Jalan Menuju Penggunaan Mobil Hidrogen Masih Jauh, Banyak Kendala
07 September 2024, 19:19 WIB
Prioritaskan teknologi hybrid, bos Toyota GR enggan produksi mobil listrik untuk isi lini performa tinggi
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Bos Toyota GR tidak tertarik memproduksi mobil listrik berperforma. Mereka menyatakan lebih condong untuk menggarap mobil hybrid.
Tomoya Takahashi, President Toyota Gazoo Racing mengatakan hingga saat ini tidak ada rencana meluncurkan GR EV atau mobil sport listrik buat para konsumen.
Ia menegaskan Toyota masih ingin menggunakan mesin konvensional atau ICE (Internal Combustion Engine) sebanyak mungkin.
“Mungkin nanti di masa mendatang mesin konvensional dilarang. Tapi ICE itu bukan hal buruk, musuhnya adalah karbon,” ucap Takahashi kepada CarExpert, dikutip Rabu (29/5).
Memang di 2022, Uni Eropa telah setuju untuk melarang penjualan kendaraan bermesin konvensional per 2035. Australia dikabarkan berminat mengikuti jejak itu.
Meski begitu ia tidak menutup kemungkinan Toyota GR meluncur dalam opsi hybrid, sehingga sejalan dengan komitmen pendekatan Multi-Pathway di tengah komitmen elektrifikasi.
Teknologi hybrid sendiri diyakini dapat membantu mengurangi emisi gas karbon. Pabrik asal Jepang itu tetap memiliki misi untuk perkenalkan model performa tinggi yang lebih ramah lingkungan walaupun bukan bertenaga listrik murni alias BEV.
“Kami belum yakin dengan elektrifikasi dan kapan akan terjadinya. Secara global, ada beragam diskusi meyakini tidak semua kendaraan bakal bertenaga listrik (dalam beberapa tahun ke depan),” tegas Takahashi.
Melihat kondisi saat ini, beragam pabrikan otomotif terkhusus asal China memiliki lini kendaraan performa tinggi bertenaga listrik. Namun Toyota optimistis produknya memiliki ciri tersendiri.
“Tujuan kita bukan membuat mobil cepat, tapi menyenangkan. Ada perbedaan antara mobil cepat dengan mobil bagus,” kata Takahashi.
Belum lama ini Toyota, Subaru dan Mazda tegaskan komitmen pendekatan Multi-Pathway di era elektrifikasi. Singkatnya setiap merek fokus mengembangkan mesin agar cocok dipasangkan teknologi ramah lingkungan lain seperti hybrid.
Toyota dengan mesin in-line four, Boxer milik Subaru dan mesin Rotary yang jadi ciri khas Mazda. Dapur pacu itu nanti juga harus bisa kompatibel bahan bakar karbon netral.
“Ketiga perusahaan berbagi aspirasi sama dan akan memperbarui teknologi mesin kami lewat persaingan sehat,” ujar Koji Sato, President dan CEO Toyota.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
07 September 2024, 19:19 WIB
06 September 2024, 19:00 WIB
06 September 2024, 14:00 WIB
06 September 2024, 10:00 WIB
06 September 2024, 07:00 WIB
Terkini
07 September 2024, 19:19 WIB
Mobil hidrogen diklaim lebih efisien, hanya saja implementasinya di Indonesia masih temui banyak kendala
07 September 2024, 16:00 WIB
Toyota Calya bekas di Jakarta jumlahnya cukup banyak sehingga pelanggan bisa mudah memilih sesuai keinginan
07 September 2024, 15:00 WIB
Chery Omoda E5 bekas sudah beredar dengan harga selisih Rp 73 juta lebih murah ketimbang unit barunya
07 September 2024, 14:00 WIB
Mitsubishi Pajero Sport bekas lansiran 2023 semakin banyak pilihannya dan kini ada paket TDP Rp 35 juta
07 September 2024, 13:00 WIB
RMA Indonesia memperkenalkan Ford Everest Titanium Next Gen yang dibekali dengan fitur keamanan lengkap
07 September 2024, 12:00 WIB
Keran pemesanan dibuka meski belum resmi meluncur, Wuling Confero EV di China ditawarkan mulai Rp 150 jutaan
07 September 2024, 11:00 WIB
Susunan pembalap MotoGP 2025 tersisa satu slot kosong usai Miguel Oliveira bergabung dengan Pramac Yamaha
07 September 2024, 10:00 WIB
Terdapat beberapa ciri mobil bekas terendam banjir, salah satunya timbul karat di sejumlah bagian kendaraan