VinFast Siap Produksi Lokal Saat Insentif Impor EV Dihentikan
07 Oktober 2025, 22:31 WIB
Agus Gumiwang, Menperin berharap penjualan mobil baru di Indonesia dapat segera bangkit dalam waktu cepat
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Penjualan mobil baru di Indonesia masih belum menunjukan hasil positif di awal 2025. Pemerintah pun buka suara mengenai kondisi tersebut.
Menurut Menperin (Menteri Perindustrian), terdapat sejumlah penyebab yang membuat industri otomotif cukup lesu di Januari lalu.
“Dari banyak faktor kami melihat ada kaitannya dengan penurunan daya beli masyarakat,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita, Menperin saat peresmian pabrik Daihatsu di Karawang, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Lalu Agus menilai tantangan ekonomi global turut menyebabkan penjualan mobil baru belum bisa bangkit di Januari 2025.
Sehingga dia berharap para produsen bisa melakukan inovasi. Terutama dalam mengembangkan produk baru yang berorientasi kepada konsumen serta lingkungan.
Agus menyampaikan bahwa hal tersebut juga harus dibarengi dengan dukungan pemerintah yang berkelanjutan.
“Kami ingin ada perhatian terhadap pengembangan inovasi hijau berwawasan lingkungan. Diharapkan agar pasar Indonesia bisa bangkit dalam waktu sesingkat-singkatnya,” lanjut Agus.
Dia pun menuturkan kalau Presiden Prabowo Subianto bersama para menteri sudah menyediakan paket stimulus, buat pembelian kendaraan roda empat anyar.
Kebijakan di atas membuat masyarakat yang membeli mobil listrik serta hybrid mendapatkan potongan pajak di tahun ini.
Di luar itu, Agus turut memberi beberapa saran yang bisa dilakukan para manufaktur. Seperti melakukan penyesuaian banderol.
“Kita berharap ada kebijakan-kebijakan baru (dari pabrik). Misalnya, ini bukan arahan ya, sacrifice margin atau menurunkan harga jual mobil (baru),” tegas Agus.
Menperin pun menilai bahwa kombinasi insentif dari pemerintah serta penurunan harga dapat membuat masyarakat mau membelanjakan uangnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data milik Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) pada Januari 2025 pengiriman dari pabrik ke diler (Wholesales) hanya 61.843 unit.
Angka di atas terkoreksi sebesar 11,3 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Menurut catatan, di Januari 2024 ada 69.758 unit.
Sementara untuk retail sales mengalami nasib tak jauh berbeda. Turun 18,6 persen dari 78.437 unit menjadi 63.858 unit.
Sedangkan buat wholesales sepanjang 2024 juga anjlok 13,9 persen secara YoY (Year on Year) jika dibandingkan dengan periode 2023, dari 1.005.802 unit ke angka 865.723 unit.
Terakhir retail sales pada Januari sampai Desember 2024 hanya 889.680 unit. Turun 10,9 persen dari tahun sebelumnya, yakni 998.059 unit.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
07 Oktober 2025, 22:31 WIB
07 Oktober 2025, 18:17 WIB
06 Oktober 2025, 14:00 WIB
02 Oktober 2025, 08:00 WIB
29 September 2025, 19:00 WIB
Terkini
10 Oktober 2025, 20:30 WIB
Pemerintah Amerika Serikat menyetop insentif mobil listrik per 30 September 2025, manufaktur mulai kesulitan
10 Oktober 2025, 20:00 WIB
Kemenperin meminta SAIC Group yang menaungi Wuling, MG dan Maxus menjadikan Indonesia sebagai basis produksi
10 Oktober 2025, 19:30 WIB
Pengamat menegaskan bahwa penggunaan etanol pada BBM punya dampak positif bagi kendaraan maupun lingkungan
10 Oktober 2025, 19:00 WIB
Aletra L8 EV menjadi salah satu mobil listrik yang masih disematkan banyak tombol listrik di bagian dashboard
10 Oktober 2025, 18:30 WIB
Toprak Razgatlioglu akan meninggalkan nomor 54 ketika mentas di MotoGP, karena sudah dipakai Aldeguer
10 Oktober 2025, 18:00 WIB
Diskon Hyundai Ioniq 6 tembus Rp 400 jutaan di Indonesia, tersedia unit baru dan bekas acara negara KTT
10 Oktober 2025, 17:30 WIB
IMX 2025 resmi dibuka dengan mengedepankan kolaborasi berbagai pihak sehingga menghasilkan mahakarya
10 Oktober 2025, 17:00 WIB
Plan Paint hadirkan mobil kustom bermotif khusus pada ajang IMX 2025 dengan teknik cat 3D yang istimewa