Mobil Listrik Murah Belum Bisa Gantikan Peran LCGC di RI
31 Juli 2025, 19:00 WIB
Masih ada berbagai tantangan ekonomi dihadapi di RI, membuat mobil bekas jadi alternatif menarik buat masyarakat
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Kenaikan harga jual kendaraan bermotor roda empat dipengaruhi oleh banyak hal. Misalnya pemberlakuan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 12 persen.
Bahkan mobil LCGC (Low Cost Green Car) seperti Honda Brio Satya banderolnya sempat tembus Rp 200 jutaan. Padahal jenis kendaraan satu ini sebelumnya ditawarkan di bawah Rp 200 juta.
Pengamat menilai LCGC menjadi salah satu segmen terbesar yang diminati dan sesuai dengan daya beli masyarakat. Namun melihat berbagai tantangan ekonomi saat ini, banyak orang akhirnya beralih ke mobil bekas.
“Ada job insecurity atau konsumen cenderung mengurangi (pembelian) karena ada kekhawatiran PHK (pemutusan hubungan kerja), mereka tetap membeli (kendaraan) tetapi dengan harga lebih murah,” kata Josua Pardede, Chief Economist Permata Bank di JIExpo Kemayoran beberapa waktu lalu.
Calon konsumen kemudian mencari alternatif spesifikasi dan model yang sama dengan banderol lebih rendah di pasar mobil bekas.
Apabila tantangan ekonomi tahun ini terus berlanjut, menurut Josua penjualan mobil masih akan sulit pulih ke satu juta unit.
Sehingga perlu ada kerja sama dari berbagai pihak buat memberikan kemudahan pembelian kendaraan roda empat bagi calon konsumen.
“Bagaimana supaya kebijakan pemerintah bisa menggerakkan spending dan pendapatan masyarakat, itu jauh lebih penting. Selama itu belum bisa terselesaikan, tentu saya pikir masyarakat akan defense buying, memprioritaskan belanja-belanja yang penting untuk kebutuhan hidup,” tegas dia.
Sebagai informasi, penjualan mobil bekas mulai mengalami peningkatan sejak awal 2025. Hal tersebut menjadi salah satu bukti tingginya kebutuhan masyarakat terhadap kendaraan roda empat.
Perwakilan platform jual-beli mobil bekas Broom mengatakan bahwa banyak orang memilih mobil bekas berkonfigurasi tiga baris, khususnya MPV (Multi Purpose Vehicle).
MPV memiliki kapasitas besar, sesuai dengan kebutuhan banyak pelanggan khususnya mereka yang bakal pergi mudik.
Dari segi harga juga cukup kompetitif. Di pasaran, MPV tiga baris dengan banderol di bawah Rp 200 jutaan misalnya Toyota Calya dan Daihatsu Sigra.
MPV lain seperti Ertiga ditawarkan Rp 200 jutaan ke atas. Sementara di pasar mobil bekas, angkanya bisa turun sampai ke Rp 98 juta-Rp 100 jutaan.
Sehingga selama harga mobil masih melonjak dan kondisi ekonomi belum membaik, ada peluang besar masyarakat tanah air pilih alternatif mobil bekas karena lebih terjangkau dan pilihan bervariasi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
31 Juli 2025, 19:00 WIB
31 Juli 2025, 18:08 WIB
31 Juli 2025, 10:00 WIB
30 Juli 2025, 14:00 WIB
30 Juli 2025, 07:59 WIB
Terkini
02 Agustus 2025, 10:00 WIB
Astra Daihatsu Motor masih mempelajari sejauh mana dampak kehadiran mobil listrik seharga LCGC di Tanah Air
02 Agustus 2025, 09:00 WIB
VinFast mengakui ingin memanfaatkan bonus demografi yang ada di Indonesia untuk kembangkan pasar kendaraan
02 Agustus 2025, 08:00 WIB
Honda sudah membuktikan kualitas produknya dengan berkecimpung di dunia motorsport atau balap Indonesia
02 Agustus 2025, 07:00 WIB
Beredar di media sosial harga Air ev dipangkas sampai di bawah Rp 200 juta di GIIAS 2025, ini faktanya
01 Agustus 2025, 23:00 WIB
Sejumlah mobil baru mengalami penurunan harga di GIIAS 2025, mulai dari MG 4 EV dan masih banyak lagi
01 Agustus 2025, 22:00 WIB
Bos Hyundai sebut harga mobil listrik murah tidak bisa menjangkau konsumen di berbagai daerah terpencil
01 Agustus 2025, 21:41 WIB
VinFast VF 7 meluncur di GIIAS 2025 dengan beragam keunggulan termasuk fitur keselamatan yang sudah lengkap
01 Agustus 2025, 21:00 WIB
Volkswagen ID Buzz Business Edition resmi meluncur jelang akhir GIIAS 2025 dengan fokus pada sisi kenyamanan