Menakar Kelanjutan Insentif Mobil Listrik Impor di RI Tahun Depan
30 Juni 2025, 12:00 WIB
Pertimbangkan kebijakan terkait tarif impor mobil listrik China, BYD mau tunda pembangunan pabrik di Meksiko
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Menjelang pergantian presiden di Amerika Serikat, raksasa otomotif Tiongkok BYD mau tunda pembangunan pabrik yang bertempat di Meksiko.
Untuk diketahui BYD sudah menjual enam model rakitan China di Meksiko yaitu BYD Han, Tang, Yuan Plus, Seal, Dolphin dan Dolphin Mini.
Baik presiden AS maupun calon presiden Donald Trump saat ini tidak antusias dengan kehadiran mobil listrik China. Administrasi Biden telah mengumumkan rencana untuk berlakukan tarif impor EV dari Tiongkok.
Sedangkan Donald Trump punya rencana sendiri yaitu memberikan tarif impor kendaraan dirakit di Meksiko, walaupun negara itu merupakan bagian dari pakta Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara.
Hal-hal tersebut diduga menjadi faktor pertimbangan BYD mendirikan pabrik. Karena mereka masih memiliki rencana untuk melakukan ekspor unit rakitan Meksiko ke pasar AS.
Sebelumnya BYD telah menentukan tiga kandidat lokasi pabrik di area Meksiko. Namun kabarnya proses penentuan tempat bakal ditunda atau bahkan dirombak total di masa mendatang.
Menurut sejumlah laporan, mereka memilih untuk memutuskan nanti pada November 2024 setelah presiden baru resmi dilantik.
Sama seperti BYD, Tesla juga telah berkomitmen mendirikan pabrik di Meksiko. Targetnya selesai di pertengahan 2024, tetapi karena beberapa alasan prosesnya melambat.
“Saya pikir kita mau melihat dulu kondisi ekonomi global sebelum kita bisa melaju cepat buat pembangunan pabrik di Meksiko,” kata Elon Musk, CEO Tesla seperti dikutip Carscoops, Rabu (4/9).
BYD memang diketahui tengah memperluas jangkauan penjualannya, tidak ketinggalan di Indonesia. Pada April 2024 mereka berkomitmen mendirikan pabrik di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat.
Sebelum itu BYD sempat terkendala mengimpor unit ke RI meski pemesanan sudah menumpuk, diketahui akibat masalah komitmen investasi dan proses impor yang diklaim berbeda dari umumnya.
Fasilitas perakitan itu ditargetkan mulai produksi unit mulai 2026. Hanya saja masih belum ada informasi lebih lanjut terkait model apa yang akan dirakit lokal dan dijual buat konsumen Tanah Air.
Bersamaan dengan pembangunan pabrik, BYD berkomitmen untuk terus memperluas layanan melalui kehadiran diler-diler di berbagai wilayah Indonesia.
“Sampai April total kita punya (diler) di delapan kota, sales dan aftersales sesuai kebutuhan konsumen. Kami masih lanjutkan ekspansi global,” kata Eagle Zhao, Presiden Direktur BYD Motor Indonesia beberapa waktu lalu.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 Juni 2025, 12:00 WIB
26 Juni 2025, 21:00 WIB
23 Juni 2025, 17:00 WIB
22 Juni 2025, 21:00 WIB
22 Juni 2025, 09:15 WIB
Terkini
30 Juni 2025, 14:17 WIB
Perwakilan Aprilia akhirnya bersuara soal rumor kepindahan Jorge Martin ke Honda Racing di MotoGP 2026
30 Juni 2025, 13:30 WIB
Dinilai beri banyak dampak negatif termasuk untuk konsumen, GWM tak mau ikuti strategi pabrikan Cina lain
30 Juni 2025, 12:00 WIB
Insentif mobil listrik impor dijadwalkan selesai di akhir tahun anggaran 2025, belum diketahui kelanjutannya
30 Juni 2025, 11:00 WIB
IBC klaim sudah memiliki beberapa calon klien yang berencana untuk membeli baterai EV setelah pabrik selesai dibangun
30 Juni 2025, 10:00 WIB
Marc Marquez masih berada di puncak klasemen sementara MotoGP 2025 dengan 307 poin usai menang di Belanda
30 Juni 2025, 09:00 WIB
Saat ini pemerintah memberikan insentif mobil hybrid sebesar tiga persen, sedangkan buat BEV di 10 persen
30 Juni 2025, 08:00 WIB
Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ungkap Indonesia bisa kurangi impor BBM bila kembangkan EV
30 Juni 2025, 07:00 WIB
Alex Marquez kembali menunjukkan konsistensinya sebagai pembalap profesional di ajang MotoGP Belanda 2025