Suzuki Fronx Raih 5 Bintang Keselamatan dari ASEAN NCAP
18 November 2025, 11:00 WIB
ASEAN NCAP buka peluang melakukan uji tabrak di Indonesia karena sudah tersedia fasilitas yang cukup lengkap
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Sebagai salah satu lembaga yang hadir untuk memastikan tingkat keselamatan mobil, ASEAN NCAP membutuhkan beragam fasilitas saat melakukan pengujian. Oleh sebab itu mereka tidak sembarangan melakuka crash test.
Biasanya crash test dilakukan di laboratorium Provisional Crase Crash Centre (PC3) milik Malaysian Institute of Road Safety Research (MIROS). Di lokasi itu, sejumlah fasilitas sudah disediakan untuk memastikan pengujian bisa dilakukan secara optimal.
Namun pengujian tidak harus dilakukan di lokasi tersebut. Mereka bisa menggelar crash test di lokasi lain bila memang diperlukan.
“Tapi kami juga melakukan pengujian di Japan Automotive Research Institute (JARI). Karena harus disesuaikan pada biaya dan data apa yang ingin diambil,” ungkap Adrianto Sugiarto Wiyono, Technical Commitee ASEAN NCAP pada KatadataOTO (15/09).
Ia pun mengungkap bahwa pengujian di Indonesia juga bisa dilakukan. Pasalnya sudah tersedia Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor yang memiliki fasilitas lengkap untuk menilai sebuah kendaraan.
“Pengujian di Indonesia sangat mungkin dilakukan karena fasilitas BPLJSKB sudah jauh lebih baik dan memungkinkan untuk dilakukan crash test dengan protokol ASEAN NCAP,” tambahnya kemudian.
Sayang dirinya tidak menyampaikan mobil apa yang dinilai cocok untuk diuji di lokasi tersebut.
Sebelumnya diberitakan bahwa ASEAN NCAP hadir untuk melakukan pengujian serta memberi penilaian terhadap keselamatan pada sebuah kendaraan. Setidaknya ada empat fokus utama yaitu Adult Occopant Protection (AOP), Children Occopant Protection (COP), Safety Assist (SA) dan Motorcyclist Safety (MS).
Dalam proesesnya, mobil akan melakukan uji tabrak depan, samping dan fungsional dari perangkat safety keselamatan. Penilaian dilihat dari dampak terhadap dummy yang terpasang di dalam mobil.
Jila terjadi benturan akibat tabrakan maka sensor di dalam dummy akan mencatat kekuatan benturan tersebut. Kekuatannya dibandingkan dengan kemampuan manusia untuk menerimanya.
“Kemudian akan diberikan kategori warna hijau bila aman, kuning, jingga hingga merah yang artinya tidak aman atau fatalitas,” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
18 November 2025, 11:00 WIB
15 November 2025, 09:00 WIB
28 Oktober 2025, 07:00 WIB
12 September 2025, 15:00 WIB
14 Agustus 2025, 14:00 WIB
Terkini
26 Desember 2025, 13:00 WIB
BYD jawab kebutuhan pelanggan yang membutuhkan pengisian daya super cepat saat melakukan perjalanan jarak jauh
26 Desember 2025, 11:00 WIB
Menurut Yamaha membeli motor baru menjadi opsi lebih ramah di kantong saat kondisi ekonomi sedang sulit
26 Desember 2025, 09:00 WIB
perang harga sekilas menguntungkan konsumen semata, padahal menyimpan bahaya di masa depan yang merugikan
26 Desember 2025, 07:00 WIB
Pemerintah telah membatasi fungsi bahu jalan tol dan masyarakat diharapkan mematuhinya untuk kelancaran lalu lintas
26 Desember 2025, 06:00 WIB
Ada beberapa syarat maupun biaya yang diperhatikan sebelum mendatangi lokasi SIM keliling Bandung hari ini
26 Desember 2025, 06:00 WIB
Sebelum libur tahun baru, layanan SIM keliling Jakarta masih tersedia di sejumlah lokasi sekitar Ibu Kota
25 Desember 2025, 15:00 WIB
Cicilan paling murah all new Honda Vario Street 125 di Jakarta pada Desember 2025 adalah Rp 429 ribuan
25 Desember 2025, 13:00 WIB
Pembangunan jalur Puncak II akan dilanjutkan tahun depan dengan estimasi biaya mencapai Rp 4,7 triliun