Pikap BYD Shark PHEV Debut di Thailand, Makin Dekat ke Indonesia
31 Maret 2025, 16:17 WIB
Nilai pemalsuan emas Antam mencapai Rp 104,5 triliun atau enam kali lebih besar investasi BYD di Tanah Air
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kasus korupsi emas Antam masih terus dibahas. Terbaru Kejagung (Kejaksaan Agung) telah menetapkan enam tersangka.
Masing-masing adalah TK selaku GM UBPPLN (General Manager Unit Bisnis Pengelolaan dan Pemurnian Logam Mulia) periode 2010-2011 serta HN periode 2011-2013.
Lalu ada DM periode 2013-2017, AH periode 2017-2019, MAA periode 2019-2021 terakhir adalah ID periode 2021-2022.
Keenam orang itu disebut menyalahgunakan wewenang dengan melakukan aktivitas ilegal terhadap jasa manufaktur yang seharusnya berupa kegiatan peleburan, pemurnian maupun pencetakan logam mulia.
Mereka dengan sadar melawan hukum serta tanpa kewenangan melekatkan logam mulia milik swasta sama merk Antam
“Para tersangka mengetahui bahwa pelekatan merk LM (Logam Mulia) Antam ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan,” ujar Agung Kuntadi, Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan seperti diberitakan Katadata sebelumnya.
Lebih jauh Kuntadi menjelaskan kalau penggunaan mereka LM Antam harus didahului dengan kontrak kerja dan ada perhitungan biaya yang harus dibayar.
Akibat perbuatan mereka dari 2010 sampai 2022 tercetak emas Antam dengan berbagai ukuran sejumlah 109 ton. Kemudian diedarkan ke pasar bersamaan logam mulia yang asli.
Sementara jika dikonversi ke harga emas Antam saat ini, nilainya terbilang fantastis. Total menyentuh angka Rp 140,5 triliun.
Di sisi lain, angka di atas jauh lebih besar dari Investasi BYD di Tanah Air. Menurut Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian, manufaktur asal China tersebut menanamkan modalnya 1,3 miliar dolar Amerika Serikat setara Rp 21,1 miliaran (Kurs Rp 16.245).
BYD sendiri langsung memperkenalkan tiga mobil listrik unggulan yakni Dolphin, Atto 3 dan Seal. Diharapkan bisa menggoda konsumen di Tanah Air.
Mereka juga berencana membangun pabrik perakitan mobil listrik. Nantinya fasilitas tersebut bakal berdiri di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat.
Pabrik BYD dibangun di area Fase 2 Subang Smartpolitan, tepatnya di bagian utara kawasan tersebut dengan memanfaatkan lahan seluas 108 hektar.
Kemudian BYD turut membuat pusat penelitian, pengembangan serta pelatihan di area itu. Sehingga bisa menghadirkan mobil listrik yang sesuai kebutuhan konsumen.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
31 Maret 2025, 16:17 WIB
31 Maret 2025, 07:00 WIB
29 Maret 2025, 14:08 WIB
27 Maret 2025, 15:00 WIB
25 Maret 2025, 22:01 WIB
Terkini
02 April 2025, 18:27 WIB
Demi mengurangi kepadatan lalu lintas pada arus balik Lebaran 2025, Tol Japek II Selatan mulai dibuka hari ini
02 April 2025, 17:00 WIB
Jasa Marga bebaskan tarif tol saat arus balik untuk beri kemudahan kepada masyarakat saat arus balik
02 April 2025, 14:00 WIB
Nissan jual pabrik mereka di India pada Renault demi selamatkan perusahaan dari ancaman kebangkrutan
02 April 2025, 12:00 WIB
Jetour X50e EV siap dipasarkan di Indonesia tahun ini, disebut telah didesain menyesuaikan kebutuhan konsumen
02 April 2025, 10:00 WIB
MotoGP Amerika 2025 sempat tertunda 10 menit akibat Marc Marquez, bos Trackhouse minta kejelasan aturan
02 April 2025, 08:20 WIB
Agar mengurangi angka kecelakaan, pihak kepolisian diminta membuat SIM khusus pengemudi mobil listrik
01 April 2025, 18:19 WIB
Mengawali April 2025, harga BBM di seluruh SPBU milik swasta mengalami penurunan dengan jumlah bervariasi
01 April 2025, 15:00 WIB
Kepolisian memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 terjadi di akhir pekan, masyarakat diminta waspada