Mobil Listrik Jepang Mulai Berjaya, Ada Peran Cina di Baliknya
14 Juli 2025, 17:01 WIB
Pabrik Nissan di Oppama Jepang akan ditutup dan produksi kendaraan dialihkan ke fasilitas di lokasi lain
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pabrik Nissan di Oppama Jepang akan ditutup pada Maret 2028. Nantinya semua kegiatan produksi dialihkan ke Fukuoka sebagai bagian dari rencana restrukturisasi global untuk mengurangi kapasitas produksi.
Langkah ini dilakukan untuk bisa mengembalikan kondisi keuangan perusahaan yang sekarang tengah terpuruk. Mereka bahkan berencana mengurangi kapasitas produksi dari 3,5 juta unit per tahun menjadi hanya 2,5 juta serta memangkas jumlah pabriknya dari 17 jadi hanya 10 di seluruh dunia.
Nissan pun dikabarkan tengah melakukan perbincangan dengan Foxconn Taiwan yang ingin menggunakan pabrik Oppama untuk memproduksi kendaraan listrik serta mencegah penutupan pabrik.
“Hari ini Nissan membuat keputusan sulit namun penting. Tidak mudah bagi saya maupun perusahaan tapi semua demi mengatasi tantangan serta membangun masa depan berkelanjutan,” ungkap Ivan Espinosa, CEO Nissan dilansir Reuters (15/07)
Ia pun mengungkap bahwa pihaknya akan menjajaki berbagai pilihan untuk penggunaan pabrik Oppama di masa depan. Biaya terkait pengalihan produksi bakal diungkapkan dalam beberapa waktu mendatang.
Bagi Nissan pabrik Oppama memiliki sejarah cukup panjang karena sudah dibuka sejak 1961. Fasilitas tersebut merupakan salah satu pabrik mobil berskala besar di Jepang dan menjadi simbol global perusahaan.
Sedikitnya ada 3.900 orang yang bekerja dan telah memproduksi sedikitnya 17,8 juta kendaraan.
Walau proses produksi dihentikan, fasilitas lain seperti Nissan Research Center dan tempat uji tabrak dikabarkan tidak akan terpengaruh restrukturisasi.
Sebelumnya diberitakan bahwa Nissan memang tengah menghadapi beragam tantangan khususnya di bidang keuangan. Beragam cara sudah dilakukan perusahaan termasuk melepas saham Renault milik mereka.
Tak hanya itu, perusahaan juga berencana melepas beberapa aset penting termasuk kantor utamanya di yang berada di Yokohama, Jepang. Properti itu ditaksir punya nilai 100 miliar yen.
Perusahaan juga dikabarkan telah melakukan beberapa langkah strategis lain termasuk memecat sekitar 20.000 pekerja di seluruh dunia. Jumlah tersebut setara dengan 15 persen dari total tenaga kerja mereka secara global.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Juli 2025, 17:01 WIB
13 Juli 2025, 13:00 WIB
12 Juli 2025, 09:00 WIB
12 Juli 2025, 07:00 WIB
11 Juli 2025, 14:12 WIB
Terkini
16 Juli 2025, 09:00 WIB
Mobil baru yang diduga Wuling Xingguang 730 tertangkap kamera sedang melakukan tes jalan di Tol Cipali
16 Juli 2025, 08:00 WIB
Selain lini SUV, Jetour ungkap berminat untuk menghadirkan mobil listrik mungil di pameran GIIAS 2025
16 Juli 2025, 07:00 WIB
Kepolisian kembali pakai tilang manual saat Operasi Patuh Jaya 2025 karena tak semua wilayah diawasi kamera ETLE
16 Juli 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta merupakan salah satu fasilitas yang memudahkan perpanjangan surat izin mengemudi
16 Juli 2025, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta pada 16 Juli 2025 tetap dilakukan guna mencairkan kepadatan lalu lintas
16 Juli 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Bandung sengaja dihadirkan oleh kepolisian buat melayani pengendara yang ada di Kota Kembang
15 Juli 2025, 22:00 WIB
Pengendara motor masih menjadi yang paling banyak melakukan pelanggaran lalu lintas pada Operasi Patuh Jaya 2025
15 Juli 2025, 21:00 WIB
Hadapi persaingan ketat di segmen elektrifikasi, mobil listrik BMW akan dilengkapi teknologi dari Cina