Perang Harga Berlanjut, BYD Mau Bawa Mobil Listrik Murah ke RI
03 Oktober 2024, 13:05 WIB
Nilai pemalsuan emas Antam mencapai Rp 104,5 triliun atau enam kali lebih besar investasi BYD di Tanah Air
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kasus korupsi emas Antam masih terus dibahas. Terbaru Kejagung (Kejaksaan Agung) telah menetapkan enam tersangka.
Masing-masing adalah TK selaku GM UBPPLN (General Manager Unit Bisnis Pengelolaan dan Pemurnian Logam Mulia) periode 2010-2011 serta HN periode 2011-2013.
Lalu ada DM periode 2013-2017, AH periode 2017-2019, MAA periode 2019-2021 terakhir adalah ID periode 2021-2022.
Keenam orang itu disebut menyalahgunakan wewenang dengan melakukan aktivitas ilegal terhadap jasa manufaktur yang seharusnya berupa kegiatan peleburan, pemurnian maupun pencetakan logam mulia.
Mereka dengan sadar melawan hukum serta tanpa kewenangan melekatkan logam mulia milik swasta sama merk Antam
“Para tersangka mengetahui bahwa pelekatan merk LM (Logam Mulia) Antam ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan,” ujar Agung Kuntadi, Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan seperti diberitakan Katadata sebelumnya.
Lebih jauh Kuntadi menjelaskan kalau penggunaan mereka LM Antam harus didahului dengan kontrak kerja dan ada perhitungan biaya yang harus dibayar.
Akibat perbuatan mereka dari 2010 sampai 2022 tercetak emas Antam dengan berbagai ukuran sejumlah 109 ton. Kemudian diedarkan ke pasar bersamaan logam mulia yang asli.
Sementara jika dikonversi ke harga emas Antam saat ini, nilainya terbilang fantastis. Total menyentuh angka Rp 140,5 triliun.
Di sisi lain, angka di atas jauh lebih besar dari Investasi BYD di Tanah Air. Menurut Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian, manufaktur asal China tersebut menanamkan modalnya 1,3 miliar dolar Amerika Serikat setara Rp 21,1 miliaran (Kurs Rp 16.245).
BYD sendiri langsung memperkenalkan tiga mobil listrik unggulan yakni Dolphin, Atto 3 dan Seal. Diharapkan bisa menggoda konsumen di Tanah Air.
Mereka juga berencana membangun pabrik perakitan mobil listrik. Nantinya fasilitas tersebut bakal berdiri di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat.
Pabrik BYD dibangun di area Fase 2 Subang Smartpolitan, tepatnya di bagian utara kawasan tersebut dengan memanfaatkan lahan seluas 108 hektar.
Kemudian BYD turut membuat pusat penelitian, pengembangan serta pelatihan di area itu. Sehingga bisa menghadirkan mobil listrik yang sesuai kebutuhan konsumen.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
03 Oktober 2024, 13:05 WIB
02 Oktober 2024, 16:00 WIB
30 September 2024, 20:00 WIB
30 September 2024, 19:00 WIB
30 September 2024, 18:00 WIB
Terkini
03 Oktober 2024, 18:00 WIB
Digelar di ICE BSD, Tangerang Selatan IMOS 2024 akan diikuti lebih dari 60 merek, tempati Hall 9 dan 10
03 Oktober 2024, 17:00 WIB
Menjadi bagian dari komitmen global, Yamaha siapkan e-axle untuk mobil listrik milik Caterham dan akan produksi masal
03 Oktober 2024, 16:00 WIB
Toyota tunda produksi mobil listrik baru yang rencananya dilakukan di Amerika Serikat karena perlambatan pasar
03 Oktober 2024, 15:00 WIB
Hyundai menyebut tombil fisik pada Kona Electric adalah demi memudahkan serta meningkatkan keamanan pengemudi
03 Oktober 2024, 14:00 WIB
Awalnya meluncur Rp 649 jutaan, harga MG 4 EV dikoreksi beberapa kali dan saat ini turun Rp 200 jutaan
03 Oktober 2024, 13:05 WIB
BYD berpeluang bawa mobil listrik murah Seagull yang jadi salah satu andalan di pasar global saat ini
03 Oktober 2024, 10:00 WIB
Serang siapkan Rp 1,3 miliar buat membeli Mitsubishi Pajero Sport juga dijadikan kendaraan dinas Wali Kota
03 Oktober 2024, 09:00 WIB
Toyota investasikan Rp 7,62 triliun untuk mengembangkan taksi terbang bersama perusahaan asal Amerika Serikat