GR Garage Diubah Tampilannya dan Ditambah Fasilitas Baru
22 Mei 2025, 23:27 WIB
Bos Toyota menyebutkan penyebab terjadinya skandal uji keselamatan yang dialami oleh Daihatsu baru-baru ini
Oleh Denny Basudewa
KatadataOTO – Daihatsu Motor Co selaku anak perusahaan Toyota Motor Corp tersandung skandal uji keselamatan. DIkabarkan bahwa kantor Daihatsu Motor Co dirazia oleh pemerintah Jepang dan memaksa mereka menangguhkan seluruh pengiriman unit.
Tidak hanya Daihatsu, namun beberapa produk Toyota juga ikut terkena imbas dari peristiwa tersebut. Disebutkan bahwa puluhan model mobil dari kedua merek di atas harus disetop pengirimannya.
Seperti diwartakan KatadataOTO kemarin (20/12), Daihatsu memanipulasi tes tabrak atau Crash Test pada 88 ribu unit. Adapun jumlah itu termasuk kendaraan yang dijual menggunakan merek Toyota.
Lebih jauh dikabarkan Reuters skandal uji keselamatan juga ikut menyeret merek lain yakni Mazda dan Subaru untuk pasar domestic Jepang. Sementara merek Daihatsu dan Toyota berlaku hingga produk global.
Toyota sebagai brand otomotif global populer di dunia. Kualitas pabrik dalam menghasilkan unit sudah tidak perlu lagi diragukan.
Namun ternyata praktik merek berlambang T itu tidak dilakoni oleh Daihatsu. Hal tersebut diungkapkan oleh petinggi Toyota seperti disitat dari Nikkei Asia.
“Genchi Genbutsu adalah konsep yang penting bagi kami, namun disadari bahwa kami memiliki kekurangan dalam bidang ini,” kata Hiroki Nakajima, Wakil Presiden Toyota dikutip Nikkei Asia (21/12).
Istilah Genchi Genbutsu merupakan bahasa Jepang dengan makna “pergi dan lihat sendiri”. Hal itu mengacu pada pembelajaran di tempat dan pemecahan masalah.
“Kami telah memupuk kemampuan untuk berhenti jika ada masalah, memeriksa situasi di lokasi dan mengambil tindakan yang diperlukan,” jelas Nakajima.
Disebutkan lebih lanjut bahwa hanya sedikit eksekutif Daihatsu melakukan kunjungan ke lapangan. Hal ini dianggap sebagai akar dari permasalahan.
Pengawasan Toyota terhadap anak perusahaan dipertanyakan. Karena beberapa masalah muncul pada anak perusahaan mereka tidak cuma Daihatsu.
Sebut saja kasus Hino dengan manipulasi standar emisi gas buang. Lalu adapula pemasok komponen otomotif Denso yang mengirimkan pompa bahan bakar rusak sehingga harus ditarik kembali.
Kerja sama Toyota dan Daihatsu sendiri sebenarnya telah terjalin selama lebih dari setengah abad. Namun disebutkan mereka mengutamakan independensi unit.
Berdasarkan laporan Bloomberg bahwa saham Toyota Motor Corp merosot tajam dalam 18 bulan terakhir. Saham brand otomotif kenamaan di dunia itu turun sebanyak 5 persen pada awal perdagangan.
Dikatakan kemerosotan ini merupakan yang terbesar sejak Mei 2022.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
22 Mei 2025, 23:27 WIB
22 Mei 2025, 21:00 WIB
22 Mei 2025, 19:00 WIB
22 Mei 2025, 17:39 WIB
21 Mei 2025, 21:00 WIB
Terkini
23 Mei 2025, 20:00 WIB
Hyptech HT baru saja menjalani uji tabrak dengan C-IASI, mobil listrik ini telah mengantongi hasil good
23 Mei 2025, 19:00 WIB
Mini Indonesia luncurkan lima model John Cooper Works sekaligus dan dua diantaranya merupakan kendaraan listrik
23 Mei 2025, 18:00 WIB
Melihat strategi produsen mobil Cina yang memasang banderol unitnya di kisaran Rp 400 - Rp 500 jutaan
23 Mei 2025, 17:00 WIB
Menteri ESDM buka suara, tanggapi keputusan pengalihan kepemilikkan bisnis PT Shell Indonesia di Tanah AIr
23 Mei 2025, 16:05 WIB
Shell baru saja mengeluarkan kabar mengejutkan, mereka menyatakan telah menjual seluruh SPBU di Indonesia
23 Mei 2025, 14:41 WIB
Nissan memberi klarifikasi mengenai kabar penutupan pabrik mereka yang beberapa waktu ini beredar luas
23 Mei 2025, 13:00 WIB
Ganjil genap Puncak digelar selama tiga hari sehingga masyarakat diharapkan mencari rute alternatif lain
23 Mei 2025, 11:39 WIB
Produsen oli Mobil Lubricants mengajak para konsumen ikut kampanye Workout Challenge, siapkan banyak hadiah