Xpeng Bakal Perkenalkan 3 Model Baru Hingga Akhir 2025
25 Mei 2025, 21:00 WIB
Investasi di sektor kendaraan listrik diharapkan bisa stabil di tengah beragam dinamika dengan kehadiran Danantara
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Iklim investasi di sektor pengembangan kendaraan listrik di Indonesia dipercaya bakal semakin optimal di masa depan. Hal ini karena Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau biasa disebut BPI Danantara bakal ikut serta.
Sehingga diharapkan tantangan yang berpotensi menghalangi perusahaan dalam melakukan investasi bisa lebih ditekan.
“Kehadiran BPI Danantara bisa ikut menstabilkan iklim investasi ekosistem kendaraan listrik,” ungkap Faisol Riza, Wakil Menteri Perindustrian dilansir Antara (23/05).
Salah satu upayanya adalah menaikkan porsi saham untuk joint venture (JV) proyek hilirisasi baterai melalui BPI Danantara sebesar lebih dari 30 persen. Hal tersebut sesuai dengan arahan presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya kehadiran Danantara bisa memastikan investasi hingga produksi bahan baku dan baterai bisa berjalan baik meski ada tengah dinamika di industri kendaraan listrik.
"Kita beruntung karena dinamika di sektor ini tidak mudah untuk dinavigasi setelah misalnya LG dari Korea Selatan tidak terlibat, lalu ada pihak lain yang ingin terlibat," kata Faisol.
Sebelumnya diberitakan bahwa presiden Presiden Prabowo telah menyetujui konsorsium Huayou menggantikan LG pada proyek baterai kendaraan listrik. Hal ini sempat menjadi pusat perhatian karena nilai investasinya cukup besar yaitu USD 9,8 miliar.
“Sudah diputuskan oleh presiden lalu atas arahan beliau sekarang telah dilakukan konsorsium Huayou sehingga diharapkan tidak ada masalah lagi. Bahkan kini sudah siap dilakukan ground breaking,” ungkap Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Diketahui proyek ini menargetkan pembangunan baterai kendaraan listrik dengan kapasitas 30 GWh. Dalam perjalanannya, LG sudah membangun 10 GWh pertama dan kini tersisa 20 GWh yang akan dilanjutkan oleh Huayou.
Investasi dari proyek tersebut sudah terealisasi sebesar 1,2 miliar dolar AS atau Rp 20,2 triliun dan nantinya Huayou akan mengisi sebagian besar sisa investasi yang mencapai USD 8,6 miliar atau Rp 145,2 triliun.
Fasilitas tersebut dipercaya bisa membuat Indonesia menjadi salah satu negara produsen kendaraan listrik yang diperhitungkan global.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
25 Mei 2025, 21:00 WIB
23 Mei 2025, 21:00 WIB
23 Mei 2025, 20:00 WIB
23 Mei 2025, 10:00 WIB
23 Mei 2025, 09:00 WIB
Terkini
26 Mei 2025, 08:00 WIB
PHEV Chery Tiggo 8 CSH belum mendapatkan insentif dari pemerintah, PT CSI masih enggan beberkan TKDN-nya
26 Mei 2025, 07:00 WIB
Ganjil genap jakarta Jakarta pada akhir Mei 2025 hanya akan berlaku tiga hari karena adanya libur dan cuti bersama
26 Mei 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta bisa dimanfaatkan oleh masyarakat hari ini, berikut informasi lengkapnya
26 Mei 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 26 Mei 2025 diharapkan masih bisa diandalkan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas
26 Mei 2025, 06:00 WIB
Cek jadwal dan lokasi SIM keliling Bandung hari ini pada Senin (26/05), lengkap dengan biaya dan syaratnya
25 Mei 2025, 21:00 WIB
Xpeng bakal perkenalkan tiga model baru hingga akhir 2025 yang sudah dibekali beragam keunggulan menarik
25 Mei 2025, 20:48 WIB
Marco Bezzecchi secara mengejutkan bisa menjadi pemenang dalam balapan MotoGP Inggris 2025 di Silverstone
25 Mei 2025, 19:00 WIB
Mario Suryo Aji memilih naik ke meja operasi untuk menyembuhkan cedera dislokasi bahu yang sedang dialami