Pimpinan Daihatsu Diganti Orang Toyota Akibat Skandal
14 Februari 2024, 16:04 WIB
Daihatsu akan beri kompensasi supplier akibat skandal uji tabrak yang melibatkan puluhan ribu unit mereka
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Daihatsu akan beri kompensasi pada 423 pemasok komponen akibat skandal uji tabrak pada sejumlah kendaraan mereka. Pemberian tersebut cuma ditujukan untuk supplier dalam negeri yang memiliki bisnis langsung dengan pabrik di Jepang.
Pasalnya akibat skandal uji tabrak seluruh operasional pabrik Daihatsu dihentikan sementara. Kegiatan produksi diperkirakan baru bisa kembali berjalan pada akhir bulan depan.
Dilansir Reuters bahwa kompensasi akan diberikan berdasarkan volume bisnis. Diharapkan dengan strategi ini dampak negatif bisa ditekan serta mengurangi defisit supplier.
Daihatsu sangat fokus pada negara-negara Asia Tenggara. Di Malaysia mereka hadir dalam merek Perodua dan saat ini sudah kembali beroperasi setelah mendapat izin dari pemerintah setempat.
Langkah serupa juga dilakukan oleh PT Astra Daihatsu Motor di Indonesia. Pabrikan tersebut sudah memproduksi kembali unit mereka untuk kebutuhan pasar domestik.
Sebelumnya diberitakan bahwa ada skandal uji tabrak pada beberapa unit kendaraan yang diproduksi Daihatsu. Tak tanggung-tanggung produk terdampak atas manipulasi hasil crast test mencapai lebih dari 88.000 unit.
Jumlah itu termasuk mobil yang dijual menggunakan merek Toyota serta tersebar di beberapa negara seperti Kamboja, Ekuador hingga Uruguay. Dalam pemeriksaan internal ditemukan adanya kejanggalan dalam prosedur sertifikasi uji tabrak tilang sisi (UN-R135) di Daihatsu Rocky maupun Toyota Raize hybrid.
Pengujian dilakukan dengan mendorong mobil ke samping pada kecepatan tertantu sampai membentur tiang. Setelah itu penyelidikan digelar ke beberapa model dan ternyata jumlah model terdampak cukup banyak.
Berdasarkan Toyota Global setidaknya ada 64 model dan tiga mesin terdampak. Dari jumlah itu, 22 mobil serta satu mesin saat ini dijual dalam merek Toyota.
Tak cuma melibatkan Toyota dan Daihatsu, mobil bermerek Mazda maupun Subaru pun ikut terdampak. Tetapi penjualannya terbatas di Jepang.
Pihak Daihatsu Jepang sudah mengakui bahwa mereka telah gagal melakukan pengawasan serta mengabaikan undang-undang yang berlaku.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Februari 2024, 16:04 WIB
11 Februari 2024, 09:07 WIB
26 Januari 2024, 20:08 WIB
22 Januari 2024, 14:30 WIB
18 Januari 2024, 07:04 WIB
Terkini
21 November 2024, 22:30 WIB
Kepolisian siapkan 59 kendaraan listrik untuk memenuhi beragam kebutuhan penugasan anggota di lapangan
21 November 2024, 22:00 WIB
Harga Aion V yang meluncur di GJAW 2024 diperkirakan mencapai Rp 500 jutaan dan sudah bisa dipesan dari sekarang
21 November 2024, 21:00 WIB
Perputaran uang judi online mencapai Rp 900 triliun, cukup untuk membeli Hyundai Tucson Hybrid secara tunai
21 November 2024, 20:00 WIB
Kebijakan opsen PKB serta PPN 12 persen yang bakal diterapkan awal 2025 diprediksi memberatkan industri motor
21 November 2024, 19:00 WIB
Indomobil Group baru saja menjalin kerja sama untuk menyediakan berbagai mobil listrik bagi PLN Icon Plus
21 November 2024, 18:00 WIB
Federal Oil menyambut kedatangan pembalap baru di tim Gresini Racing untuk beraksi di musim balap MotoGP 2025
21 November 2024, 17:00 WIB
Begini tampilan mobil konsep Toyota bZ7 yang debut di China, penggerak sampai baterainya disuplai oleh BYD
21 November 2024, 16:00 WIB
Jadi sasaran sejumlah manufaktur otomotif China, Neta mengungkapkan mengapa area Pluit terbilang potensial