Wholesales Mobil Hybrid November 2025, Fronx Hybrid Naik Pesat
17 Desember 2025, 18:00 WIB
Masih ada berbagai tantangan ekonomi dihadapi di RI, membuat mobil bekas jadi alternatif menarik buat masyarakat
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Kenaikan harga jual kendaraan bermotor roda empat dipengaruhi oleh banyak hal. Misalnya pemberlakuan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 12 persen.
Bahkan mobil LCGC (Low Cost Green Car) seperti Honda Brio Satya banderolnya sempat tembus Rp 200 jutaan. Padahal jenis kendaraan satu ini sebelumnya ditawarkan di bawah Rp 200 juta.
Pengamat menilai LCGC menjadi salah satu segmen terbesar yang diminati dan sesuai dengan daya beli masyarakat. Namun melihat berbagai tantangan ekonomi saat ini, banyak orang akhirnya beralih ke mobil bekas.
“Ada job insecurity atau konsumen cenderung mengurangi (pembelian) karena ada kekhawatiran PHK (pemutusan hubungan kerja), mereka tetap membeli (kendaraan) tetapi dengan harga lebih murah,” kata Josua Pardede, Chief Economist Permata Bank di JIExpo Kemayoran beberapa waktu lalu.
Calon konsumen kemudian mencari alternatif spesifikasi dan model yang sama dengan banderol lebih rendah di pasar mobil bekas.
Apabila tantangan ekonomi tahun ini terus berlanjut, menurut Josua penjualan mobil masih akan sulit pulih ke satu juta unit.
Sehingga perlu ada kerja sama dari berbagai pihak buat memberikan kemudahan pembelian kendaraan roda empat bagi calon konsumen.
“Bagaimana supaya kebijakan pemerintah bisa menggerakkan spending dan pendapatan masyarakat, itu jauh lebih penting. Selama itu belum bisa terselesaikan, tentu saya pikir masyarakat akan defense buying, memprioritaskan belanja-belanja yang penting untuk kebutuhan hidup,” tegas dia.
Sebagai informasi, penjualan mobil bekas mulai mengalami peningkatan sejak awal 2025. Hal tersebut menjadi salah satu bukti tingginya kebutuhan masyarakat terhadap kendaraan roda empat.
Perwakilan platform jual-beli mobil bekas Broom mengatakan bahwa banyak orang memilih mobil bekas berkonfigurasi tiga baris, khususnya MPV (Multi Purpose Vehicle).
MPV memiliki kapasitas besar, sesuai dengan kebutuhan banyak pelanggan khususnya mereka yang bakal pergi mudik.
Dari segi harga juga cukup kompetitif. Di pasaran, MPV tiga baris dengan banderol di bawah Rp 200 jutaan misalnya Toyota Calya dan Daihatsu Sigra.
MPV lain seperti Ertiga ditawarkan Rp 200 jutaan ke atas. Sementara di pasar mobil bekas, angkanya bisa turun sampai ke Rp 98 juta-Rp 100 jutaan.
Sehingga selama harga mobil masih melonjak dan kondisi ekonomi belum membaik, ada peluang besar masyarakat tanah air pilih alternatif mobil bekas karena lebih terjangkau dan pilihan bervariasi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
17 Desember 2025, 18:00 WIB
16 Desember 2025, 16:00 WIB
15 Desember 2025, 10:00 WIB
13 Desember 2025, 07:00 WIB
12 Desember 2025, 14:40 WIB
Terkini
17 Desember 2025, 19:00 WIB
Chery Graha Raya berlokasi di area Tangerang Selatan, tawarkan kemudahan pembelian dan servis bagi konsumen
17 Desember 2025, 18:00 WIB
Suzuki Fronx menjadi model kedua yang mencatatkan wholesales mobil hybrid terbanyak pada November 2025
17 Desember 2025, 17:00 WIB
Mobil Lubricants hadirkan pelumas baru dengan sertifikasi khusus yang dikembangkan untuk mobil hybrid
17 Desember 2025, 16:00 WIB
GWM meluncurkan Ora 5, SUV crossover yang akan tersedia dalam opsi EV, hybrid, PHEV dan mesin konvensional
17 Desember 2025, 15:00 WIB
Penjualan mobil pikap November 2025 berhasil mengalami pertumbuhaan hingga ratusan unit dibanding Oktober
17 Desember 2025, 14:00 WIB
Peristiwa dua matel yang tewas dalam kejadian di Kalibata beberapa waktu lalu turut menjadi sorotan OJK
17 Desember 2025, 12:00 WIB
QJMotor sampai memutus kerja sama dengan diler Superbiker Motor Solo buntut permasalahan dengan konsumen
17 Desember 2025, 11:00 WIB
Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat bakal beri kompensasi agar angkot di Puncak tidak beroperasi saat libur Nataru