkini
10 Mei 2024, 09:20 WIB
Piaggio Indonesia baru saja melakukan penyegaran buat dua produknya, yakni Vespa Sprint dan Primavera
10 Mei 2024, 07:00 WIB
Kepolisian resmi menghentikan pengiriman surat tilang lewat WhatsApp karena harus mendapat pengujian
10 Mei 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 10 Mei 2024 ditiadakaan karena adanya cuti bersama yang ditetapkan oleh pemerintah
10 Mei 2024, 06:00 WIB
Manfaatkan fasilitas SIM keliling Bandung sebelum akhir pekan, tersedia di dua tempat berbeda setiap hari
09 Mei 2024, 18:23 WIB
Catat 5 nomor WhatsApp polisi yang kirim surat tilang elektronik, hal ini agar terhindar dari modus penipuan
09 Mei 2024, 17:00 WIB
Hyundai optimis mobil listriknya jadi kendaraan dinas pejabat dari berbagai lembaga tinggi di Indonesia
09 Mei 2024, 16:00 WIB
Mendapatkan respon baik dari konsumen, Mitsubishi luncurkan dua model Limited Edition hanya dijual 800 unit
09 Mei 2024, 14:35 WIB
Akibat potensi kendala pada ICCU, diestimasikan sekitar 9.000 unit terdampak recall Hyundai Ioniq 5 dan 6