Kata Gaikindo soal Fenomena Perang Harga di GIIAS 2025
01 Agustus 2025, 17:06 WIB
Penjualan ritel mobil-mobil Jepang serempak mengalami kenaikan pada Mei 2025, sebaliknya merek asal Cina turun
Oleh Denny Basudewa
KatadataOTO – Penjualan mobil Mei 2025 berdasarkan data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) mengami kenaikan. Menjadi menarik karena sejumlah pabrikan mobil Jepang meraih hasil positif.
Sebaliknya sebagian besar merek-merek asal Cina mengalami penurunan penjualan. Padahal pada bulan lalu, brand asal Tiongkok meraup lebih banyak konsumen.
Toyota misalnya yang pada Mei 2025 angka penjualan ritel mereka mencapai 20.161 unit. Terdapat kenaikan 8,3 persen atau 1.542 unit dari raihan bulan lalu.
Senada dengan pencapaian Daihatsu pada Mei 2025 karena telah memasarkan 9.997 unit. Angka tersebut mengalami kenaikan 2 persen atau sebanyak 196 unit dari April 2025.
Hasil positif juga ditorehkan oleh Mitsubishi Motors yang berhasil meniagakan 5.372 unit. Nominal itu tercatat naik 23,4 persen atau sebesar 1.017 unit dari bulan keempat.
“Industri Jepang yang ada di Indonesia sudah mendapatkan wake up call. Tidak boleh lagi bermain di zona nyaman,” kata Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif sekaligus akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Para manufaktur asal negeri Matahari Terbit diketahui sudah memiliki pondasi kuat di Indonesia. Brand image hingga pengguna fanatik dan secara turun temurun juga banyak melekat di produk Jepang.
Perkara resale value kuat dan stabil masih menjadi salah satu modal mereka. Kondisi unik tersebut hanya ada di Indonesia dan tidak berlaku di Cina.
Hal inilah yang menjadi salah satu faktor kembali menggigitnya industri otomotif asal Jepang.
Sedangkan masih berdasarkan data Gaikindo, sejumlah nama beken asal Cina mengalami kemerosotan.
Penurunanpun bervariasi, bahkan tercatat ada yang mencapai 80 persen. Meskipun ada Chery tengah menikmati kenaikan penjualan ritel hingga 33,4 persen.
Sebagai gambaran bahwa penjualan ritel AION pada Mei 2025 sebanyak 466 unit. Terdapat penurunan 8,1 persen atau sebesar 41 unit dibandingkan bulan lalu.
Penyusutan tajam dialami oleh GWM Indonesia dengan catatan penjualan 46 unit. Angka itu turun sebesar 34,4 persen atau sama dengan 24 unit daripada April 2025.
Jetour menjadi merek asal China yang penjualan ritelnya amblas menjadi 11 unit saja pada Mei 2025. Pemasaran sub brand Chery tersebut menyusut 80 persen atau berkurang 44 unit dari bulan keempat tahun ini.
Adapun Jetour merupakan pabrikan asal Tiongkok yang hanya menawarkan mobil bensin murni di Indonesia. Sedangkan merek lain menghadirkan lini elektrifikasi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Agustus 2025, 17:06 WIB
31 Juli 2025, 20:00 WIB
31 Juli 2025, 18:08 WIB
29 Juli 2025, 23:17 WIB
29 Juli 2025, 18:44 WIB
Terkini
02 Agustus 2025, 18:00 WIB
Subaru gandeng OLXmobbi buat mudahkan proses tukar tambah kendaraan yang biasa dilakukan pelanggan Tanah Air
02 Agustus 2025, 17:00 WIB
Sebanyak 20 Honda Step WGN e: HEV mulai diserahkan kepada para konsumen dalam gelaran GIIAS 2025 di ICE BSD
02 Agustus 2025, 16:00 WIB
Jaecoo J7 SHS akhirnya resmi dikirim ke 300 pelanggan pertama yang sudah melakukan pembelian kendaraan
02 Agustus 2025, 15:00 WIB
MG pastikan seluruh model yang mereka jual sudah memiliki perlindungan optimal untuk keselamatan para pengguna
02 Agustus 2025, 14:00 WIB
Astra UD Trucks melakukan kerja sama dengan Patra Logistik terkait perawatan berkala armada BBM nasional
02 Agustus 2025, 13:00 WIB
Asuransi kendaraan memiliki banyak manfaat buat pemilik mobil, namun literasinya masih rendah di Indonesia
02 Agustus 2025, 12:00 WIB
Bapenda DKI Jakarta memberi insentif pajak BBM untuk 3 jenis kendaraan mulai dari 50 persen sampai 80 persen
02 Agustus 2025, 12:00 WIB
Isuzu D-Max hasil modifikasi berbagai pihak hadir di GIIAS 2025 untuk bisa menjadi sumber inspirasi petualang