Xpeng X9 Dirakit Lokal, G6 Masih Menyusul Karena Hal Ini
04 Juli 2025, 19:00 WIB
Cina bakal batasi ekspor logam tanah jarang dan berpotensi sebabkan produksi mobil listrik dunia terganggu
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pemerintah Cina akan membatasi ekspor sejumlah mineral penting termasuk logam tanah jarang akibat perang dagang dengan Amerika Serikat. Kebijakan tersebut berlaku untuk semua negara khususnya yang memberi tekanan terhadap negeri Tirai Bambu seperti Eropa, Korea Selatan dan Jepang.
Dilansir dari Global Data, langkah tersebut bakal mempengaruhi banyak hal karena hasil tambang itu digunakan oleh industri berteknologi tinggi termasuk otomotif. Logam tanah jarang kerap digunakan untuk pembuatan baterai kendaraan listrik dan berbagai komponen lain.
Perlu diketahui bahwa saat ini Cina menyumbang lebih dari 90 persen penyulingan tanah jarang dunia. Mereka juga merupakan produsen logam tanah jarang terbesar dibandingkan negara lain.
Logam tanah jarang hanyalah bagian sangat kecil dari keseluruhan ekspor Cina sehingga dampaknya tidak besar buat perekonomian mereka. Tetapi buat pasar global, pembatasan tersebut bisa berdampak sangat signifikan.
Bahkan pengiriman megnet sudah dihentikan sebelum kerangka regulasi baru dikeluarkan. Sehingga para eksportir harus mengajukan lisensi ekspor dengan persyaratan lebih ketat.
Sementara perusahaan yang terkait dengan pertahanan Amerika Serikat bisa diputus secara permanen dari pasokan Cina.
Para produsen global pun kini mulai khawatir bila lisensi baru diperkenalkan mereka bakal mengalami penundaan yang lama. Sehingga terjadi kelangkaan terhadap persediaan tanah jarang secara global dan membuat harga jadi melonjak.
Situasi tersebut pun berpotensi membuat harga kendaraan listrik dunia mengalami peningkatan cukup signifikan. Terlebih baterai merupakan komponen terpenting bagi mobil eletrifikasi.
Selain itu perkembangan mobil listrik pun berpotensi melambat karena pasar tidak bisa menyerap barang akibat tingginya harga.
Di Indonesia sendiri logam tanah jarang juga bisa ditemukan di beberapa lokasi seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Tengah. Sayang pemanfaatannya belum optimal karena belum memiliki kemampuan untuk mengelolanya.
Padahal pengembangannya sangat penting mengingat keinginan pemerintah buat menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan kendaraan listrik.
Meski demikian pemerintah sudah melakukan beragam upaya sejak 2022 agar sumber daya alam tersebut bisa dikelola langsung di Tanah Air.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 Juli 2025, 19:00 WIB
04 Juli 2025, 16:30 WIB
04 Juli 2025, 12:52 WIB
04 Juli 2025, 08:00 WIB
03 Juli 2025, 21:00 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 23:00 WIB
Jeep Wrangler 4Xe Mojito mejeng dan digunakan para aktor dalam beradegan pada film Jurassic World Rebirth
04 Juli 2025, 22:00 WIB
Kemenhub tanggapi simpang siur wacana kenaikan dan potongan tarif ojol, sebut masih dalam tahap diskusi
04 Juli 2025, 21:00 WIB
Mazda CX-3 Essential diprediksi hadir di ajang GIIAS 2025 setelah terlebih dulu diluncurkan di Thailand
04 Juli 2025, 20:00 WIB
Banyaknya tantangan yang harus diatasi membuat uji coba Car Free Night pada Sabtu (05/07) resmi dibatalkan
04 Juli 2025, 19:00 WIB
Pihak Xpeng mengungkapkan alasan pihaknya bakal lebih dulu melakukan perakitan lokal X9 ketimbang G6
04 Juli 2025, 18:00 WIB
KatadataOTO merangkum enam kesalahan memilih tempat parkir yang dapat merugikan pengemudi saat bepergian
04 Juli 2025, 17:00 WIB
Desta kecelakaan saat memarkirkan Ducati DesertX yang digunakannya buat touring di kawasan Sembalun, NTB
04 Juli 2025, 16:30 WIB
Diler Xpeng di Puri, Jakarta Barat siapkan layanan 3S dan perbaikan bodi, ada unit test drive buat konsumen