Kalista Sebut Pentingnya Insentif untuk Dorong Adopsi EV Niaga
04 Desember 2025, 19:00 WIB
Cina menetapkan standar baru untuk proses daur ulang baterai mobil listrik agar menjadi lebih ramah lingkungan
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pertumbuhan mobil listrik kian pesat dalam beberapa waktu belakangan. Situasi ini mendorong sejumlah pihak buat berinovasi.
Terkini Cina dilaporkan menerapkan standar nasional baru untuk daur ulang dan pemanfaatan baterai Electric Vehicle (EV).
“Program percontohan melaporkan pemulihan lebih dari 99 persen material utama (baterai),” tulis Carsnewschina, Selasa (21/10).
Menurut IT-Home, lima standar tambahan telah disetujui oleh general Administration of Market Supervision (GAMS).
Standar-standar di atas terdiri dari aspek seperti spesifikasi daur ulang dan pembongkaran penampung daya mobil listrik.
Kemudian deteksi sisa energi pada baterai EV. Sehingga aman ketika dibongkar dan didaur ulang oleh mereka.
Dalam praktiknya perusahaan daur ulang di Cina berhasil mencapai tingkat pemulihan hingga 99,6 persen untuk nikel, kobalt hingga mangan.
Sedangkan buat baterai mobil listrik berbahan dasar lithium, berhasil dikembalikan hingga 96,5 persen.
Keberhasilan ini menjadi pencapaian tertinggi Tiongkok dalam usaha mereka mendaur ulang penampung daya kendaraan roda empat setrum.
Selain itu menunjukan bahwa sistem daur ulang yang terintegrasi dapat menghasilkan berbagai manfaat. Mulai dari sektor ekonomi, sosial sampai ekologis.
Cina juga membuktikan kala mereka mampu memberikan nilai penting bagi ekosistem EV. Jadi tidak hanya bisa menjual mobil listrik saja.
Akan tetapi Negeri Tirai Bambu juga mendukung pengelolaan limbah baterai jadi lebih ramah lingkungan.
Apalagi sekarang perusahaan-perusahaan dari hulu ke hilir seperti bahan baku, produksi hingga daur ulang serta pemanfaatan ulang baterai digabung.
Mereka tergabung dalam sebuah komite teknis nasional yang dibentuk bersama GAMS serta Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT). Jadi dapat menetapkan standar baru pengolahan limbah baterai.
Pada laporan yang sama, Cina disebut turut aktif dalam proses standarisasi baterai mobil listrik di taraf internasional.
Cara itu ditempuh guna menangani aspek seperti evaluasi performa penampung daya baru, sistem klasifikasi dan pedoman umum untuk daur ulang baterai yang telah dipakai.
Seperti contoh proposal yang dipimpin Tiongkok mengenai ‘General Guideline for Deep Discharge in Battery Recycling and Utilisation’.
Proposal tersebut telah disetujui menjadi proyek standar internasional. Langkah ini sekaligus menegaskan ambisi mereka menjadi pimpinan dunia dalam pengelolaan limbah baterai.
Hampir 40 ahli dari Tiongkok berpartisipasi pada komite teknis baterai internasional, memastikan dukungan penuh dalam proses penetapan standar.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 Desember 2025, 19:00 WIB
04 Desember 2025, 16:00 WIB
04 Desember 2025, 14:00 WIB
04 Desember 2025, 13:00 WIB
04 Desember 2025, 11:00 WIB
Terkini
06 Desember 2025, 21:00 WIB
Aplikasi Digiroom milik Auto2000 diklaim mendapat respon positif dari para pelanggan setianya di Tanah Air
06 Desember 2025, 19:00 WIB
Perang harga mobil Cina semakin sengit di 2025, BMW menegaskan tak berminat ikut persaingan tersebut
06 Desember 2025, 17:00 WIB
Mobil pribadi diperkirakan masih menjadi kendaraan favorit masyarakat saat merayakan libur Nataru 2026
06 Desember 2025, 15:00 WIB
Daihatsu catatkan hasil positif penjualan sepanjang November 2025, Gran Max Series jadi kontributor utama
06 Desember 2025, 13:00 WIB
Mahindra menyerahkan 4 mobil Scorpio untuk bantu pemerintah mengatasi bencana banjir Sumatera yang baru terjadi
06 Desember 2025, 11:00 WIB
Shell bisa segera menjajakan BBM mereka kepada para pengendara di Indonesia setelah kehabisan stok produk
06 Desember 2025, 09:00 WIB
Airlangga menerangkan bahwa kehadiran Chery, BYD hingga Hyundai membawa dampak positif bagi industri otomotif
06 Desember 2025, 07:00 WIB
Chery menyiapkan 10 unit mobil terdiri dari Tiggo 9 CSH, Tiggo 8 CSH sampai Tiggo Cross untuk mobilitas atlet