Keberhasilan BYD Atto 1 Goyang Pasar Mobil LCGC di Indonesia
20 November 2025, 17:00 WIB
Pertimbangkan kebijakan terkait tarif impor mobil listrik China, BYD mau tunda pembangunan pabrik di Meksiko
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Menjelang pergantian presiden di Amerika Serikat, raksasa otomotif Tiongkok BYD mau tunda pembangunan pabrik yang bertempat di Meksiko.
Untuk diketahui BYD sudah menjual enam model rakitan China di Meksiko yaitu BYD Han, Tang, Yuan Plus, Seal, Dolphin dan Dolphin Mini.
Baik presiden AS maupun calon presiden Donald Trump saat ini tidak antusias dengan kehadiran mobil listrik China. Administrasi Biden telah mengumumkan rencana untuk berlakukan tarif impor EV dari Tiongkok.
Sedangkan Donald Trump punya rencana sendiri yaitu memberikan tarif impor kendaraan dirakit di Meksiko, walaupun negara itu merupakan bagian dari pakta Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara.
Hal-hal tersebut diduga menjadi faktor pertimbangan BYD mendirikan pabrik. Karena mereka masih memiliki rencana untuk melakukan ekspor unit rakitan Meksiko ke pasar AS.
Sebelumnya BYD telah menentukan tiga kandidat lokasi pabrik di area Meksiko. Namun kabarnya proses penentuan tempat bakal ditunda atau bahkan dirombak total di masa mendatang.
Menurut sejumlah laporan, mereka memilih untuk memutuskan nanti pada November 2024 setelah presiden baru resmi dilantik.
Sama seperti BYD, Tesla juga telah berkomitmen mendirikan pabrik di Meksiko. Targetnya selesai di pertengahan 2024, tetapi karena beberapa alasan prosesnya melambat.
“Saya pikir kita mau melihat dulu kondisi ekonomi global sebelum kita bisa melaju cepat buat pembangunan pabrik di Meksiko,” kata Elon Musk, CEO Tesla seperti dikutip Carscoops, Rabu (4/9).
BYD memang diketahui tengah memperluas jangkauan penjualannya, tidak ketinggalan di Indonesia. Pada April 2024 mereka berkomitmen mendirikan pabrik di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat.
Sebelum itu BYD sempat terkendala mengimpor unit ke RI meski pemesanan sudah menumpuk, diketahui akibat masalah komitmen investasi dan proses impor yang diklaim berbeda dari umumnya.
Fasilitas perakitan itu ditargetkan mulai produksi unit mulai 2026. Hanya saja masih belum ada informasi lebih lanjut terkait model apa yang akan dirakit lokal dan dijual buat konsumen Tanah Air.
Bersamaan dengan pembangunan pabrik, BYD berkomitmen untuk terus memperluas layanan melalui kehadiran diler-diler di berbagai wilayah Indonesia.
“Sampai April total kita punya (diler) di delapan kota, sales dan aftersales sesuai kebutuhan konsumen. Kami masih lanjutkan ekspansi global,” kata Eagle Zhao, Presiden Direktur BYD Motor Indonesia beberapa waktu lalu.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
20 November 2025, 17:00 WIB
14 November 2025, 22:00 WIB
13 November 2025, 09:00 WIB
12 November 2025, 19:00 WIB
12 November 2025, 13:00 WIB
Terkini
20 November 2025, 18:00 WIB
memiliki tampilan unik dan menarik, Indomobil eMotor Tyranno mendapat respon positif dari masyarakat
20 November 2025, 17:00 WIB
BYD Atto 1 mampu menorehkan kesuksesan setelah resmi diluncurkan dalam gelaran GIIAS 2025 beberapa waktu lalu
20 November 2025, 16:28 WIB
Jepang menduduki peringkat pertama sebagai negara produsen mobil berkualitas versi konsumen Indonesia
20 November 2025, 15:00 WIB
Changan siap berkiprah di Indonesia dalam jangka waktu panjang, berniat buka ribuan lapangan pekerjaan
20 November 2025, 14:00 WIB
Pemerintah Indonesia bakal berfokus pada mobil-mobil dari pabrikan Jepang untuk mandatori Etanol 10 persen
20 November 2025, 13:00 WIB
Sudah dirakit lokal, Polytron masih mengalami kendala dalam memenuhi permintaan yang kian naik di Indonesia
20 November 2025, 12:00 WIB
Alva tidak menyarankan para pengguna motor listrik untuk melakukan remap controller pada produk mereka
20 November 2025, 11:00 WIB
Kolaborasi ciamik tidak hanya menggairahkan pasar, namun kerjasama Motul dan OLXMobbi untungkan konsumen