Peluang Toyota bZ3X Setir Kanan Mengaspal di Indonesia
21 Oktober 2025, 09:00 WIB
Ribuan karyawan Mercedes-Benz baru saja dirumahkan demi mereka bisa menghemat anggara operasional pada 2027
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri otomotif sepertinya masih belum berakhir. Sejumlah perusahaan dikabarkan tengah melakukan efisiensi.
Seperti yang sedang ditempuh oleh Mercedes-Benz. Mereka disebut-sebut merumahkan ribuan tenaga kerjanya.
Menurut laporan Carscoops pada Selasa (21/10), manufaktur asal jerman ini memberikan penawaran kepada karyawan mereka untuk mengundurkan diri secara sukarela.
Para tenaga kerja yang menerima tawaran tersebut akan diberikan pesangon sekitar 580 ribu dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 9,6 miliaran per orang.
“Kabar terbaru menyatakan bahwa sekitar 4.000 karyawan telah menyetujui kesepakatan tersebut,” tulis media daring itu.
Keputusan ini dinilai menjadi langkah strategis bagi Mercedes-Benz. Sebab diprediksi membuat mereka hemat hingga miliaran euro.
Apalagi program tersebut sudah ditawarkan sejak April 2025 lalu. Menyasar hampir semua orang di dalam perusahaan.
Mulai dari staf kantor, spesialis IT, insinyur bahkan para manajer tingkat menengah. Mereka menyetujui buat mengundurkan diri.
Tentu hal ini tidak lepas dari tawaran mengiurkan yang diberikan Mercedes-Benz. Membuat mereka rela meninggalkan pekerjaan tersebut.
Besaran pesangon yang diberikan pun bervariatif. Tergantung dari jumlah gaji maupun berapa lama masa kerja.
“Sekitar 30 ribu hingga 40 ribu karyawan memenuhi syarat untuk penawaran ini. Program tersebut akan berlangsung sampai Maret 2026,” lanjut Carscoops.
Sebagai informasi, pengurangan karyawan dilakukan Mercedes-Benz merupakan upaya efisiensi yang sedang mereka terapkan.
Bertujuan untuk menghemat anggaran operasional sekitar 5 miliar euro atau setara Rp 96,9 triliun pada 2027.
Langkah penghematan diambil demi Mercedes-Benz bisa menghadapi berbagai tantangan. Seperti persaingan dengan mobil listrik Cina.
Patut diketahui, pengurangan karyawan tidak hanya dilakukan oleh Mercedes-Benz saja. Namun Nissan menerapkan hal serupa.
Pengurangan tenaga kerja tersebut rencananya akan dilakukan di pabrik Nissan Automotive Europe, Montigny-le-Bretonneux, Prancis.
“Manajemen dan serikat pekerja sepakat buat berdiskusi pengunduran diri secara sukarela sebelum terjadi PHK,” tulis Reuters beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui Ivan Espinosa, CEO baru Nissan mengambil langkah cepat buat menyelamatkan perusahaannya dari jurang kebangkrutan. Mulai dari pemangkasan tenaga kerja global sampai 15 persen.
Lalu pengurangan kapasitas produk hingga 30 persen di seluruh dunia, menjadi hanya 2,5 juta unit per tahun. Terakhir penyusutan jumlah pabrik dari semula 17 lokasi menjadi 10 titik.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 Oktober 2025, 09:00 WIB
20 Oktober 2025, 14:00 WIB
20 Oktober 2025, 11:00 WIB
19 Oktober 2025, 17:00 WIB
17 Oktober 2025, 21:00 WIB
Terkini
21 Oktober 2025, 12:00 WIB
Wuling Air ev memiliki berbagai keunggulan dibandingkan kompetitor sehingga mampu mendapat respon positif
21 Oktober 2025, 11:00 WIB
Aprilia akan memanfaatkan absennya Marc Marquez pada MotoGP Malaysia 2025 untuk mengalahkan skuad Ducati
21 Oktober 2025, 10:00 WIB
Suzuki berharap seasonal index di November serta Desember membuat target penjualan Gaikindo dapat tercapai
21 Oktober 2025, 09:00 WIB
Toyota bZ3X versi setir kanan baru-baru ini diluncurkan di Hong Kong, masih diimpor utuh dari Tiongkok
21 Oktober 2025, 08:00 WIB
Program mobil nasional diusulkan dijadikan sebagai proyek strategis nasional agar bisa berkembang lebih cepat
21 Oktober 2025, 07:00 WIB
Prabowo Subianto, Presiden RI mengungkap bahwa mobil buatan lokal bakal hadir dalam tiga tahun mendatang
21 Oktober 2025, 06:00 WIB
Untuk mengurus dokumen berkendara hari ini, masyarakat bisa memanfaatkan kehadiran dari SIM keliling Bandung
21 Oktober 2025, 06:00 WIB
Kepolisian bakal menggunakan kamera ETLE untuk mengawasi jalannya ganjil genap Jakarta yang digelar hari ini