Induk KUD Dukung Ekosistem EV Mobil Rakyat, Siapkan SPKLU
15 Desember 2025, 15:00 WIB
Dengan harga miring dan terjangkau, pengamat otomotif menilai mobil bekas masih akan jadi pilihan di 2025
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Memasuki 2025, angka wholesales mobil masih lebih rendah dibandingkan capaian tahun lalu pada periode yang sama. Beberapa faktor berperan di baliknya seperti kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Beberapa model LCGC (low cost green car) tadinya ditawarkan kompetitif, sekarang nyaris tembus Rp 200 jutaan.
Sedangkan mobil yang banyak diminati seperti LMPV ataupun LSUV berkonfigurasi tiga baris harganya sudah Rp 300 jutaan ke atas. Padahal, daya beli masyarakat diklaim masih di bawah Rp 300 jutaan.
Melihat hal tersebut, pengamat otomotif menilai bahwa mobil bekas masih akan menjadi pilihan banyak kalangan sepanjang 2025.
“Daya beli (masyarakat) tidak bisa menjangkau harga mobil baru. Di samping itu, sekarang membeli mobil bekas sangat mudah dan transparan,” kata Riyanto, pengamat otomotif LPEM (Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat) kepada KatadataOTO, Rabu (05/03).
Jika melihat survey yang pernah dilakukannya pada 2023, 63 persen orang di pulau Jawa pembeli kendaraan roda empat pilih mobil bekas karena harganya lebih rendah.
Apalagi, di segmen MPV (Multi Purpose Vehicle) depresiasinya terbilang besar dan bisa mencapai 50 persen. Menjadikannya opsi menarik buat konsumen jika mengincar mobil berkonfigurasi tiga baris di kisaran Rp 100 juta-Rp 200 jutaan.
“Pasarnya (mobil bekas) relatif simetrik, kadang cacat mobilnya saja dikasih tahu oleh penjual. Saya kira tahun ini masih akan banyak (konsumen) beli mobil bekas,” tegas dia.
Perlu diketahui, masyarakat dinilai memiliki keinginan untuk membeli mobil baru apabila punya modal mencukupi. Sebagai gambaran, pasar mobil bekas disebut didominasi konsumen dengan pengeluaran di bawah Rp 5 juta per bulan.
Banyak tantangan ekonomi dihadapi masyarakat kemudian membuat minat membeli mobil diurungkan. Terjadi ketakutan PHK (pemutusan hubungan kerja), jadi calon konsumen mengurangi pembelian.
Bagi mereka yang membutuhkan mobil, mereka mencari alternatif spesifikasi dan model serupa di pasar mobil bekas.
Sebagai perbandingan, harga mobil berkonfigurasi tiga baris misalnya Xpander ditawarkan mulai Rp 270 jutaan buat tipe manual terendah sedangkan varian tertinggi Ultimate CVT di Rp 331,9 jutaan.
Sedangkan di bursa mobil bekas, penjual menawarkan Xpander Ultimate CVT lansiran 2022 dengan banderol mulai Rp 235 juta-Rp 249 juta.
Lalu mobil berukuran kompak seperti Honda Brio Satya saat ini dilego Rp 170,4 juta-Rp 202,5 juta. Sementara banderol versi bekasnya Rp 170 jutaan untuk lansiran 2023 tipe E CVT, atau Rp 90 jutaan jika berminat versi lawasnya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
15 Desember 2025, 15:00 WIB
13 Desember 2025, 11:00 WIB
13 Desember 2025, 07:00 WIB
12 Desember 2025, 17:38 WIB
12 Desember 2025, 14:40 WIB
Terkini
18 Desember 2025, 15:00 WIB
Operasional angkutan barang mulai dari Palembang sampai Banyuwangi dibatasi selama libur Nataru 2025-2026
18 Desember 2025, 14:00 WIB
Beragam motor baru meramaikan pasar pada 2025, seperti yang mencuri perhatian new Honda Vario dan Satria Pro
18 Desember 2025, 13:00 WIB
MG S5 EV siap meluncur kuartal pertama 2026 disusul oleh sejumlah model lain untuk garap pasar Tanah Air
18 Desember 2025, 12:00 WIB
Semenjak diluncurkan beberapa bulan lalu, Jaecoo J5 EV diklaim mendapat respons positif dari konsumen
18 Desember 2025, 11:00 WIB
Meskipun terdampak pelemahan daya beli dan ekonomi, Mazda pertahankan penjualan stabil sepanjang 2025
18 Desember 2025, 10:00 WIB
Motor listrik perkotaan TVS iQube dipasarkan dengan harga spesial untuk menggoda para konsumen di Indonesia
18 Desember 2025, 09:00 WIB
Pihak Chery mengungkapkan konsumen di kawasan Tangerang menunjukkan minat terhadap lini PHEV atau CSH
18 Desember 2025, 08:00 WIB
Penjualan truk November 2025 berhasil mengalami pertumbuhan tipis bila dibandingkan pencapaian di Oktober