Toyota Perkirakan Penjualan Mobil di Indonesia Cuma 900 Ribu Unit
11 September 2024, 18:00 WIB
Toyota dan Nissan bersama beberapa perusahaan lain akan berinvestasi untuk tambah kapasitas produksi baterai
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Toyota dan Nissan bersama beberapa perusahaan lain akan meningkatkan kapasitas produksi baterai Electric Vehicle hingga 50 persen dibanding sekarang. Tak tanggung-tanggung, mereka digadang-gadang akan berinvestasi hingga 1 triliun yen atau Rp 107,5 triliun.
Investasi sebesar itu bisa menambah kapasitas produksi menjadi 120 GWh.
Dari jumlah itu, Toyota diharapkan bisa berinvestasi sebesar 250 yen atau Rp 26,8 triliun. Sementara Nissan sebanyak 150 miliar yen setara Rp 16,1 triliun.
Kemudian Panasonic Holdings akan berinvestasi di Jepang sebesar 550 milyar yen, setara Rp 59,1 triliun.
Sementara Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang diharapkan juga bisa mengumumkan subsidi sebesar 350 miliar yen atau Rp 37,6 triliun
Besarnya investasi yang dilakukan diharapkan bisa mempercepat pembangunan ekosistem kendaraan elektrifikasi Jepang. Pasalnya saat ini perkembangan Electric Vehicle di negara tersebut dinilai kurang cepat terutama bila dibandingkan dengan China.
Mereka lebih banyak memilih untuk mengembangan kendaraan berteknologi hybrid yang belakangan semakin bertumbuh.
Bahkan menurut Japan Light Motor Vehicle and Motorcycle Association penjualan kendaraan listrik semester 1 2024 turun 39 persen dibanding periode serupa tahun lalu. Akibatkan, market sharenya pun drop menjadi hanya 0,7 persen padahal di 2023 mampu menguasai 1,6 persen.
Japan Automobile Importers Association (JAIA) mengungkap kecilnya angka penjualan tersebut karena sedikitnya pilihan yang ada. Pasar kendaraan listrik di Jepang pun dikatakan lebih dikuasai oleh merek asing.
BYD adalah salah satu merek yang cukup agresif dalam mengembangkan kendaraan listrik di Jepang. Mereka telah mengimpor sedikitnya 980 unit dari tiga model utama yaitu Atto 3, Dolphin dan Seal.
Sementara bila dibandingkan dengan Indonesia, kapasitas produksi di Jepang tersebut sebenarnya masih jauh lebih besar. Pasalnya pasbrik milik PT Hyundai LG Industri di Karawang hanya mampu menghasilkan 10 GWh per tahun,
Hasil produksinya pun saat ini masih terbatas memenuhi kebutuhan Hyundai Motors Indonesia yaitu Kona. Meski demikian banyak yang berharap bahwa hasil produksi tersebut bisa juga dipakai untuk merek lain.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
11 September 2024, 18:00 WIB
10 September 2024, 21:00 WIB
10 September 2024, 17:00 WIB
09 September 2024, 08:00 WIB
08 September 2024, 12:00 WIB
Terkini
12 September 2024, 10:00 WIB
Daimler ramaikan IEE Series 2024, tawarkan empat promo menarik seperti voucher dan potongan harga suku cadang
12 September 2024, 09:00 WIB
Mazda Indonesia mengkonformasi bahwa mereka siap menghadirkan dua model elektrifikasi ke Tanah Air segera
12 September 2024, 08:00 WIB
Pertamina Lubricants mengadakan Enduro Skill Contest untuk mencari mekanik-mekanik andal di Indonesia
12 September 2024, 07:00 WIB
Skema Kredit CHery Tiggo 8 terbilang cukup menguntungkan karena tersedia beberapa pilihan termasuk tenor 4 tahun
12 September 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta kembali digelar hari ini untuk mengurangi kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi di jam sibuk
12 September 2024, 05:59 WIB
Warga Ibu Kota bisa menuju lima lokasi SIM Keliling Jakarta yang hari ini beroperasi dari lima tempat berbeda
12 September 2024, 05:57 WIB
SIM keliling Bandung dapat melayani perpanjangan SIM A dan C, berikut kami rangkum informasi lengkapnya
11 September 2024, 22:00 WIB
Penuhi kebutuhan kendaraan ramah lingkungan di sektor niaga, Volvo rilis truk listrik di IEE Series 2024