Tambahan Insentif Dinilai Bisa Kerek Penjualan Mobil Baru di RI
02 Mei 2025, 21:00 WIB
Insentif mobil hybrid diyakini Gaikindo bisa meminimalisir dampak dari kenaikan PPN 12 persen di 2025
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pemerintah Indonesia sudah memutuskan memberi sejumlah stimulus untuk industri otomotif. Seperti insentif mobil hybrid sebesar tiga persen.
Kemudian Presiden Prabowo Subianto tetap melanjutkan bantuan pembelian mobil listrik berstatus CKD (Completely Knocked Down), berupa PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) 10 persen.
Tak ketinggalan PPnBM DTP untuk EV (Electric Vehicle) CBU (Completely Built Up) serta CKD sebesar 15 persen.
Lalu masih ada pembebasan bea masuk impor mobil listrik CBU. Hal ini dilakukan demi menggairahkan penjualan kendaraan roda empat baru di Tanah Air.
“Kami sangat mengapresiasi kebijakan pemerintah sebagai respon cepat untuk menjaga kelangsungan industri kendaraan bermotor Indonesia yang tengah mengalami tekanan karena berbagai hal sejak tahun lalu,” ucap Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo dalam keterangan resmi.
Nangoi menuturkan bahwa pemberian insentif diharapkan bisa memberikan dampak besar bagi pasar otomotif. Sehingga penjualan kembali bergairah di 2025.
Dia juga optimistis insentif dari pemerintah bakal menjadi salah satu faktor pendorong meningkatnya penjualan mobil baru di tahun depan.
Terutama buat kendaran-kendaraan ramah lingkungan. Sehingga bisa mengurangi kadar emisi gas buang.
Di sisi lain Nangoi menyebut kalau insentif mobil hybrid dan listrik dapat mengeliminasi kekhawatiran para pelaku industri, mengenai dampak kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 12 persen pada Januari 2025.
“Kebijakan positif dari pemerintah membangun keyakinan bagi industri kendaraan bermotor Indonesia, bahwa kenaikan PPN 12 persen di 1 Januari 2025 mendatang tidak akan berdampak negatif pada potensi penjualan, bahkan dapat diabaikan,” tegas Nangoi.
Sebagai informasi, tidak hanya PPN 12 persen yang diterapkan di tahun depan. Namun masih ada opsen pajak yang terdiri dari PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) serta BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor).
Khusus opsen PKB dan BBNKB besaran tarifnya terbilang cukup tinggi, masing-masing menyentuh angka 66 persen.
Meski begitu, Gaikindo tetap percaya diri penjualan mobil baru mampu membaik, bahkan menyentuh angka satu juta unit.
“Tahun depan harusnya kita bisa sampai 900 ribu hingga satu juta, kami harapkan dapat tercapai,” ucap Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo.
Lebih jauh Kukuh menuturkan bahwa pasar otomotif terutama penjualan mobil baru mulai menunjukan indikasi pemulihan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Mei 2025, 21:00 WIB
01 Mei 2025, 17:46 WIB
27 April 2025, 12:21 WIB
24 April 2025, 09:00 WIB
23 April 2025, 09:00 WIB
Terkini
14 Mei 2025, 16:00 WIB
Pindad menjalin kerja sama dengan KG Mobility Corporation untuk memproduksi mobil maupun bus listrik nasional
14 Mei 2025, 15:00 WIB
Korlantas Polri baru saja membentuk tim khusus untuk menindak para pelanggar truk ODOL yang sering terjadi
14 Mei 2025, 14:00 WIB
Versi baru Toyota bZ4X bakal menggunakan nama baru, bakal meluncur lebih dulu untuk pasar Amerika Utara
14 Mei 2025, 13:00 WIB
Baru-baru ini Toyota dikabarkan berencana untuk mengakusisi merek mobil listrik asal Cina, yakni Neta
14 Mei 2025, 12:00 WIB
Fermin Aldeguer mendapat banyak pujian dari berbagai pihak usai meraih dobel podium di MotoGP Prancis 2025
14 Mei 2025, 11:00 WIB
BYD mendominasi 10 besar mobil listrik terlaris di April 2025, Sealion 7 menyumbangkan angka terbanyak
14 Mei 2025, 10:00 WIB
Honda ungkap sebab turunnya penjualan di April 2025 ada banyak hal termasuk persiapan model baru untuk Indonesia
14 Mei 2025, 09:00 WIB
Penjualan Daihatsu di April 2025 mengalami penurunan cukup dalam namun masih berhasil kuasai podium kedua