Mulai Tinggalkan Cina, Pabrikan Jepang Fokus ke India Ketimbang RI
06 November 2025, 20:00 WIB
Pasar otomotif AS ikut menghadapi tantangan penjualan mobil baru di tengah ketidakpastian aturan tarif
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Industri otomotif Amerika Serikat ikut terdampak dengan berbagai kebijakan baru seperti tarif impor. Sepanjang 2025, bakal ada banyak hal menjadi menghambat penjualan mobil baru.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Cox Automotive, harga mobil di AS berada di kisaran 48,6 ribu USD (Rp 797,3 jutaan) atau naik 774 USD (Rp 12,6 jutaan) dari awal bulan.
Angka tersebut naik 2,8 persen menjadi 1.318 USD atau sekitar Rp 21,6 jutaan lebih tinggi jika dibandingkan tahun lalu.
Kemudian stok mobil baru di berbagai diler disebut sebanyak 2,49 juta pada awal Mei 2025, turun dari April di 2,69 juta unit.
Sedangkan Days’ Supply atau jumlah hari dibutuhkan buat menghabiskan stok di diler dengan ritme penjualan saat ini, berada di angka 66.
“Beberapa manufaktur nampaknya menahan sementara pengiriman dan produksi, karena semua pihak kesulitan menghadapi ketidakpastian aturan soal tarif,” tulis Erin Keating, Executive Analyst dalam laporan Cox Automotive, dikutip Selasa (20/05).
Sejumlah merek mobil telah mengumumkan kemungkinan kenaikan harga mobil imbas penerapan tarif. Model terimbas adalah Maverick, Bronco Sport sampai Mustang Mach-E.
Data tersebut, menurut Cox Automotive mengindikasikan bahwa biaya tambahan kebijakan nantinya akan dibebankan ke model kendaraan yang dijual. Tetapi belum diketahui pasti seberapa besar perubahan harganya.
Meskipun tidak terdampak langsung tarif impor AS, masih ada hambatan lain seperti pungutan opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) di beberapa daerah.
Berbagai manufaktur yang bermain di kelas entry level seperti Daihatsu disebut akan banyak terdampak.
Per April 2025, data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menunjukkan angka wholesales LCGC (Low Cost Green Car) yang merupakan pilihan banyak pembeli mobil pertama, turun menjadi 9.087 unit (Maret di 12.726 unit).
Daihatsu Sigra masih terus menempati posisi pertama dengan capaian 4.020 unit, disusul Honda Brio Satya 1.923 unit lalu Daihatsu Ayla 1.564 unit.
Sedangkan Toyota Calya 1.272 unit, dan di urutan terakhir adalah Toyota Agya sebanyak 308 unit.
Penjualan ritel secara keseluruhan juga alami penurunan di April 2025 menjadi 57.031 unit. Di Maret 2025, penjualan tembus 76.582 unit.
Menghadapi hal tersebut, berbagai merek siapkan strategi berbeda mulai dari perkenalan model baru di segmen favorit seperti SUV, atau menyiapkan promo pembelian guna memudahkan konsumen dalam membeli mobil.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
06 November 2025, 20:00 WIB
05 November 2025, 07:00 WIB
04 November 2025, 19:00 WIB
04 November 2025, 08:00 WIB
02 November 2025, 21:00 WIB
Terkini
06 November 2025, 21:00 WIB
Banyaknya teknologi terkini pada mobil listrik membuat para pemilik enggan melakukan modifikasi pada kendaraan
06 November 2025, 20:00 WIB
Pabrikan Jepang mulai mengalihkan investasi mereka di Cina ke negara lain, sayang pilihannya bukan Indonesia
06 November 2025, 19:09 WIB
Chery Group mau jadikan Indonesia basis produksi, namun masih ada pabrik lain di Malaysia dan Thailand
06 November 2025, 18:00 WIB
Pasar mobil mewah di Indonesia kembali kedatangan tamu, kali ini mobil listrik Mercedes-Maybach EQS 680 SUV
06 November 2025, 17:16 WIB
CAN Asia Finals 2025 menjadi bukti Indonesia mampu menggelar acara kompetisi audio berkelas internasional
06 November 2025, 16:00 WIB
Dalam waktu dekat Toprak Razgatlioglu dijadwalkan untuk melakukan pengenalan motor balap Yamaha M1 di Aragon
06 November 2025, 15:00 WIB
Purwarupa motor Yamaha Tricera Proto muncul di Japan Mobility Show 2025, sekilas terlihat seperti Gokart
06 November 2025, 14:53 WIB
EICMA 2025 dijadikan ajang peluncuran Honda CB1000GT yang dikembangkan dari dua model motor yakni sportbike naked dan touring