Citroen Serahkan 30 Unit E-C3 untuk Jadi Armada Taksi Express
29 November 2025, 06:07 WIB
Sejumlah merek di bawah Stellantis alami penurunan penjualan drastis di 2024, mulai cari peruntungan di RI
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Perusahaan otomotif Stellantis menghadapi sejumlah tantangan sepanjang 2024, diawali dengan hengkangnya sang CEO yakni Carlos Tavares yang harusnya pensiun di 2026.
Sementara itu penjualannya di Amerika Serikat mengalami penurunan sebesar 15 persen dari 1,52 jutaan unit kendaraan di 2023 menjadi 1,30 jutaan tahun lalu.
Merek andalan mereka seperti Jeep turut mencatatkan penurunan. Secara rinci, penjualan Jeep turun 9 persen dan Grand Cherokee sebesar 12 persen.
Hanya ada satu model menorehkan capaian positif yakni Compass. Perlu diketahui sebelumnya Compass pernah ditawarkan di dalam negeri oleh distributor DAS Indonesia Motor seharga Rp 800 jutaan.
Brand lain seperti Dodge dan Ram juga turut mengalami penurunan secara bersamaan. Tetapi satu merek yakni Fiat justru mengalami pertumbuhan signifikan.
Masih berusaha bangkit lagi di pasar AS, tahun ini Stellantis nampaknya mulai fokus garap pasar Indonesia. Tidak cuma membawa Jeep ke Indonesia, tetapi bakal ada Stellantis Brand House buat merek-merek naungan Stellantis nantinya.
Sejauh ini baru ada dua merek Stellantis yang digabung jadi satu diler, yaitu Citroen dan Jeep. Tidak menutup kemungkinan banyak brand lain nanti hadir meramaikan.
Pihak Stellantis juga disebut percaya diri dengan pasar tanah air, meskipun 2025 diyakini akan berat imbas adanya sejumlah tantangan seperti kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) serta opsen PKB dan BBNKB di daerah luar Jakarta.
Lalu menanggapi mundurnya bos Stellantis, Carlos Tavares, Indomobil Group yang ditunjuk Stellantis sebagai distributor menyebutkan bahwa keputusan tersebut bukan jadi hal negatif.
“Tidak akan ada perubahan kebijakan, mereka ingin melakukan banyak peningkatan-peningkatan. Selalu kita ambil positifnya,” kata Tan Kim Piauw, CEO Indomobil National Distributor di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Dia menegaskan Stellantis masih merupakan salah satu perusahaan besar yang untung jika dibandingkan beberapa manufaktur otomotif lain.
“Kita sangat optimistis. Bisa dilihat mereka (Stellantis) selalu hadir di tengah kita untuk mempelajari pasar Indonesia dan mendukung kita,” tegas Tan Kim Piauw.
Pada periode 2025 ada beberapa merek di bawah Stellantis diyakini kuat mengaspal di Indonesia. Misalnya Peugeot yang sudah hengkang dan sempat dipegang oleh PT Astra International lalu ada merek mobil listrik China, Leapmotor.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
29 November 2025, 06:07 WIB
26 November 2025, 17:00 WIB
23 November 2025, 18:00 WIB
16 Oktober 2025, 17:00 WIB
26 Agustus 2025, 17:00 WIB
Terkini
16 Desember 2025, 21:03 WIB
Ajang penghargaan Forwot Car of The Year 2025 menunjuk Mitsubishi Destinator menangkan kategori utama
16 Desember 2025, 20:59 WIB
Dalam investigasinya, NGK banyak menemukan busi palsu merek NGK beredar luas di kota-kota besar Indonesia
16 Desember 2025, 20:57 WIB
Rizki Juniansyah, atlet angkat beban Tanah Air menambah pundi-pundi emas Indonesia dalam ajang SEA Games 2025
16 Desember 2025, 18:00 WIB
Niterra melakukan investagi dengan beberapa pihak untuk memberantas peredaran busi NGK palsu di Indonesia
16 Desember 2025, 17:00 WIB
BYD menyiapkan dua model mobil baru yang mengincar pasar global di kuartal pertama 2026, ada sedan dan SUV
16 Desember 2025, 16:00 WIB
Maxus menjual dua model MPV listrik mewah, namun angka penjualannya masih tertinggal jauh dari Denza
16 Desember 2025, 15:00 WIB
Meski tanpa insentif pemerintah optimis produsen mobil tetap mau berinvestasi dengan membangun pabrik di Indonesia
16 Desember 2025, 14:00 WIB
Salah satu produk Mitsubishi Fuso, yakni Canter tengah mengikuti pengujian Biodiesel B50 dari pemerintah