Mercedes-Benz Rumahkan 4.000 Karyawan, Beri Pesangon Rp 9 Miliar
21 Oktober 2025, 13:00 WIB
Cina menetapkan standar baru untuk proses daur ulang baterai mobil listrik agar menjadi lebih ramah lingkungan
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pertumbuhan mobil listrik kian pesat dalam beberapa waktu belakangan. Situasi ini mendorong sejumlah pihak buat berinovasi.
Terkini Cina dilaporkan menerapkan standar nasional baru untuk daur ulang dan pemanfaatan baterai Electric Vehicle (EV).
“Program percontohan melaporkan pemulihan lebih dari 99 persen material utama (baterai),” tulis Carsnewschina, Selasa (21/10).
Menurut IT-Home, lima standar tambahan telah disetujui oleh general Administration of Market Supervision (GAMS).
Standar-standar di atas terdiri dari aspek seperti spesifikasi daur ulang dan pembongkaran penampung daya mobil listrik.
Kemudian deteksi sisa energi pada baterai EV. Sehingga aman ketika dibongkar dan didaur ulang oleh mereka.
Dalam praktiknya perusahaan daur ulang di Cina berhasil mencapai tingkat pemulihan hingga 99,6 persen untuk nikel, kobalt hingga mangan.
Sedangkan buat baterai mobil listrik berbahan dasar lithium, berhasil dikembalikan hingga 96,5 persen.
Keberhasilan ini menjadi pencapaian tertinggi Tiongkok dalam usaha mereka mendaur ulang penampung daya kendaraan roda empat setrum.
Selain itu menunjukan bahwa sistem daur ulang yang terintegrasi dapat menghasilkan berbagai manfaat. Mulai dari sektor ekonomi, sosial sampai ekologis.
Cina juga membuktikan kala mereka mampu memberikan nilai penting bagi ekosistem EV. Jadi tidak hanya bisa menjual mobil listrik saja.
Akan tetapi Negeri Tirai Bambu juga mendukung pengelolaan limbah baterai jadi lebih ramah lingkungan.
Apalagi sekarang perusahaan-perusahaan dari hulu ke hilir seperti bahan baku, produksi hingga daur ulang serta pemanfaatan ulang baterai digabung.
Mereka tergabung dalam sebuah komite teknis nasional yang dibentuk bersama GAMS serta Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT). Jadi dapat menetapkan standar baru pengolahan limbah baterai.
Pada laporan yang sama, Cina disebut turut aktif dalam proses standarisasi baterai mobil listrik di taraf internasional.
Cara itu ditempuh guna menangani aspek seperti evaluasi performa penampung daya baru, sistem klasifikasi dan pedoman umum untuk daur ulang baterai yang telah dipakai.
Seperti contoh proposal yang dipimpin Tiongkok mengenai ‘General Guideline for Deep Discharge in Battery Recycling and Utilisation’.
Proposal tersebut telah disetujui menjadi proyek standar internasional. Langkah ini sekaligus menegaskan ambisi mereka menjadi pimpinan dunia dalam pengelolaan limbah baterai.
Hampir 40 ahli dari Tiongkok berpartisipasi pada komite teknis baterai internasional, memastikan dukungan penuh dalam proses penetapan standar.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 Oktober 2025, 13:00 WIB
21 Oktober 2025, 12:00 WIB
21 Oktober 2025, 09:00 WIB
20 Oktober 2025, 16:19 WIB
20 Oktober 2025, 14:00 WIB
Terkini
21 Oktober 2025, 16:00 WIB
Wujud Toyota Land Cruiser FJ diungkap, pakai mesin berkode 2TR-FE milik Fortuner dan platform Hilux Rangga
21 Oktober 2025, 15:00 WIB
MPMRent meraih empat seritifikasi ISO sebagai upaya mereka memberikan pelayanan dalam dunia rental mobil
21 Oktober 2025, 14:00 WIB
BYD akan melakukan perakitan lokal sesuai dengan jumlah mobil listrik yang diimpor di Januari-Desember 2025
21 Oktober 2025, 13:00 WIB
Ribuan karyawan Mercedes-Benz baru saja dirumahkan demi mereka bisa menghemat anggara operasional pada 2027
21 Oktober 2025, 12:00 WIB
Wuling Air ev memiliki berbagai keunggulan dibandingkan kompetitor sehingga mampu mendapat respon positif
21 Oktober 2025, 11:00 WIB
Aprilia akan memanfaatkan absennya Marc Marquez pada MotoGP Malaysia 2025 untuk mengalahkan skuad Ducati
21 Oktober 2025, 10:00 WIB
Suzuki berharap seasonal index di November serta Desember membuat target penjualan Gaikindo dapat tercapai
21 Oktober 2025, 09:00 WIB
Toyota bZ3X versi setir kanan baru-baru ini diluncurkan di Hong Kong, masih diimpor utuh dari Tiongkok