Harga Mobil Listrik Oktober 2025, Aion UT Rp 300 Jutaan
02 Oktober 2025, 09:00 WIB
Nilai pemalsuan emas Antam mencapai Rp 104,5 triliun atau enam kali lebih besar investasi BYD di Tanah Air
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kasus korupsi emas Antam masih terus dibahas. Terbaru Kejagung (Kejaksaan Agung) telah menetapkan enam tersangka.
Masing-masing adalah TK selaku GM UBPPLN (General Manager Unit Bisnis Pengelolaan dan Pemurnian Logam Mulia) periode 2010-2011 serta HN periode 2011-2013.
Lalu ada DM periode 2013-2017, AH periode 2017-2019, MAA periode 2019-2021 terakhir adalah ID periode 2021-2022.
Keenam orang itu disebut menyalahgunakan wewenang dengan melakukan aktivitas ilegal terhadap jasa manufaktur yang seharusnya berupa kegiatan peleburan, pemurnian maupun pencetakan logam mulia.
Mereka dengan sadar melawan hukum serta tanpa kewenangan melekatkan logam mulia milik swasta sama merk Antam
“Para tersangka mengetahui bahwa pelekatan merk LM (Logam Mulia) Antam ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan,” ujar Agung Kuntadi, Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan seperti diberitakan Katadata sebelumnya.
Lebih jauh Kuntadi menjelaskan kalau penggunaan mereka LM Antam harus didahului dengan kontrak kerja dan ada perhitungan biaya yang harus dibayar.
Akibat perbuatan mereka dari 2010 sampai 2022 tercetak emas Antam dengan berbagai ukuran sejumlah 109 ton. Kemudian diedarkan ke pasar bersamaan logam mulia yang asli.
Sementara jika dikonversi ke harga emas Antam saat ini, nilainya terbilang fantastis. Total menyentuh angka Rp 140,5 triliun.
Di sisi lain, angka di atas jauh lebih besar dari Investasi BYD di Tanah Air. Menurut Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian, manufaktur asal China tersebut menanamkan modalnya 1,3 miliar dolar Amerika Serikat setara Rp 21,1 miliaran (Kurs Rp 16.245).
BYD sendiri langsung memperkenalkan tiga mobil listrik unggulan yakni Dolphin, Atto 3 dan Seal. Diharapkan bisa menggoda konsumen di Tanah Air.
Mereka juga berencana membangun pabrik perakitan mobil listrik. Nantinya fasilitas tersebut bakal berdiri di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat.
Pabrik BYD dibangun di area Fase 2 Subang Smartpolitan, tepatnya di bagian utara kawasan tersebut dengan memanfaatkan lahan seluas 108 hektar.
Kemudian BYD turut membuat pusat penelitian, pengembangan serta pelatihan di area itu. Sehingga bisa menghadirkan mobil listrik yang sesuai kebutuhan konsumen.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Oktober 2025, 09:00 WIB
01 Oktober 2025, 16:00 WIB
23 September 2025, 11:00 WIB
22 September 2025, 19:49 WIB
18 September 2025, 19:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 10:00 WIB
Federal mengaku tidak merasa dampak dari lesunya pasar motor baru yang sedang terjadi dalam beberapa waktu
02 Oktober 2025, 09:00 WIB
Mayoritas merek tidak melakukan penyesuaian, berikut daftar harga mobil listrik di RI per Oktober 2025
02 Oktober 2025, 08:00 WIB
Honda hadirkan seluruh line up mobil hybrid di GIIAS 2025 termasuk Step Wgn yang baru meluncur di Indonesia
02 Oktober 2025, 07:00 WIB
Vivo dan BP batal beli BBM dari Pertamina karena adanya kandungan etanol pada base feul BBM yang ditawarkan
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ada persyaratan dokumen yang perlu disiapkan oleh pemohon jika ingin memanfaatkan SIM keliling Jakarta
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 2 Oktober 2025 bakal diawasi ketat menggunakan kamera ETLE di berbagai lokasi utama
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Pasar Modern Batununggal menjadi salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi untuk melayani warga
01 Oktober 2025, 22:00 WIB
Misi besar Marc Marquez dalam mematahkan kutukan ketika berlaga di MotoGP Mandalika 2025 di akhir pekan nanti