Nissan Tertinggal Jauh dari Merek Jepang Lain di RI Karena Ini
20 Juni 2025, 17:00 WIB
Negosiasi Nissan dan Renault telah berakhir dengan hadirnya kesepakatan baru di antara kedua perusahaan
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Aliansi Nissan dan Renault merenggang setelah Carlos Ghosn, CEO dari kedua raksasa otomotif tersebut ditangkap otoritas keamanan Jepang pada 2018. Ia pun sempat dipenjara hingga akhirnya berhasil melarikan diri di 2019.
Namun kerenggangan itu diharapkan bisa membaik karena negosiasi Nissan dan Renault berakhir meski berjalan cukup alot. Dilansir dari Reuters, kerjasama antara keduanya akan berlanjut dengan kesepakatan baru.
Dalam perjanjian tersebut, masing-masing pabrikan diberi keleluasaan untuk menggarap pasar otomotif terbesar di dunia yaitu China. Namun kondisi sebenarnya menjadi sebuah tantangan bagi Nissan.
“Sayangnya prospek penjualan kami sekarang turun jauh di bawah kapasitas produksi kami,” ungkap Makoto Uchida, CEO Nissan (26/07).
Selain itu, Nissan dikabarkan menginvestasikan sekitar USD663 juta atau setara Rp10 triliun ke brand mobil listrik Renault yaitu Ampere. Sementara Renault nantinya akan menurunkan kepemilikan sahamnya di Nissan menjadi hanya 15 persen dari 43 persen sehingga keduanya memiliki kekuatan setara.
Dengan investasi Nissan ke Ampere maka menjadikan mereka sebagai investor strategis serta mengamankan kursi dewan di perusahaan tersebut. Namun hingga sekarang, tidak disampaikan berapa kursi yang berhak dimiliki oleh pabrikan asal Jepang itu.
Membaiknya hubungan Nissan dan Renault bukan berarti masalah Carlos Ghosn selesai begitu saja. Pria berusia 69 tahun tersebut saat ini tengah menggugat Nissan senilai USD10 miliar atau sekitar Rp15 triliun.
Gugatan ini ia layangkan di Pengadilan Kasasi di Lebanon. Menurutnya Nissan dan sejumlah petinggi perusahaan telah melaklukan pencemaran nama baik, fitnah serta membuat bukti palsu sehingga merugikannnya.
Ia pun menegaskan bila gugatan berhasil dimenangkan maka dirinya berjanji akan membongkar semua yang terjadi.
“Saya berharap mereka memberikan uang ini dan berbicara dengan para pemegang saham tentang apa yang sebenarnya terjadi,” tegas Ghosn (23/06).
Rencananya sidang antara Nissan dengan Ghosn akan dilangsungkan pada September 2023.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
20 Juni 2025, 17:00 WIB
19 Juni 2025, 14:00 WIB
18 Juni 2025, 23:00 WIB
16 Juni 2025, 18:10 WIB
30 Mei 2025, 11:00 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 13:28 WIB
Auksi melakukan pengembangan layanan dan lokasi lelang baru untuk menjawab kebutuhan para pelanggan setia
04 Juli 2025, 12:52 WIB
Xiaomi berminat mengekspor mobil listrik ke pasar global, tetapi masih ada satu penghambat yang dihadapi
04 Juli 2025, 11:41 WIB
Lamborghini yang dikendaraan Diogo Jota bersama sang adik terbakar saat kecelakaan di jalan tol A52, Spanyol
04 Juli 2025, 09:00 WIB
Dishub DKI menyiapkan teknologi senilai Rp 120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang ada di Ibu Kota
04 Juli 2025, 08:00 WIB
Pemerintah terbuka jika merek Jepang mau ikut program insentif impor mobil listrik seperti yang dinikmati BYD
04 Juli 2025, 07:00 WIB
Aismoli berharap rencana pemberian subsidi motor listrik pada bulan depan bukan sekadar harapan palsu
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Mendekati akhir pekan, SIM keliling Jakarta masih beroperasi sebagai fasilitas alternatif perpanjangan SIM
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 4 Juli 2025 kembali diterapkan guna menghindari terjadinya kemacetan khususnya di jam sibuk