Pikap BYD Shark PHEV Debut di Thailand, Makin Dekat ke Indonesia
31 Maret 2025, 16:17 WIB
Pertimbangkan kebijakan terkait tarif impor mobil listrik China, BYD mau tunda pembangunan pabrik di Meksiko
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Menjelang pergantian presiden di Amerika Serikat, raksasa otomotif Tiongkok BYD mau tunda pembangunan pabrik yang bertempat di Meksiko.
Untuk diketahui BYD sudah menjual enam model rakitan China di Meksiko yaitu BYD Han, Tang, Yuan Plus, Seal, Dolphin dan Dolphin Mini.
Baik presiden AS maupun calon presiden Donald Trump saat ini tidak antusias dengan kehadiran mobil listrik China. Administrasi Biden telah mengumumkan rencana untuk berlakukan tarif impor EV dari Tiongkok.
Sedangkan Donald Trump punya rencana sendiri yaitu memberikan tarif impor kendaraan dirakit di Meksiko, walaupun negara itu merupakan bagian dari pakta Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara.
Hal-hal tersebut diduga menjadi faktor pertimbangan BYD mendirikan pabrik. Karena mereka masih memiliki rencana untuk melakukan ekspor unit rakitan Meksiko ke pasar AS.
Sebelumnya BYD telah menentukan tiga kandidat lokasi pabrik di area Meksiko. Namun kabarnya proses penentuan tempat bakal ditunda atau bahkan dirombak total di masa mendatang.
Menurut sejumlah laporan, mereka memilih untuk memutuskan nanti pada November 2024 setelah presiden baru resmi dilantik.
Sama seperti BYD, Tesla juga telah berkomitmen mendirikan pabrik di Meksiko. Targetnya selesai di pertengahan 2024, tetapi karena beberapa alasan prosesnya melambat.
“Saya pikir kita mau melihat dulu kondisi ekonomi global sebelum kita bisa melaju cepat buat pembangunan pabrik di Meksiko,” kata Elon Musk, CEO Tesla seperti dikutip Carscoops, Rabu (4/9).
BYD memang diketahui tengah memperluas jangkauan penjualannya, tidak ketinggalan di Indonesia. Pada April 2024 mereka berkomitmen mendirikan pabrik di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat.
Sebelum itu BYD sempat terkendala mengimpor unit ke RI meski pemesanan sudah menumpuk, diketahui akibat masalah komitmen investasi dan proses impor yang diklaim berbeda dari umumnya.
Fasilitas perakitan itu ditargetkan mulai produksi unit mulai 2026. Hanya saja masih belum ada informasi lebih lanjut terkait model apa yang akan dirakit lokal dan dijual buat konsumen Tanah Air.
Bersamaan dengan pembangunan pabrik, BYD berkomitmen untuk terus memperluas layanan melalui kehadiran diler-diler di berbagai wilayah Indonesia.
“Sampai April total kita punya (diler) di delapan kota, sales dan aftersales sesuai kebutuhan konsumen. Kami masih lanjutkan ekspansi global,” kata Eagle Zhao, Presiden Direktur BYD Motor Indonesia beberapa waktu lalu.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
31 Maret 2025, 16:17 WIB
31 Maret 2025, 07:00 WIB
29 Maret 2025, 14:08 WIB
27 Maret 2025, 15:00 WIB
27 Maret 2025, 08:00 WIB
Terkini
01 April 2025, 18:19 WIB
Mengawali April 2025, harga BBM di seluruh SPBU milik swasta mengalami penurunan dengan jumlah bervariasi
01 April 2025, 15:00 WIB
Kepolisian memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 terjadi di akhir pekan, masyarakat diminta waspada
01 April 2025, 13:00 WIB
Dengan berbagai pertimbangan AHM memprediksi penjualan motor baru Honda akan meningkat pada kuartal pertama
01 April 2025, 11:00 WIB
Hyundai Stargazer facelift diduga terdaftar di RI dengan nama varian Carten, berpeluang meluncur tahun ini
01 April 2025, 08:00 WIB
Pihak kepolisian dapat menerapkan one way di Puncak Bogor secara situasional, berikut rincian aturannya
01 April 2025, 06:43 WIB
Ganjil genap Jakarta ditiadakan selama libur Lebaran 2025 sehingga masyarakat bisa bebas beraktivitas
31 Maret 2025, 16:17 WIB
Hybrid BYD Shark semakin dekat ke Indonesia, debut di Thailand dengan harga di kisaran Rp 800 jutaan
31 Maret 2025, 12:03 WIB
200 peserta mengikuti program mudik gratis bareng Diton 2025 dengan berbagai kota tujuan seperti ke Semarang