Nissan Rumahkan Ribuan Karyawan dan Lepas Saham Mitsubishi
08 November 2024, 09:00 WIB
Renault dan Nissan akhirnya kembali bertemu untuk membahas perkembangan aliansi mereka serta pengembangan mobil listrik
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Renault dan Nissan menyampaikan bahwa mereka tengah membicarakan masa depan aliansi. Pembicaraaan tersebut termasuk kemungkinan investasi Nissan pada Renault dalam mengembangkan kendaraan listrik.
Hal ini tentunya menarik karena keduanya sudah berencana mengembangkan mobil listrik dalam 5 tahun mendatang. Bahkan Nissan telah siap meluncurkan Ariya Crossover yang merupakan kendaraan listrik kedua mereka setelah Leaf di Amerika Serikat.
Pembicaraan tersebut tentunya menjanjikan perbaikan aliansi antara keduanya sejak ditangkapnya Carlos Ghosn beberapa tahun lalu. Negosiasi diperkirakan terjadi pada awal November dengan harapan Renault akan memberi perkembangan terhadap mobil listrik barunya berkode ‘Ampere’.
Dalam pembicaraan ini Luca De Meo, CEO Renault dikabarkan sudah berada di Jepang selama akhir pekan lalu. Sementara Makoto Uchida, CEO Nissan kini tengah menjadi pusat perbincangan karena hendak memperbarui persyaratan aliansi dan investasi.
Renault sendiri sebenarnya ingin agar Nissan menjadi investor untuk divisi mobil listrik yang tengah mereka bangun. Tujuannya adalah memisahkan antara perusahaan kendaraan berteknologi konvensional dan listrik.
Namun itu semua tentunya tidak akan gratis diberikan oleh Nissan. Pasalnya pabrikan asal Jepang tersebut ingin Renault mengurangi kepemilikan saham mereka.
Seperti yang diketahui bahwa dominasi Renault atas aliansi telah menjadi pusat pertengkaran. Nissan ingin agar Renault setidaknya mengurangi sahamnya hingga 15 persen agar keduanya memiliki kedudukan sama kuat.
Dan bagi Nissan langkah tersebut dapat menjadi kesempatan mengatur ulang struktur yang selama ini dianggap tidak seimbang. Terlebih perkembangan kendaraan antara kedua perusahaan telah berkembang semakin maju dibanding awal aliansi terbentuk.
Nissan bahkan dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk mengumpulkan dana guna membeli kembali saham yang dipegang pabrikan asal Perancis. Ini tentu menunjukkan keseriusan mereka dalam meningkatkan daya tawar.
Seiji Sugiura, Senior Analis Tokai Tokyo Research Institute pun mengatakan bahwa Nissan akan dengan mudah untuk melakukan buyback.
“Menurut saya investor kebanyakan investor Jepang lebih suka Nissan beroperasi sebagai perusahaan terpisah. Jika mereka hendak melakukannya, maka sekarang adalah waktu yang tepat,” tegasnya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
08 November 2024, 09:00 WIB
26 Oktober 2024, 17:16 WIB
26 Oktober 2024, 14:10 WIB
06 September 2024, 16:23 WIB
06 September 2024, 10:00 WIB
Terkini
22 November 2024, 11:00 WIB
HMID mengaku akan meluncurkan mobil listrik baru di Desember 2024, kemungkinan adalah Hyundai Kona N Line
22 November 2024, 10:00 WIB
Ganjil genap Puncak 22 November 2024 kembali diterapkan untuk mengatasi kepadatan di kawasan tersebut
22 November 2024, 10:00 WIB
Neta akan melakukan studi terlebih dahulu untuk membawa model MPV tiga baris ke pasar Indonesia tahun depan
22 November 2024, 09:00 WIB
Pameran otomotif ini resmi dibuka di ICE BSD, Tangerang Selatan, berikut kami rangkum harga tiket GJAW 2024
22 November 2024, 08:00 WIB
HMID masih melihat bagaimana respon penerimaan masyarakat terhadap new Hyundai Tucson di dalam negeri
22 November 2024, 07:00 WIB
Cara urus paspor kendaraan sebelum Road Trip keluar negeri sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dijalani
22 November 2024, 06:07 WIB
Polda Metro Jaya menghadirkan SIM Keliling Jakarta hari ini di lima tempat berbeda demi melayani masyarakat
22 November 2024, 06:05 WIB
Jangan sampai terlewat karena SIM keliling Bandung tidak beroperasi di akhir pekan, berikut informasinya