Ada Peluang Besar, Seva Mulai Fokus Jual Mobil Bekas di 2025
13 Maret 2025, 11:14 WIB
Harga mobil melambung mengakibatkan masyarakat lebih memilih membeli kendaraan dengan cara kredit tenor panjang
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Dari tahun ke tahun harga mobil terus mengalami kenaikan. Hal ini membuat membeli kendaraan secara tunai makin sulit.
Berdasarkan hasil studi dari Edmunds, masyarakat semakin banyak yang memilih untuk membeli kendaraan secara kredit dengan tenor panjang. Bahkan di Amerika Serikat banyak konsumen memanfaatkan kredit hingga tujuh bulan.
Pada kuartal pertama 2025, setidaknya 19,8 persen konsumen di Amerika Serikat memilih paket tersebut. Jumlah itu meningkat signifikan dibanding 2019 yang cuma 13,4 persen.
Sementara konsumen kredit jangka pendek seperti tenor di bawah 48 persen juga mengalami pertumbuhan. Dari hanya 7,1 persen di 2019 kini naik menjadi 10,2 persen.
Padahal bunga yang harus dibayarnya terbilang tinggi. Di Amerika Serikatm saat ini suku bunga rata-rata masih tertahan pada level tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 7,1 persen—sama seperti pada Q1 tahun 2024.
Situasi dinilai cukup untuk memperlihatkan bahwa situasi keungangan masyarakat cukup sulit.
“Ketika satu dari lima pembeli mobil baru mengambil pinjaman selama tujuh tahun menunjukkan bahwa konsumen memang mengalami kesulitan keuangan,” ungkap Jessica Caldwell, Head of Insights Edmunds dilansir Carscoops (08/04).
Situasi tersebut diperkirakan bakal menjadi semakin menantang karena adanya tarif impor yang diberlakukan pemerintahan Trump untuk semua mobil dan suku cadang impor.
"Bahkan dengan suku bunga yang relatif stabil, ketergantungan pada tenor panjang menunjukkan betapa sulitnya pembelian mobil. Kini adanya tarif baru berisiko membuat memiliki kendaraan semakin jauh dari jangkauan,” tambahnya.
Sementara itu di Indonesia, situasainya tidak berbeda jauh karena kebanyakan masyarakat melakukan pembelian kendaraan secara kredit. Namun aturan dari perusahaan pembiayaan yang semakin ketat justru menjadi tantangannya.
“Sebelum lebaran memang SPKnya memang cukup tinggi tetapi tingkat diterima tidaknya oleh perusahaan pembiayaannya harus dimonitor,” ungkap Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor beberapa waktu lalu.
Pasalnya tidak menutup kemungkinan pelanggan membatalkan pemesanannya bila perusahaan pembiayaan menolak pengajuan kredit.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
13 Maret 2025, 11:14 WIB
11 Maret 2025, 07:00 WIB
10 Maret 2025, 10:00 WIB
04 Maret 2025, 10:11 WIB
27 Februari 2025, 22:00 WIB
Terkini
13 April 2025, 11:00 WIB
Pilihan Toyota Veloz bekas lansiran 2022 kini dijual dengan harga yang lebih kompetitif buat dimiliki
13 April 2025, 09:00 WIB
Versi terbaru Toyota GR Yaris diperkenalkan, ada pengembangan varian transmisi otomatis dan tambahan body kit
13 April 2025, 07:18 WIB
Sebuah kecelakaan terjadi di Tol Pekalongan akibat Honda BR-V yang melawan arus dan menabrak bus rombogan Bonek
12 April 2025, 16:00 WIB
Ada kenaikan pesat penggunaan mobil listrik selama musim mudik lebaran 2025, angkanya tembus 19 ribu unit
12 April 2025, 15:35 WIB
Ford Everest Sport resmi meluncur di Indonesia dengan beragam daya tarik termasuk harga promo selama masa peluncuran
12 April 2025, 14:00 WIB
Trackday kolaborasi RC Motogarage dan One3 Motoshop digelar di Sirkuit Mandalika pada 15-18 Mei 2025
12 April 2025, 13:33 WIB
KPK mengaku baru saja menyita sepeda motor di rumah Ridwan Kamil atas dugaan kasus korupsi di Bank BJB
12 April 2025, 11:00 WIB
TMMIN kembali serahkan Fortuner ke SMK di Indonesia untuk mendukung peningkatan pendidikan vokasi Tanah Air