Toyota Jadi Pabrikan yang Paling Banyak Ekspor Kendaraan di 2024
31 Januari 2025, 09:00 WIB
Ekspor mobil Indonesia meningkat signifikan bila dibandingkan perolehan bulan lalu yang menunjukkan bahwa mulai pulihnya industri
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Pergerakan industri otomotif semakin lama semakin membaik. Tak hanya untuk pasar domestik, jumlah kendaraan yang ekspor ke berbagai negara pun tercatat mengalami perbaikan dibandingkan tahun-tahun lalu.
Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah ekspor mobil Indonesia dalam bentuk utuh atau CBU pada Maret 2022 mencapai 38.892 unit. Jumlah tersebut naik 41.3 persen bila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu hanya mencapai 27.531 unit.
Dari seluruh kendaraan ekspor CBU, Toyota berhasil mendominasi dengan 13.936 unit ditambah 13.874 unit hasil produksi Daihatsu. Secara umum, Toyota mengalami kenaikan 20 persen bila dibandingkan bukan sebelumnya.
Kemudian di posisi ketiga ada Suzuki yang berhasil mengirimkan 4.551 unit, unggul tipis dari Mitsubishi Motors sebanyak 4.130 unit. Sementara posisi kelima ada Hyundai dengan catatan sebesar 1.950 unit dan Honda 451 unit.
Sementara untuk ekspor kendaraan dalam bentuk terurai atau CKD di maret juga mengalami kenaikan 38 persen dibandingkan februari 2022. Sedikitnya ada 9.144 set unit mobil berhasil dikapalkan.
Sama seperti CBU, Toyota pun masih mendominasi ekspor kendaraan CKD dengan mengirimkan 4.050 set unit. Posisi kedua diisi oleh Suzuki berkat 3.072 set unit disusul Mitsubishi Motor sebanyak 1.350 set unit dan Isuzu 672 set unit.
Sayangnya, Honda sebagai salah satu eksportir CKD yang biasanya berhasil menyumbang catatan cukup banyak, tidak mampu mempertahankan posisinya. Kelangkaan cip semikonduktor menyebabkan mereka tak mengirimkan 1 set mobil pun pada Maret.
Ada banyak penyebab terjadinya peningkatan jumlah ekspor kendaraan baik CBU maupun CKD. Bob Azam, Direktur Corporat Affairs TMMIN menyebut bahwa salah satu alasannya adalah invasi Rusia ke Ukraina.
Menurutnya, invasi tersebut berhasil membuat harga minyak dunia meningkat sehingga berdampak positif pada negara-negara penghasil minyak di Timur Tengah dan Asia Tenggara. Tidak heran bila permintaan mobil pun kemudian meningkat pesat serta berhasil dimanfaatkan oleh Indonesia khususnya Toyota.
Hasil positif yang diraih khususnya oleh Toyota diyakini bisa meningkat di masa depan. Bukan tidak mungkin jumlah ekspor mobil tahun ini bisa menyamai perolehan sebelum pandemi Covid-19.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
31 Januari 2025, 09:00 WIB
17 Januari 2025, 13:04 WIB
10 Januari 2025, 17:00 WIB
10 Januari 2025, 13:00 WIB
01 November 2024, 21:00 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 08:00 WIB
Pemerintah terbuka jika merek Jepang mau ikut program insentif impor mobil listrik seperti yang dinikmati BYD
04 Juli 2025, 07:00 WIB
Aismoli berharap rencana pemberian subsidi motor listrik pada bulan depan bukan sekadar harapan palsu
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Mendekati akhir pekan, SIM keliling Jakarta masih beroperasi sebagai fasilitas alternatif perpanjangan SIM
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 4 Juli 2025 kembali diterapkan guna menghindari terjadinya kemacetan khususnya di jam sibuk
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang tersedia jelang akhir pekan ada di Dago Plaza, JL. IR. Juanda
03 Juli 2025, 22:00 WIB
Aprilia tengah menyiapkan rencana cadangan dengan mendekati Bastianini buat mengantisipasi kepergian Martin
03 Juli 2025, 21:00 WIB
Desain baru MG 4 EV resmi diperkenalkan di Cina dengan tampilan yang lebih ramah dibanding sebelumnya
03 Juli 2025, 20:00 WIB
Pengamat sorot sejumlah hal yang harus dilakukan produsen Jepang bertahan di tengah gempuran mobil BYD