Jepang Berencana Longgarkan Aturan Keselamatan Kendaraan
23 April 2025, 23:00 WIB
Dengan harga miring dan terjangkau, pengamat otomotif menilai mobil bekas masih akan jadi pilihan di 2025
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Memasuki 2025, angka wholesales mobil masih lebih rendah dibandingkan capaian tahun lalu pada periode yang sama. Beberapa faktor berperan di baliknya seperti kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Beberapa model LCGC (low cost green car) tadinya ditawarkan kompetitif, sekarang nyaris tembus Rp 200 jutaan.
Sedangkan mobil yang banyak diminati seperti LMPV ataupun LSUV berkonfigurasi tiga baris harganya sudah Rp 300 jutaan ke atas. Padahal, daya beli masyarakat diklaim masih di bawah Rp 300 jutaan.
Melihat hal tersebut, pengamat otomotif menilai bahwa mobil bekas masih akan menjadi pilihan banyak kalangan sepanjang 2025.
“Daya beli (masyarakat) tidak bisa menjangkau harga mobil baru. Di samping itu, sekarang membeli mobil bekas sangat mudah dan transparan,” kata Riyanto, pengamat otomotif LPEM (Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat) kepada KatadataOTO, Rabu (05/03).
Jika melihat survey yang pernah dilakukannya pada 2023, 63 persen orang di pulau Jawa pembeli kendaraan roda empat pilih mobil bekas karena harganya lebih rendah.
Apalagi, di segmen MPV (Multi Purpose Vehicle) depresiasinya terbilang besar dan bisa mencapai 50 persen. Menjadikannya opsi menarik buat konsumen jika mengincar mobil berkonfigurasi tiga baris di kisaran Rp 100 juta-Rp 200 jutaan.
“Pasarnya (mobil bekas) relatif simetrik, kadang cacat mobilnya saja dikasih tahu oleh penjual. Saya kira tahun ini masih akan banyak (konsumen) beli mobil bekas,” tegas dia.
Perlu diketahui, masyarakat dinilai memiliki keinginan untuk membeli mobil baru apabila punya modal mencukupi. Sebagai gambaran, pasar mobil bekas disebut didominasi konsumen dengan pengeluaran di bawah Rp 5 juta per bulan.
Banyak tantangan ekonomi dihadapi masyarakat kemudian membuat minat membeli mobil diurungkan. Terjadi ketakutan PHK (pemutusan hubungan kerja), jadi calon konsumen mengurangi pembelian.
Bagi mereka yang membutuhkan mobil, mereka mencari alternatif spesifikasi dan model serupa di pasar mobil bekas.
Sebagai perbandingan, harga mobil berkonfigurasi tiga baris misalnya Xpander ditawarkan mulai Rp 270 jutaan buat tipe manual terendah sedangkan varian tertinggi Ultimate CVT di Rp 331,9 jutaan.
Sedangkan di bursa mobil bekas, penjual menawarkan Xpander Ultimate CVT lansiran 2022 dengan banderol mulai Rp 235 juta-Rp 249 juta.
Lalu mobil berukuran kompak seperti Honda Brio Satya saat ini dilego Rp 170,4 juta-Rp 202,5 juta. Sementara banderol versi bekasnya Rp 170 jutaan untuk lansiran 2023 tipe E CVT, atau Rp 90 jutaan jika berminat versi lawasnya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
23 April 2025, 23:00 WIB
20 April 2025, 18:50 WIB
20 April 2025, 13:20 WIB
20 April 2025, 12:00 WIB
19 April 2025, 18:16 WIB
Terkini
26 April 2025, 12:00 WIB
Industri otomotif masih lesu, penjualan mobil nasional nasional di kuartal I turun secara year-on-year
26 April 2025, 09:00 WIB
Geome Xingyuan, mobil listrik yang bakal menjadi penantang Wuling BinguoEV di pasar otomotif Indonesia
26 April 2025, 07:00 WIB
Keputusan pemerintah mendepak LG dari proyek baterai EV dan menggantikannya dengan Huayou dinilai sudah tepat
25 April 2025, 22:00 WIB
Francesco Bagnaia menebar ancaman ke Marc Marquez jelang balapan MotoGP Spanyol 2025 di Sirkuit Jerez
25 April 2025, 20:00 WIB
Sedikitnya 26 kendaraan disita KPK terkait dugaan korupsi bank BJB, termasuk Royal Enfield milik Ridwan Kamil
25 April 2025, 18:09 WIB
Chery Group saat ini punya belasan sub merek untuk menyasar berbagai konsumen, mulai bawa double cabin
25 April 2025, 18:00 WIB
Pikap listrik baru dari startup Amerika Serikat, Slate Auto punya konsep serupa dengan Toyota Hilux Rangga
25 April 2025, 17:00 WIB
Volkswagen pilih Malaysia buat menjadi basis produksi kendaraan di Asia Tenggara ketimbang Indonesia