Mau Berlaku di RI, Mandatori Bensin Etanol Malah Ditentang di AS
26 Oktober 2025, 10:10 WIB
Bos Toyota menyebutkan penyebab terjadinya skandal uji keselamatan yang dialami oleh Daihatsu baru-baru ini
Oleh Denny Basudewa
KatadataOTO – Daihatsu Motor Co selaku anak perusahaan Toyota Motor Corp tersandung skandal uji keselamatan. DIkabarkan bahwa kantor Daihatsu Motor Co dirazia oleh pemerintah Jepang dan memaksa mereka menangguhkan seluruh pengiriman unit.
Tidak hanya Daihatsu, namun beberapa produk Toyota juga ikut terkena imbas dari peristiwa tersebut. Disebutkan bahwa puluhan model mobil dari kedua merek di atas harus disetop pengirimannya.
Seperti diwartakan KatadataOTO kemarin (20/12), Daihatsu memanipulasi tes tabrak atau Crash Test pada 88 ribu unit. Adapun jumlah itu termasuk kendaraan yang dijual menggunakan merek Toyota.
Lebih jauh dikabarkan Reuters skandal uji keselamatan juga ikut menyeret merek lain yakni Mazda dan Subaru untuk pasar domestic Jepang. Sementara merek Daihatsu dan Toyota berlaku hingga produk global.
Toyota sebagai brand otomotif global populer di dunia. Kualitas pabrik dalam menghasilkan unit sudah tidak perlu lagi diragukan.
Namun ternyata praktik merek berlambang T itu tidak dilakoni oleh Daihatsu. Hal tersebut diungkapkan oleh petinggi Toyota seperti disitat dari Nikkei Asia.
“Genchi Genbutsu adalah konsep yang penting bagi kami, namun disadari bahwa kami memiliki kekurangan dalam bidang ini,” kata Hiroki Nakajima, Wakil Presiden Toyota dikutip Nikkei Asia (21/12).
Istilah Genchi Genbutsu merupakan bahasa Jepang dengan makna “pergi dan lihat sendiri”. Hal itu mengacu pada pembelajaran di tempat dan pemecahan masalah.
“Kami telah memupuk kemampuan untuk berhenti jika ada masalah, memeriksa situasi di lokasi dan mengambil tindakan yang diperlukan,” jelas Nakajima.
Disebutkan lebih lanjut bahwa hanya sedikit eksekutif Daihatsu melakukan kunjungan ke lapangan. Hal ini dianggap sebagai akar dari permasalahan.
Pengawasan Toyota terhadap anak perusahaan dipertanyakan. Karena beberapa masalah muncul pada anak perusahaan mereka tidak cuma Daihatsu.
Sebut saja kasus Hino dengan manipulasi standar emisi gas buang. Lalu adapula pemasok komponen otomotif Denso yang mengirimkan pompa bahan bakar rusak sehingga harus ditarik kembali.
Kerja sama Toyota dan Daihatsu sendiri sebenarnya telah terjalin selama lebih dari setengah abad. Namun disebutkan mereka mengutamakan independensi unit.
Berdasarkan laporan Bloomberg bahwa saham Toyota Motor Corp merosot tajam dalam 18 bulan terakhir. Saham brand otomotif kenamaan di dunia itu turun sebanyak 5 persen pada awal perdagangan.
Dikatakan kemerosotan ini merupakan yang terbesar sejak Mei 2022.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 Oktober 2025, 10:10 WIB
24 Oktober 2025, 18:00 WIB
22 Oktober 2025, 11:00 WIB
21 Oktober 2025, 16:00 WIB
21 Oktober 2025, 09:00 WIB
Terkini
26 Oktober 2025, 10:10 WIB
Perluasan mandatori etanol 10 persen menjadi 15 persen tuai protes di Amerika Serikat, ini alasannya
26 Oktober 2025, 07:15 WIB
Atta Halilintar memiliki koleksi kendaraan yang cukup beragam dan beberapa diantaranya sudah dimodifikasi
25 Oktober 2025, 19:00 WIB
Chery Tiggo Cross CSH mendapatkan respons positif dari konsumen, mulai diserahkan ke 1.000 konsumen pertama
25 Oktober 2025, 17:00 WIB
Vinfast di Indonesia terus mengembangkan lini bisnis untuk mendukung pemerintah mewujudkan energi bersih
25 Oktober 2025, 15:14 WIB
Francesco Bagnaia memenangkan Sprint Race MotoGP Malaysia 2025, disusul Alex Marquez dan Fermin Aldeguer
25 Oktober 2025, 09:00 WIB
Tiga siswa berhasil memperoleh penghargaan di AHM Best Student 2025 berkat inovasinya di bidang lingkungan
25 Oktober 2025, 09:00 WIB
Kakorlantas berkomitmen agar ETLE diperkuat kehadirannya di seluruh wilayan Indonesia khususnya di pulau Jawa
25 Oktober 2025, 07:00 WIB
Demi memanjakan para konsumen di Tanah Air, Changan berencana memboyong Deepal S05 varian REEV tahun depan