BYD Seal Raih 5 Bintang Keselamatan dari ASEAN NCAP
28 Oktober 2025, 07:00 WIB
Changan memiliki sebuah fasilitas pabrik yang di dalamnya beroperasi 1.400 ribot dan 650 ADV untuk bikin EV
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Changan menjadi salah satu manufaktur asal Cina dan bakal meramaikan persaingan di segmen mobil listrik Indonesia. Mereka pun memiliki fasilitas Intelligent Factory.
Sebuah fasilitas produksi ultra modern yang menjadi simbol transformasi digital industri otomotif di Negeri Tirai Bambu.
Berdiri pada 2024, kompleks produksi tersebut berada di atas lahan seluas 770 ribu meter persegi. Memiliki kapasitas sampai 280 ribu unit per tahun.
Pabrik ini menjadi inisiator penerapan teknologi di industri otomotif. Hasil kolaborasi antara Changan Automobile, Huawei Technologies dan China Unicorn.
Kerja sama mereka melahirkan sistem manufaktur yang benar-benar terotomatisasi serta terkoneksi penuh.
“Changan berkomitmen untuk menghadirkan teknologi otomotif yang mampu meningkatkan kualitas hidup pengguna dan mendukung transisi menuju mobilitas berkelanjutan,” ungkap Henry Huang, Sea Sales Department Regional Director of Changan Automobile di Chongqing, Cina beberapa waktu lalu.
Disebutkan bahwa di pabrik Changan beroperasi lebih dari 800 perangkat pintar, 1.400 robot industri dan 650 kendaraan Automated Guided Vehicle (AGV).
Selain itu masih ada 200 workstation otomatis yang bekerja sinkron melalui sistem kendali berbasis AI maupun jaringan 5G.
Sinergi antar perangkat tersebut membuat 100 persen proses inti produksi berlangsung otomatis. Mulai dari pengelasan, pengecatan hingga perakitan akhir.
Changan Deepal S05 dan E07 menjadi model andalan. Masing-masing mengusung sistem penggerak Electric Vehicle (EV) serta Range Extended Electric Vehicle (REEV).
“Kami percaya bahwa masa depan industri otomotif akan ditentukan oleh inovasi yang menggabungkan kecerdasan, efisiensi energi dan tanggung jawab terhadap lingkungan,” lanjut Henry.
Patut diketahui, pabrik Changan yang berlokasi di Chongqing, Cina mengusung tiga nilai utama, yakni intelligent, low carbon serta efficient.
Pertama intelligent adalah seluruh lini produksi telah terdigitalisasi melalui 16 sistem kecerdasan buatan yang mampu menekan biaya operasional hingga 20 persen.
Sementara low carbon merupakan pabrik yang sudah memanfaatkan panel surya seluas 260.000 meter persegi dengan kapasitas 36 megawatt.
Diklaim mampu menyuplai 19 persen kebutuhan energi dan mengurangi emisi karbon secara signifikan.
Terakhir efficient, yakni tujuh proses inti mulai dari software testing, battery assembly hingga die-casting terintegrasi penuh. Meningkatkan efisiensi kerja hingga 20 persen dibanding fasilitas konvensional.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
28 Oktober 2025, 07:00 WIB
27 Oktober 2025, 15:15 WIB
27 Oktober 2025, 13:00 WIB
26 Oktober 2025, 18:37 WIB
25 Oktober 2025, 17:00 WIB
Terkini
28 Oktober 2025, 07:00 WIB
ASEAN NCAP memberi lima bintang keselamatan buat BYD Seal karena dinilai berhasil memberi perlindungan saat pengujian
28 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ada dua lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi hari ini untuk melayani para pengendara di Kota Kembang
28 Oktober 2025, 06:00 WIB
Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, SIM keliling Jakarta tetap beroperasi seperti biasa di lima lokasi
28 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta kembali digelar di Ibu Kota untuk mengurangi kepadatan khususnya pada jam-jam sibuk
27 Oktober 2025, 22:39 WIB
Program nonton langsung MotoGP menjadi upaya Federal Oil untuk mendekatkan diri dengan para konsumen
27 Oktober 2025, 21:51 WIB
Berbagai inovasi dikembangkan membuat pabrik Daihatsu di Kyoto, Jepang, semakin efisien dan ramah lingkungan
27 Oktober 2025, 20:55 WIB
Pasar otomotif Indonesia bisa dianggap tidak seksi lagi oleh investor karena penjualan merosot terus
27 Oktober 2025, 19:04 WIB
Kawasaki KLE500 hadir kembali untuk menggoda para pencinta sepeda motor yang gemar kegiatan adventure