Neta Lihat Peluang Hadirkan EREV di Indonesia

Memiliki beragam lini kendaraan ramah lingkungan selain BEV, Neta lihat peluang hadirkan EREV di Indonesia

Neta Lihat Peluang Hadirkan EREV di Indonesia

KatadataOTO – Neta di China baru-baru ini memperkenalkan model terbaru yakni Neta S Shooting Brake. Tidak hanya BEV (Battery Electric Vehicle) tetapi juga tersedia dalam opsi EREV (Extended Range Electric Vehicle).

EREV sendiri mirip seperti PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) namun dengan kapasitas baterai lebih besar dan mesin tidak terhubung penggerak pada mobil, hanya sebagai generator untuk baterai.

Kiprah PHEV di Indonesia bisa dibilang belum signifikan. Harganya juga masih tergolong mahal apabila dibandingkan kebanyakan mobil listrik dan hybrid saat ini.

Meski begitu Neta lihat peluang hadirkan EREV untuk konsumen karena ingin memperluas portofolio produk. Sehingga masyarakat bisa memiliki lebih banyak opsi kendaraan ramah lingkungan.

Neta S Shooting Brake
Photo : Neta

“Kita masih diskusi soal modelnya. Sekarang belum bisa berkomentar dulu,” kata Jerry Huang, Managing Director PT Neta Auto Indonesia di Jakarta Selatan, Jumat (27/9).

Ketika ditanya soal kemungkinan Neta S masuk Indonesia, ia masih enggan memberikan konfirmasi. Namun menegaskan akan membawa produk sesuai kebutuhan konsumen saat ini.

“Pastinya di Neta sendiri kita punya banyak Line Up produk. Bersama Headquarter kita diskusi produk mana yang akan kita bawa,” tegas Jordy Angkawidjaja, Product Planning Manager Neta Auto Indonesia dalam kesempatan sama.

Sebagai informasi saat ini Neta masih fokus menjual mobil listrik murni atau BEV. Tiga model ditawarkan adalah Neta V, Neta V-II dan Neta X.

Model terbaru Neta X merupakan SUV medium, menyasar konsumen perkotaan untuk mobilitas bersama keluarga serta tawarkan daya jelajah mumpuni 480 km dan kabin lapang.

Tipe tertingginya yakni Supreme sudah dibekali teknologi ADAS yang membantu menunjang keamanan serta kenyamanan saat berkendara.

Neta X resmi meluncur
Photo : KatadataOTO

Segera dikirim ke konsumen, pemesanan Neta X diklaim sudah mencapai 500 sejak pertama kali diperkenalkan pada GIIAS 2024 (Gaikindo Indonesia International Auto Show).

Bicara harga, Neta X varian Elite dilego Rp 428 jutaan. Sedangkan tipe di atasnya adalah Supreme mulai Rp 448 jutaan.

Pihak Neta mengatakan bahwa keputusan untuk merakit lokal produk tersebut juga jadi salah satu faktor berperan membuat harga semakin kompetitif. Sehingga diharapkan bisa sesuai ekspektasi konsumen.


Terkini

motor
Uji Kinerja Yamalube Turbo Matic untuk Touring Ratusan Kilometer

Uji Kinerja Yamalube Turbo Matic untuk Touring Ratusan Kilometer

Kinerja oli Yamalube Turbo Matic diuji selama touring bersama JMC dari Cibinong sampai Bandung, Jawa Barat

mobil
BYD Seal bekas

BYD Seal Bekas Mulai Beredar, Harga Lebih Terjangkau

BYD Seal bekas kini sudah tersedia di pasaran dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan unit baru

mobil
Mitsubishi Xpander bekas

3 Mitsubishi Xpander Bekas Lansiran 2022, Ada TDP Rp 7 Juta

Mitsubishi Xpander bekas lansiran 2022 bisa menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena harganya terjangkau

komunitas
JMC

JMC Rayakan Satu Dekade Nmax, Touring Ke Pantai Selatan Jawa

Touring perayaan satu dekade Nmax dan JMC diinisiasi Yamaha, libatkan berbagai generasi motor Nmax dan Xmax

news
Bus listrik

Damri Siapkan 200 Bus Listrik Baru untuk Armada TransJakarta

Damri siapkan 200 bus listrik baru sebagai armada TransJakarta yang jadi andalan mobilitas warga Ibu Kota

mobil
Chery Tiggo 8 CSH Patahkan Mitos Harga Mobil PHEV Mahal

Chery Tiggo 8 CSH Patahkan Mitos Harga Mobil PHEV Mahal

Kehadiran Chery Tiggo 8 CSH mencuri perhatian penggemar otomotif di Indonesia karena harganya terjangkau

mobil
Mitsubishi Masih Ragu Rilis Xpander Hybrid di RI

Mitsubishi Masih Ragu Rilis Xpander Hybrid di RI

Bakal fokus mempersiapkan kehadiran DST Concept, Mitsubishi masih belum mau luncurkan Xpander Hybrid di RI

mobil
Mitsubishi Xpander

Penjualan Mitsubishi Tahun Fiskal 2024 Turun, Xpander Jadi Andalan

Penjualan Mitsubishi tahun fiskal 2024 kembali turun, Xpander pun berhasl menjadi penyelamat perusahaan