Toyota Sulit Bawa Mesin Hybrid LCGC Karena Terbentur Harga
29 Oktober 2025, 08:44 WIB
Japan Mobility Show 2025 dijadikan Toyota untuk menunjukkan beragam strategi mobilitas mereka di masa depan
Oleh Arie Prasetya
KatadataOTO – Toyota hadir pada ajang Japan Mobility Show (JMS) 2025 di Tokyo Big Sight Jepang pada 29 Oktober-9 November 2025. Dalam ajang ini mereka kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan strategi Multi Pathway Approach yang telah mereka jalankan.
Dengan strategi tersebut maka Toyota bisa menghadirkan solusi mobilitas, menyesuaikan lansekap otomotif serta kebutuhan mobilitas masyarakat. Perusahaan asal Jepang itu juga menegaskan bahwa tujuan mereka adalah mengurangi kadar CO2 secara besar-besaran dan cepat.
Untuk mencapainya maka semua teknologi dapat hidup berdampingan dan ditingkatkan skalanya guna mempercepat netralitas karbon. Oleh sebab itu mereka tetap akan menggunakan Multi Pathway Strategy.
Langkah ini membuat mereka bebas untuk menggunakan teknologi ramah lingkungan di masa depan. Mulai dari kendaraan ICE (Internal Combustion Engine) yang ditingkatkan efisiensinya, Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) hingga Battery Electric Vehicle (BEV).
Sementara itu di Indonesia, kebijakan Net Zero Emission (NZE) 2060 berisi target untuk mencapai keseimbangan antara emisi gas rumah kaca (GRK) yang dilepas ke atmosfer dan jumlah GRK terserap kembali pada tahun 2060.
Untuk mencapainya, Toyota memiliki inisiatif Toyota Environmental Challenge 2050. Di dalamnya mereka memiliki target menurunkan emisi kendaraan yang diproduksi di tahun tersebut hingga 90 persen dibandingkan emisi di tahun 2010.
Toyota juga bertekad buat menjadi perusahaan terbaik dengan beradaptasi terhadap kebutuhan unik masyarakat, ketahanan rantai pasok dan visi sumber daya energi sebuah negara. Pabrikan telah memainkan peran penting dalam pengembangan industri otomotif di kawasan Asia, termasuk Indonesia
Strategi ini menekankan penyediaan produk dan layanan terbaik yang memenuhi kebutuhan mobilitas juga tuntutan masyarakat di setiap negara. Salah satu contohnya adalah platform kendaraan global IMV (Innovative International Multi-Purpose Vehicle).
Sharing platform ini mendukung berbagai kendaraan buat memenuhi beragam kebutuhan mobilitas di pasar berkembang sehingga mencapai skala ekonomi memungkinkan keterjangkauan dan akses. Di Asia, mobil Toyota yang menggunakan adalah Fortuner, Innova, Hilux dan terbaru Hilux Rangga.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 Oktober 2025, 08:44 WIB
28 Oktober 2025, 09:00 WIB
27 Oktober 2025, 15:15 WIB
26 Oktober 2025, 10:10 WIB
24 Oktober 2025, 21:00 WIB
Terkini
29 Oktober 2025, 10:00 WIB
Insentif atau subsidi dari pemerintah memainkan peran penting mendongkrak angka penjualan mobil listrik
29 Oktober 2025, 09:00 WIB
Nakamichi menghadirkan head unit, speaker, amplifier sampai dashcam pintar baru kepada konsumen di Indonesia
29 Oktober 2025, 08:44 WIB
Kelas LCGC punya sensitivitas terhadap harga membuat Toyota sulit bawa teknologi ramah lingkungan yang lebih tinggi seperti hybrid
29 Oktober 2025, 08:00 WIB
Puluhan kendaraan ASN kota Serang kedapatan belum membayar pajak dan telah diberi peringatan oleh Bapenda
29 Oktober 2025, 07:00 WIB
Volkswagen ID Buzz diajak keliling dunia untuk membuktikan ketangguhannya menghadapi beragam medan jalan
29 Oktober 2025, 06:00 WIB
Berikut jadwal maupun lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi hari ini untuk melayani para pengendara
29 Oktober 2025, 06:00 WIB
Biaya perpanjang SIM bervariasi tergantung jenisnya yakni A atau C, dapat diproses di SIM keliling Jakarta
29 Oktober 2025, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta masih menjadi andalan dalam mengatasi kemacetan lalu lintas di Ibu Kota