Disalip BYD, Honda Ungkap Sebab Turunnya Penjualan di April 2025
14 Mei 2025, 10:00 WIB
Honda kurangi produksi kendaraan hingga 40 persen pada September karena adanya gangguan pasokan komponen
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Honda kurangi produksi kendaraan hingga 40 persen di Jepang. Langkah ini dilakukan pada awal September karena adanya gangguan pasokan komponen yang mereka rasakan.
Pengurangan produksi terjadi pada pabrik perakitan di prefektur Saitama sehingga memangkas produksi sebesar 40 persen dari awal bulan depan. Sementara 2 jalur pabrik di Suzuka juga akan mengurangi rencana produksinya hingga 30 persen.
Kebijakan tersebut terpaksa dilakukan oleh Honda karena adanya keterlambataan pengiriman suku cadang dan logistik. Pandemi Covid-19 ditambah krisis cip semikonduktor menyebabkan produksi tersendat serta mempengaruhi beberapa kendaraan seperti Honda Civic.
Padahal Honda mengklaim sudah menyesuaikan produksinya agar mulai membaik di Mei kemudian normal pada awal Juni. Sayang, rencana tersebut tampaknya belum bisa terwujud.
Selain mendapat permasalahan di negaranya sendiri, Honda rupanya juga memiliki tantangan di China. Pasalnya pabrik mereka di wilayah Chongqing tidak bisa beroperasi karena larangan dari pemerintah.
Perlu diketahui bahwa pemerintah daerah Sichuan serta Chongqing telah memerintahkan pemadaman listrik untuk pabrik industri maupun rumah tangga. Kebijakan diberikan karena wilayah tersebut tengah menghadapi panas dan kekeringan parah.
Wilayah disana sangat bergantung pada tenaga air dalam menghasilkan listrik. Namun waduknya sendiri kini sudah mengering sementara Sungai Yangtze, yang mengalir melalui Chongqing telah mencapai tingkat terendah setidaknya sejak 1865.
Pemerintah China sendiri telah berjanji untuk mengurangi kekurangan daya listrik yang telah mengganggu operasi pabrikan. Mereka bahkan berjanji untuk mengirimkan daya dari wilayah lain agar tidak terjadi lagi pemadaman.
Kondisi buruk tersebut pun dialami oleh wilayah lain serta merupakan pusat produksi dari perusahaan otomotif. Nanjing misalnya, kota yang menjadi pusat produksi Mazda pun mengalami hal serupa.
Bedanya, Mazda telah melakukan strategi seperti menghindari produksi di jam-jam sibuk. Langkah itu mereka lakukan agar dapat berproduksi meski pasokan listrik terbatas dan hingga kini hasilnya cukup positif.
Kebijakan berbeda dilakukan oleh Denso Corp yang merupakan afiliasi Toyota. Mereka sudah mulai memproduksi setelah mendatangkan generator sehingga pabrik telah beroperasi secara bertahap sejak 22 Agustus lalu.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
14 Mei 2025, 10:00 WIB
03 Januari 2025, 16:00 WIB
03 Desember 2024, 15:00 WIB
19 Juni 2024, 07:00 WIB
28 Maret 2024, 07:00 WIB
Terkini
19 Mei 2025, 09:00 WIB
Mitsubishi yakin kuasai 10 persen pasar di Indonesia pada 2025 berkat kehadiran model baru yang akan diluncurkan
19 Mei 2025, 08:00 WIB
Mobil Lubricants resmi memberikan dukungan mereka untuk ajang balap Porsche Sprint Challenge Indonesia 2025
19 Mei 2025, 07:00 WIB
Tol Jakarta Cikampek kembali diperbaiki di tiga titik sekaligus dan rencananya rampung di akhir pekan
19 Mei 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta bisa dimanfaatkan hari ini, simak informasi termasuk syarat dan biayanya
19 Mei 2025, 06:00 WIB
Terdapat dua lokasi SIM keliling Bandung yang bisa dipilih masyarakat untuk mengurus dokumen berkendara
19 Mei 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 19 Mei 2025 bakal digelar di puluhan ruas jalan utama Ibu Kota yang kerap padat di jam sibuk
18 Mei 2025, 21:00 WIB
Motul 300V yang dikembangkan dari dunia balap, diluncurkan di sirkuit Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat
18 Mei 2025, 19:03 WIB
IMX Surabaya 2025 siap diselenggarakan untuk mendukung dunia modifikasi di kota Pahlawan yang terus berkembang