5 Mobil LCGC Terlaris November 2025, Calya Terus Jadi Primadona
13 Desember 2025, 19:00 WIB
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus mengembangkan mobil listrik mungil tanpa awak atau sopir
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Teknik (OR IPT), melakukan pengembangan mobil listrik tanpa sopir atau biasa dikenal otonom.
Sebelumnya, BRIN telah mengembangkan kendaraan listrik semi otonom. Adapun kendaraan ramah lingkungan tersebut dikendalikan dari jarak jauh atau teleoperation.
Fokus pengembangan pada penguasaan teknologi komponen kunci seperti motor listrik, battery control system/power electronics, platform dan charging system.
“Sedangkan Prioritas Riset nasional (PRN) Kendaraan Listrik 2020 – 2024 berfokus pada penguasaan teknologi kunci kendaraan otonom, seperti deteksi objek/sensor, sistem telekomunikasi, human to vehicle interaction, computer vision,” ucap Budi Prawara, Plt Kepala Organisasi Riset IPT BRIN pada lama resminya.
Kendaraan yang dinamakan Micro Electric Vehicle-Teleoperated Driving System (MEVi-TDS) ini masih menggunakan sistem yang dikemudikan dari jarak jauh. Potensinya adalah kendaraan otonom untuk satu atau dua penumpang.
MEVi-TDS dikatakan dapat digunakan di area terbatasatau kawasan khusus seperti kebun raya, objek wisata, kawasan perumahan, industri dan perkantoran.
Selain itu, kendaraan juga dapat digunakan sebagai pengangkut untuk transportasi massal di kawasan khusus tersebut.
Secara desain, MEVi-TDS terlihat futuristik dengan lampu depan empat buah berteknologi LED. Sementara bagian belakangnya terdapat lampu berbentuk oval dan tambahan LED bulat yang membentuk segitiga.
Lalu pada bagian atasnya terdapat lampu rotater berkelir kuning. Lampu tersebut akan menyala sebagai alarm ketika terjadi kegagalan fungsi dari sistem.
Bentuknya sendiri seperti kapsul atau lebih mirip mobil golf dengan dimensi yang lebih kompak.
MEVi-TDS memiliki dimensi panjang 1.475 mm, lebar 990 mm dan tinggi 1.570 mm. Berat keseluruhan kendaraan ini mencapai 80 kilogram.
Dengan penggunaan pelek 8 inci, jarak sumbu roda 1.150 mm dengan ground clearance 70 mm, mobil ini cukup kompak untuk ditumpangi satu orang dewasa. Bahkan kami melihatnya akan sempit jika dinaikki satu penumpang berperawakan besar.
Kendaraan listrik BRIN ini dijejali baterai lithium-ion 48 volt 12 Ah. Kapasitas baterai yang cukup kecil, membuat kendaraan hanya bisa digunakan selama 46 menit.
Adapun kecepatan maksimum yang bisa diraih adalah 10.88 km/jam. Disebutkan jika kapasitas baterai akan ditingkatkan, namun tidak untuk kecepatan maksimumnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
13 Desember 2025, 19:00 WIB
11 Desember 2025, 20:06 WIB
11 Desember 2025, 13:00 WIB
11 Desember 2025, 11:00 WIB
10 Desember 2025, 14:00 WIB
Terkini
13 Desember 2025, 22:00 WIB
Mitsubishi Fuso berharap pemerintah turun tangan untuk memperbaiki situasi pasar kendaraan niaga di Indonesia
13 Desember 2025, 21:00 WIB
Mobil rakyat memiliki konsep yang serupa dengan AMMDes, membantu mobilitas dan logistik masyarakat desa
13 Desember 2025, 20:00 WIB
Mobil rakyat dari PT Pindad bakal bertenaga listrik, harganya kompetitif guna menjangkau masyarakat pedesaan
13 Desember 2025, 19:00 WIB
Menurut data Gaikindo, pasar mobil LCGC mengalami penurunan sampai 0,7 persen sepanjang November 2025
13 Desember 2025, 18:07 WIB
Kemenhub menghadirkan angkutan motor gratis selama libur Nataru demi memudahkan perjalanan masyarakat
13 Desember 2025, 17:41 WIB
Ajang Daihatsu Kumpul Sahabat Bitung digelar di Sulawesi Utara, berbagai komunitas otomotif ikut meramaikan
13 Desember 2025, 13:00 WIB
Ducati Indonesia menyiapkan program potongan harga di penghujung 2025, nominalnya tembus Rp 200 juta
13 Desember 2025, 11:00 WIB
Cicido hadir menawarkan aksesoris untuk meningkatkan kenyamanan berkendara saat libur Natal dan tahun baru 2025