Daftar Pengujian ASEAN NCAP untuk Pastikan Keselamatan Kendaraan
12 September 2025, 15:00 WIB
ASEAN NCAP buka peluang melakukan uji tabrak di Indonesia karena sudah tersedia fasilitas yang cukup lengkap
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Sebagai salah satu lembaga yang hadir untuk memastikan tingkat keselamatan mobil, ASEAN NCAP membutuhkan beragam fasilitas saat melakukan pengujian. Oleh sebab itu mereka tidak sembarangan melakuka crash test.
Biasanya crash test dilakukan di laboratorium Provisional Crase Crash Centre (PC3) milik Malaysian Institute of Road Safety Research (MIROS). Di lokasi itu, sejumlah fasilitas sudah disediakan untuk memastikan pengujian bisa dilakukan secara optimal.
Namun pengujian tidak harus dilakukan di lokasi tersebut. Mereka bisa menggelar crash test di lokasi lain bila memang diperlukan.
“Tapi kami juga melakukan pengujian di Japan Automotive Research Institute (JARI). Karena harus disesuaikan pada biaya dan data apa yang ingin diambil,” ungkap Adrianto Sugiarto Wiyono, Technical Commitee ASEAN NCAP pada KatadataOTO (15/09).
Ia pun mengungkap bahwa pengujian di Indonesia juga bisa dilakukan. Pasalnya sudah tersedia Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor yang memiliki fasilitas lengkap untuk menilai sebuah kendaraan.
“Pengujian di Indonesia sangat mungkin dilakukan karena fasilitas BPLJSKB sudah jauh lebih baik dan memungkinkan untuk dilakukan crash test dengan protokol ASEAN NCAP,” tambahnya kemudian.
Sayang dirinya tidak menyampaikan mobil apa yang dinilai cocok untuk diuji di lokasi tersebut.
Sebelumnya diberitakan bahwa ASEAN NCAP hadir untuk melakukan pengujian serta memberi penilaian terhadap keselamatan pada sebuah kendaraan. Setidaknya ada empat fokus utama yaitu Adult Occopant Protection (AOP), Children Occopant Protection (COP), Safety Assist (SA) dan Motorcyclist Safety (MS).
Dalam proesesnya, mobil akan melakukan uji tabrak depan, samping dan fungsional dari perangkat safety keselamatan. Penilaian dilihat dari dampak terhadap dummy yang terpasang di dalam mobil.
Jila terjadi benturan akibat tabrakan maka sensor di dalam dummy akan mencatat kekuatan benturan tersebut. Kekuatannya dibandingkan dengan kemampuan manusia untuk menerimanya.
“Kemudian akan diberikan kategori warna hijau bila aman, kuning, jingga hingga merah yang artinya tidak aman atau fatalitas,” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
12 September 2025, 15:00 WIB
14 Agustus 2025, 14:00 WIB
06 Agustus 2025, 16:00 WIB
30 April 2025, 18:00 WIB
23 Desember 2024, 07:00 WIB
Terkini
15 September 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta kembali digelar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Ibu Kota yang kerap terjadi
15 September 2025, 06:00 WIB
Senin (15/09), kepolisian menghadirkan SIM keliling Bandung di dua tempat demi memanjakan para pengendara
15 September 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta beroperasi di lima tempat berbeda hari ini bersamaan Samsat Keliling, cek lokasinya
14 September 2025, 20:56 WIB
Marquez membuktikan dirinya pantas jadi raja Misano usai menjadi pemenang dalam balapan MotoGP San Marino 2025
14 September 2025, 19:00 WIB
Koleksi kendaraan Surya Insomnia rupanya cukup menarik karena terdapat dua mobil listrik dan Harley Davidson
14 September 2025, 17:00 WIB
GWM Ora 03 versi SUV sudah terdaftar di Tiongkok, punya dimensi yang mirip dengan mobil listrik Chery E5
14 September 2025, 15:00 WIB
GIVI berencana untuk meluncurkan produk terbarunya di ajang IMOS 2025 dengan sejumlah program yang menarik
14 September 2025, 13:00 WIB
Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid bekas lansiran 2024 kini dijual dengan TDP hanya Rp 5 juta buat mudahkan pelanggan