Harga BAIC BJ-40 Plus dan X-55 II Diungkap di GIIAS 2024

BAIC umumkan harga dari kedua produk andalannya di ajang GIIAS 2024 mulai dari Rp 400 hingga Rp 700 jutaan

Harga BAIC BJ-40 Plus dan X-55 II Diungkap di GIIAS 2024

KatadataOTO – Pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS 2024) BAIC mengungkap harga resmi kedua produknya. BAIC BJ-40 Plus dan X-55 II mulai dipasarkan.

Kedua mobil pertama mereka di Indonesia diyakini mampu diterima oleh masyarakat. Dikarenakan memiliki banderol lebih terjangkau daripada merek lain.

“Dengan menyajikan produk berkualitas yang teruji global, kami dapat memastikan bahwa BAIC hanya menampilkan unit terbaik,” kata Dhani Yahya, Chief Operating Officer PT JIO Indonesia di ICE BSD (17/07).

BAIC X-55 II dipasarkan dengan harga Rp 487 juta. Sedangkan BAIC BJ-40 Plus diniagakan Rp 783 juta.

Harga BAIC
Photo : KatadataOTO

Berbeda dengan pabrikan asal China lain yang menawarkan desain mobil futuristik. Wujud model-model BIAC terasa familiar bersama merek-merek lain di pasaran.

Seperti BAIC BJ-40 Plus yang memiliki tampang menyerupai Jeep Wrangler. Tentu terdapat beberapa sentuhan sebagai pembeda.

Pesaing Wrangler maupun Mercedes-Benz G Class ini dipersenjatai mesin 2.0 L dan didukung turbocharger. Lalu disandingkan dengan sistem transmisi delapan percepatan otomatis.

Dipercaya bahwa kendaraan dapat menghasilkan daya hingga 221 hp. Sedangkan torsi puncak bisa dibangkitkan hingga 380 Nm.

Lalu jantung pacu BJ-40 Plus juga diklaim telah mengantungi sertifikat standar emisi gas buang Euro 4.

Untuk kemampuan Offroad, SUV asal Tiongkok tersebut dibekali sistem penggerak 4x4 dengan Electronic Selection dan Differential Lock.

Suspensi depan mengandalkan Coil Spring berikut Double Wishbone. Lalu pada belakang dijejali Coil Spring juga Rigid Axle juga Five Bars.

BAIC X-55 II adalah SUV 5 penumpang yang menggunakan bahasa desain futuristik. Bentuknya tidak umum karena menonjolkan sisi maskulin dari sebuah kendaraan.

harga BAIC
Photo : KatadataOTO

Di dalam bonet terdapat mesin 1.5 L Twin-Scroll Turbo. Diklaim ouput dari dapur pacu sebesar 185 hp dan torsi puncak 305 Nm.

Kemudian tenaga disalurkan melalui sistem transmisi otomatis 7 percepatan DCT (Dual-Clutch Transmission). Lebih jauh diyakini bahwa kendaraan dapat berakselerasi dari diam hingga 100 km per jam di bawah 8 detik.

Dari segi keamanan sudah terdapat ADAS untuk memberikan kenyamanan lebih bagi para pengguna.


Terkini

otosport
Marquez Bakal Jadi Batu Sandungan Bagnaia di MotoGP Aragon 2025

Marquez Berpeluang Permalukan Bagnaia di MotoGP Aragon 2025

Marc Marquez berpotensi menjadi hambatan dalam usaha kebangkitan Francesco Bagnaia di MotoGP Aragon 2025

mobil
Pemerintah Cina Mulai Gerah dengan Perang Harga Para Pabrikan

Pemerintah Cina Mulai Gerah dengan Perang Harga Para Pabrikan

Pemerintah Cina meminta agar para produsen mobil tidak melakukan perang harga dan bersaing secara sehat

news
SPKLU di Indonesia

Terhambat Regulasi, Perusahaan Cina dan Eropa Sulit Bangun SPKLU

Perusahaan Cina dan Eropa diklaim banyak yang tertarik untuk membangun SPKLU di Indonesia namun terhambat regulasi

motor
Motor bebek Yamaha

Dikenal Tangguh, Pemintaan Motor Bebek Yamaha Masih Tinggi di Sulsel

Permintaan motor bebek Yamaha di Sulawesi Selatan terbilang masih tinggi karena dikenal tangguh di pegunungan

mobil
Adu Spesifikasi Mobil Listrik Xpeng X9 dan Denza D9

Adu Spesifikasi Mobil Listrik Xpeng X9 dan Denza D9

Berikut KatadataOTO rangkum komparasi spesifikasi dua mobil listrik Denza D9 serta Xpeng X9 di Indonesia

news
DPR Kembali Singgung Aturan Pembatasan Usia Kendaraan di RI

DPR Kembali Singgung Aturan Pembatasan Usia Kendaraan di RI

Kejar target Net Zero Emision di 2060, DPR ingin pemerintah tinjau lagi aturan pembatasan usia kendaraan

mobil
Toyota Fortuner Hybrid Meluncur, Harga Rp 800 Jutaan

Toyota Fortuner Hybrid Meluncur, Harga Mulai Rp 800 Jutaan

Toyota Fortuner Hybrid mulai ditawarkan di India bersamaan Legender dengan harga mulai Rp 800 jutaan

mobil
BYD Ungkap Alasan Adopsi EV di Daerah Masih Lambat

BYD Ungkap Alasan Adopsi EV di Daerah Masih Lambat

Menurut pihak BYD, infrastruktur bukan satu-satunya alasan adopsi mobil listrik di daerah terbilang lambat