Stellantis Didenda Rp 68 M akibat Curangi Uji Emisi
03 Januari 2025, 18:00 WIB
Sejumlah merek di bawah Stellantis alami penurunan penjualan drastis di 2024, mulai cari peruntungan di RI
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Perusahaan otomotif Stellantis menghadapi sejumlah tantangan sepanjang 2024, diawali dengan hengkangnya sang CEO yakni Carlos Tavares yang harusnya pensiun di 2026.
Sementara itu penjualannya di Amerika Serikat mengalami penurunan sebesar 15 persen dari 1,52 jutaan unit kendaraan di 2023 menjadi 1,30 jutaan tahun lalu.
Merek andalan mereka seperti Jeep turut mencatatkan penurunan. Secara rinci, penjualan Jeep turun 9 persen dan Grand Cherokee sebesar 12 persen.
Hanya ada satu model menorehkan capaian positif yakni Compass. Perlu diketahui sebelumnya Compass pernah ditawarkan di dalam negeri oleh distributor DAS Indonesia Motor seharga Rp 800 jutaan.
Brand lain seperti Dodge dan Ram juga turut mengalami penurunan secara bersamaan. Tetapi satu merek yakni Fiat justru mengalami pertumbuhan signifikan.
Masih berusaha bangkit lagi di pasar AS, tahun ini Stellantis nampaknya mulai fokus garap pasar Indonesia. Tidak cuma membawa Jeep ke Indonesia, tetapi bakal ada Stellantis Brand House buat merek-merek naungan Stellantis nantinya.
Sejauh ini baru ada dua merek Stellantis yang digabung jadi satu diler, yaitu Citroen dan Jeep. Tidak menutup kemungkinan banyak brand lain nanti hadir meramaikan.
Pihak Stellantis juga disebut percaya diri dengan pasar tanah air, meskipun 2025 diyakini akan berat imbas adanya sejumlah tantangan seperti kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) serta opsen PKB dan BBNKB di daerah luar Jakarta.
Lalu menanggapi mundurnya bos Stellantis, Carlos Tavares, Indomobil Group yang ditunjuk Stellantis sebagai distributor menyebutkan bahwa keputusan tersebut bukan jadi hal negatif.
“Tidak akan ada perubahan kebijakan, mereka ingin melakukan banyak peningkatan-peningkatan. Selalu kita ambil positifnya,” kata Tan Kim Piauw, CEO Indomobil National Distributor di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Dia menegaskan Stellantis masih merupakan salah satu perusahaan besar yang untung jika dibandingkan beberapa manufaktur otomotif lain.
“Kita sangat optimistis. Bisa dilihat mereka (Stellantis) selalu hadir di tengah kita untuk mempelajari pasar Indonesia dan mendukung kita,” tegas Tan Kim Piauw.
Pada periode 2025 ada beberapa merek di bawah Stellantis diyakini kuat mengaspal di Indonesia. Misalnya Peugeot yang sudah hengkang dan sempat dipegang oleh PT Astra International lalu ada merek mobil listrik China, Leapmotor.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
03 Januari 2025, 18:00 WIB
31 Desember 2024, 21:00 WIB
31 Desember 2024, 08:00 WIB
30 Desember 2024, 19:00 WIB
27 Desember 2024, 10:00 WIB
Terkini
07 Januari 2025, 14:03 WIB
Masyarakat yang merekam dan melaporkan pelanggaran lalu lintas bakal dibayar jutaan oleh pemerintah Vietnam
07 Januari 2025, 12:14 WIB
Hyundai Palisade Hybrid berpeluang hadir dalam waktu dekat, NJKB-nya sudah terdaftar di laman Samsat PKB
07 Januari 2025, 11:00 WIB
Ada beberapa kondisi yang menandakan bahwa wiper mobil sudah perlu diganti supaya bisa berfungsi optimal
07 Januari 2025, 10:09 WIB
Patrick Kluivert pengganti Shin Tae-Yong pernah terlibat sebuah kecelakaan fatal saat masih membela Ajax
07 Januari 2025, 09:09 WIB
Sejumlah harga motor matic 100 cc mengalami peningkatan di Januari 2025, seperti dialami oleh Honda Beat FI
07 Januari 2025, 08:00 WIB
Masih belum ada penyesuaian harga imbas PPN 12 persen, berikut daftar harga SUV murah per Januari 2025
07 Januari 2025, 07:00 WIB
Persyaratan pembuatan dan perpanjang SIM pada Januari 2025 harus diperhatikan sebelum melalukan pengajuan
07 Januari 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 7 Januari 2025 berdampak pada puluhan ruas jalan utama yang umum digunakan masyarakat