Citroen Sediakan Dua Model Khusus untuk Diimpor Terbatas ke RI
09 Juli 2025, 19:00 WIB
Sejumlah merek di bawah Stellantis alami penurunan penjualan drastis di 2024, mulai cari peruntungan di RI
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Perusahaan otomotif Stellantis menghadapi sejumlah tantangan sepanjang 2024, diawali dengan hengkangnya sang CEO yakni Carlos Tavares yang harusnya pensiun di 2026.
Sementara itu penjualannya di Amerika Serikat mengalami penurunan sebesar 15 persen dari 1,52 jutaan unit kendaraan di 2023 menjadi 1,30 jutaan tahun lalu.
Merek andalan mereka seperti Jeep turut mencatatkan penurunan. Secara rinci, penjualan Jeep turun 9 persen dan Grand Cherokee sebesar 12 persen.
Hanya ada satu model menorehkan capaian positif yakni Compass. Perlu diketahui sebelumnya Compass pernah ditawarkan di dalam negeri oleh distributor DAS Indonesia Motor seharga Rp 800 jutaan.
Brand lain seperti Dodge dan Ram juga turut mengalami penurunan secara bersamaan. Tetapi satu merek yakni Fiat justru mengalami pertumbuhan signifikan.
Masih berusaha bangkit lagi di pasar AS, tahun ini Stellantis nampaknya mulai fokus garap pasar Indonesia. Tidak cuma membawa Jeep ke Indonesia, tetapi bakal ada Stellantis Brand House buat merek-merek naungan Stellantis nantinya.
Sejauh ini baru ada dua merek Stellantis yang digabung jadi satu diler, yaitu Citroen dan Jeep. Tidak menutup kemungkinan banyak brand lain nanti hadir meramaikan.
Pihak Stellantis juga disebut percaya diri dengan pasar tanah air, meskipun 2025 diyakini akan berat imbas adanya sejumlah tantangan seperti kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) serta opsen PKB dan BBNKB di daerah luar Jakarta.
Lalu menanggapi mundurnya bos Stellantis, Carlos Tavares, Indomobil Group yang ditunjuk Stellantis sebagai distributor menyebutkan bahwa keputusan tersebut bukan jadi hal negatif.
“Tidak akan ada perubahan kebijakan, mereka ingin melakukan banyak peningkatan-peningkatan. Selalu kita ambil positifnya,” kata Tan Kim Piauw, CEO Indomobil National Distributor di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Dia menegaskan Stellantis masih merupakan salah satu perusahaan besar yang untung jika dibandingkan beberapa manufaktur otomotif lain.
“Kita sangat optimistis. Bisa dilihat mereka (Stellantis) selalu hadir di tengah kita untuk mempelajari pasar Indonesia dan mendukung kita,” tegas Tan Kim Piauw.
Pada periode 2025 ada beberapa merek di bawah Stellantis diyakini kuat mengaspal di Indonesia. Misalnya Peugeot yang sudah hengkang dan sempat dipegang oleh PT Astra International lalu ada merek mobil listrik China, Leapmotor.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
09 Juli 2025, 19:00 WIB
07 Juli 2025, 21:00 WIB
07 Juli 2025, 18:00 WIB
04 Juli 2025, 23:00 WIB
28 Juni 2025, 11:00 WIB
Terkini
16 Juli 2025, 07:00 WIB
Kepolisian kembali pakai tilang manual saat Operasi Patuh Jaya 2025 karena tak semua wilayah diawasi kamera ETLE
16 Juli 2025, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta pada 16 Juli 2025 tetap dilakukan guna mencairkan kepadatan lalu lintas
16 Juli 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta merupakan salah satu fasilitas yang memudahkan perpanjangan surat izin mengemudi
16 Juli 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Bandung sengaja dihadirkan oleh kepolisian buat melayani pengendara yang ada di Kota Kembang
15 Juli 2025, 22:00 WIB
Pengendara motor masih menjadi yang paling banyak melakukan pelanggaran lalu lintas pada Operasi Patuh Jaya 2025
15 Juli 2025, 21:00 WIB
Hadapi persaingan ketat di segmen elektrifikasi, mobil listrik BMW akan dilengkapi teknologi dari Cina
15 Juli 2025, 20:00 WIB
Pemerintah Jawa Timur baru saja menggelar pemutihan pajak kendaraan bermotor buat para pelaku ojek online
15 Juli 2025, 19:00 WIB
Menurut sang manajer, Jorge Martin ingin tetap bertahan membela Aprilia Racing pada musim MotoGP 2026