Jeep Rubicon Mario Dandy Akhirnya Terjual Rp 725 juta

Jeep Rubicon Mario Dandy akhirnya terjual Rp 725 juta setelah sebelumnya tidak dilirik oleh peserta lelang

Jeep Rubicon Mario Dandy Akhirnya Terjual Rp 725 juta

KatadataOTO – Jeep Rubicon Mario Dandy akhirnya berhasil terjual setelah sebelumnya tiga kali mengalami kegagalan. Pada lelang terakhir, mobil berawarna hitam tersebut diklaim diminati oleh tiga peserta.

Setelah lelang dilakukan maka unit berhasil terjual dengan banderol Rp 725 juta. Angka tersebut naik Rp 125 juta dibandingkan harga pembukaan yang hanya Rp 600 juta.

Pemenang lelang pun diharapkan melengkapi administrasi dalam waktu lima hari. Setelah seluruh berkas selesai maka hasil lelang akan diberikan pada pihak keluarga korban.

"Sudah terjual Rp 725 juta. Ketika sudah dipotong biaya administrasi yang resmi, nanti hasilnya kita serahkan ke korban,” ungkap Haryoko Ari Prabowo, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jakarta Selatan.

Jeep Rubicon Mario Dandy Resmi Dilelang, Harga Rp 800 Jutaan
Photo : Istimewa

Ia pun menegaskan bahwa tidak ada pengurangan nominal selain pajak ataupun pungutan resmi sekitar 2,5 persen terhadap lelang mobil yang akan diberikan kepada korban.

Perlu diketahui bahwa Jeep Rubicon Mario Dandy sempat tidak laku. Akibatnya Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan harus berulang kali mengulang lelang dengan evaluasi harga di setiap penyelenggaraan.

Pada lelang pertama, mobil masih ditawarkan dengan harga batas terendah yaitu Rp 809 juta. Angka itu rupanya gagal membuat kendaraan terjual.

Setelah melalui evaluasi, akhirnya Kejari Jaksel menurunkan harga batas terendah menjadi Rp700 juta di lelang kedua. Namun lagi-lagi, hingga waktu berakhir tidak ada penawaran yang dibuat pelanggan.

Lalu pengurangan harga kembali dilakukan menjadi hanya Rp 600 juta. Nilai tersebut berhasil membuat peserta lelang tertarik dan bahkan membuat banderolnya melambung menjadi Rp 725 juta.

Jeep Rubicon Mario Dandy Dilelang Lagi, Hara Turun Rp 100 Jutaan
Photo : Istimewa

Padahal dalam keterangan sudah disampaikan bahwa mobil tidak dilengkapi buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB). Pemenang lelang hanya mendapat kunci dan surat tanda nomor kendaraan (STNK).

Meski demkian Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan memastikan bahwa mobil terawat dan layak untuk dijual dengan harga tersebut. Pemilik baru juga dikabarkan tidak perlu melakukan banyak perawatan karena kondisinya memang masih terbilang baik.


Terkini

mobil
Neta Sebut Bangun Diler di Pluit Potensial

Diler Neta di Pluit Disebut Memiliki Potensi, Target 50 Unit Sebulan

Jadi sasaran sejumlah manufaktur otomotif China, Neta mengungkapkan mengapa area Pluit terbilang potensial

mobil
Hyundai Ioniq 9

Hyundai Ioniq 9 Diperkenalkan, Jakarta - Yogyakarta Tanpa Charge

Punya kapasitas baterai lebih besar dari saudaranya Kia EV9, Hyundai Ioniq 9 tawarkan daya jelajah 620 km

mobil
Neta Resmikan Diler Pluit

Neta Resmikan Diler 3S Baru di Kawasan Pluit

Menjangkau konsumen di kawasan Jakarta Utara, berikut fasilitas yang ditawarkan diler baru Neta di Pluit

mobil
New Hyundai Tucson Resmi Meluncur, Usung Mesin Turbo Hybrid

New Hyundai Tucson Resmi Meluncur, Usung Mesin Turbo Hybrid

New Hyundai Tucson akhirnya diluncurkan buat pasar Indonesia, mobil tersebut dijual mulai Rp 632 jutaan

news
Perbaikan jalan tol Jakarta Cikampek

Perbaikan Tol Dikebut, Harus Selesai Sebelum Libur Nataru

Pemerintah meminta agar perbaikan tol dikebut dan harus selesai sebelum periode libur Natal dan tahun baru

otosport
Kata Marc Marquez Usai Jajal Desmosedici GP25 Milik Tim Ducati

Kata Marc Marquez Usai Jajal Ducati Desmosedici GP25

Marc Marquez mengaku gembira usai menjajal Ducati Desmosedici GP25 pada sesi test pascamusim di Barcelona

mobil
Citroen Basalt

Tampilan Citroen Basalt yang Siap Debut di GJAW 2024

Begini tampilan serta spesifikasi mesin Citroen Basalt yang bakal diperkenalkan di pameran GJAW 2024

mobil
ACC Berharap Penjualan Mobil Baru Membaik Tahun Depan

ACC Optimis Penjualan Mobil Baru Tahun Depan Bakal Comeback

ACC berharap penjualan mobil baru kembali bergairah pada 2025 karena tidak terlalu banyak agenda besar