Rapor Penjualan Mobil di GIIAS 2025, BYD Kejar Toyota
15 Agustus 2025, 16:00 WIB
Nilai pemalsuan emas Antam mencapai Rp 104,5 triliun atau enam kali lebih besar investasi BYD di Tanah Air
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kasus korupsi emas Antam masih terus dibahas. Terbaru Kejagung (Kejaksaan Agung) telah menetapkan enam tersangka.
Masing-masing adalah TK selaku GM UBPPLN (General Manager Unit Bisnis Pengelolaan dan Pemurnian Logam Mulia) periode 2010-2011 serta HN periode 2011-2013.
Lalu ada DM periode 2013-2017, AH periode 2017-2019, MAA periode 2019-2021 terakhir adalah ID periode 2021-2022.
Keenam orang itu disebut menyalahgunakan wewenang dengan melakukan aktivitas ilegal terhadap jasa manufaktur yang seharusnya berupa kegiatan peleburan, pemurnian maupun pencetakan logam mulia.
Mereka dengan sadar melawan hukum serta tanpa kewenangan melekatkan logam mulia milik swasta sama merk Antam
“Para tersangka mengetahui bahwa pelekatan merk LM (Logam Mulia) Antam ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan,” ujar Agung Kuntadi, Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan seperti diberitakan Katadata sebelumnya.
Lebih jauh Kuntadi menjelaskan kalau penggunaan mereka LM Antam harus didahului dengan kontrak kerja dan ada perhitungan biaya yang harus dibayar.
Akibat perbuatan mereka dari 2010 sampai 2022 tercetak emas Antam dengan berbagai ukuran sejumlah 109 ton. Kemudian diedarkan ke pasar bersamaan logam mulia yang asli.
Sementara jika dikonversi ke harga emas Antam saat ini, nilainya terbilang fantastis. Total menyentuh angka Rp 140,5 triliun.
Di sisi lain, angka di atas jauh lebih besar dari Investasi BYD di Tanah Air. Menurut Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian, manufaktur asal China tersebut menanamkan modalnya 1,3 miliar dolar Amerika Serikat setara Rp 21,1 miliaran (Kurs Rp 16.245).
BYD sendiri langsung memperkenalkan tiga mobil listrik unggulan yakni Dolphin, Atto 3 dan Seal. Diharapkan bisa menggoda konsumen di Tanah Air.
Mereka juga berencana membangun pabrik perakitan mobil listrik. Nantinya fasilitas tersebut bakal berdiri di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat.
Pabrik BYD dibangun di area Fase 2 Subang Smartpolitan, tepatnya di bagian utara kawasan tersebut dengan memanfaatkan lahan seluas 108 hektar.
Kemudian BYD turut membuat pusat penelitian, pengembangan serta pelatihan di area itu. Sehingga bisa menghadirkan mobil listrik yang sesuai kebutuhan konsumen.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
15 Agustus 2025, 16:00 WIB
14 Agustus 2025, 18:00 WIB
14 Agustus 2025, 17:00 WIB
14 Agustus 2025, 10:00 WIB
14 Agustus 2025, 09:00 WIB
Terkini
18 Agustus 2025, 07:00 WIB
Penjualan Daihatsu Juli 2025 mengalami kenaikan hingga buat perusahaan jadi yang terlaris kedua di Indonesia
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025
17 Agustus 2025, 17:00 WIB
Gaikindo berharap pemerintah beri insentif untuk industri otomotif agar tidak tersaingi oleh Malaysia
17 Agustus 2025, 15:00 WIB
Sepanjang Agustus 2025 ada diskon motor matic Honda yang dapat dimanfaatkan, seperti untuk pembelian Beat
17 Agustus 2025, 13:00 WIB
Jenis oli mobil yang dipasarkan di Indonesia beragam merek dan jenisnya sehingga konsumen wajib tahu
17 Agustus 2025, 11:00 WIB
Para bengkel modifikasi mengaku sekarang situasinya sangat sulit saat pasar motor baru di Indonesia lesu
17 Agustus 2025, 09:00 WIB
Changan Hunter diperkirakan jadi salah satu produk perdana merek Tiongkok ini di Indonesia, sudah terdaftar
17 Agustus 2025, 07:00 WIB
Lokasi kantong parkir untuk upacara HUT RI dan Kirab Pesta Rakyat sudah disiapkan pemerintah dengan jumlah terbatas