Merek Mobil Listrik Terlaris Oktober 2025, Ada Polytron
14 November 2025, 22:00 WIB
Dinilai beri banyak dampak negatif termasuk untuk konsumen, GWM tak mau ikuti strategi pabrikan Cina lain
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Banyak cara ditempuh para pabrikan Cina buat menggaet konsumen. Salah satunya dengan membanting harga.
Fenomena tersebut sudah sering ditemui di berbagai negara. Satu di antaranya di Indonesia.
Manufaktur asal Tiongkok kerap memasarkan produk mereka dengan banderol sangat murah.
Cara itu ternyata menuai banyak respons dari berbagai pihak. Seperti datang dari GWM Indonesia.
Meski sama-sama berasal dari Cina, namun mereka mengaku enggan ikut perang harga buat memasarkan produk di Tanah Air.
"Perang harga itu sangat kurang baik lah ya," ungkap Martina Danuningrat, Strategy & Marketing Director GWM Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu.
Lebih jauh mereka mengatakan kalau para petinggi GWM tidak mau mengikuti arus yang ada.
Sehingga jenama asal Cina satu ini tidak akan membanting banderol-banderol mobil listrik atau hybrid mereka.
"Kami percaya akan kualitas yang kita miliki tanpa harus menggunakan perang harga," lanjut Martina.
Sebagai informasi, GWM sudah memasarkan sejumlah mobil untuk para konsumen di Indonesia.
Misal GWM Ora 03, GWM Haval Jolion Ora sampai GWM Tank 500 yang sudah dapat dibeli oleh pencinta otomotif di Tanah Air.
"Karena kami yakin kalau GWM mempunyai kualitas premium. Jadi memang harga itu kita stabilkan," tegas Martina.
Sekadar mengingatkan Wei Jianjun, Chairman GWM menyampaikan kalau kondisi pasar mobil listrik di Indonesia cukup mengkhawatirkan.
Pasalnya banyak pabrikan yang bersaing secara kurang sehat. Seperti membanting harga produk mereka.
Di sisi lain perang harga yang diterapkan para pabrikan Cina ternyata dikhawatirkan membawa sejumlah dampak.
"Perang harga secara langsung akan menggerus margin keuntungan produsen," ucap Yannes Pasaribu, pengamat otomotif dan akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO dalam kesempatan terpisah.
Menurut Yannes keuntungan yang didapatkan produsen akan sangat krusial. Terutama buat investasi jangka panjang.
Lalu berdampak pada perluasan jaringan diler, peningkatan kualitas layanan purna jual dan inovasi di masa depan.
Selanjutnya juga berpeluang membuat banderol mobil bekas kian murah atau anjlok di kemudian hari.
Padahal resale value atau harga jual kembali jadi salah satu hal yang sangat diperhatikan konsumen otomotif Tanah Air.
Terakhir perang harga di mana manufaktur berlomba menghadirkan produk dengan banderol terendah bisa berdampak pada kualitas kendaraan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
14 November 2025, 22:00 WIB
14 November 2025, 21:00 WIB
14 November 2025, 15:00 WIB
14 November 2025, 13:00 WIB
13 November 2025, 10:00 WIB
Terkini
15 November 2025, 21:43 WIB
Alex Marquez berhasil keluar sebagai pemenang pada sprint race MotoGP Valencia 2025 usai menudukkan Acosta
15 November 2025, 15:00 WIB
Koleksi kendaraan Omesh cukup menarik disimak karena mengingat motor miliknya sangat beragam dan unik
15 November 2025, 13:00 WIB
Penjualan Daihatsu alami kenaikan di Oktober 2025, Gran Max Pick Up jadi penyumbang utama sebanyak 4.436 unit
15 November 2025, 11:00 WIB
Bobibos akan diuji oleh dinas dari pemerintah provinsi Jawa Barat untuk memastikan klaim yang sudah dijanjikan
15 November 2025, 09:00 WIB
SUV Mitsubishi Destinator membuktikan kualitasnya berkat fitur-fitur keamanan dan keselamatan di dalamnya
15 November 2025, 07:00 WIB
Jorge Martin mendapatkan izin untuk tampil dan balapan di MotoGP Valencia 2025 di Sirkuit Ricardo Tormo
14 November 2025, 22:00 WIB
Polytron menunjukkan tren positif penjualan mobil listrik di Oktober 2025, salurkan 103 unit ke konsumen
14 November 2025, 21:00 WIB
Ratusan anggota komunitas J6 EVO diajak untuk mengikuti acara yang diinisiasi oleh Chery beberapa waktu lalu