Airlangga Klaim Progres Pembangunan Pabrik BYD Sudah 90 Persen
04 Desember 2025, 16:00 WIB
Ribuan karyawan Mercedes-Benz baru saja dirumahkan demi mereka bisa menghemat anggara operasional pada 2027
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri otomotif sepertinya masih belum berakhir. Sejumlah perusahaan dikabarkan tengah melakukan efisiensi.
Seperti yang sedang ditempuh oleh Mercedes-Benz. Mereka disebut-sebut merumahkan ribuan tenaga kerjanya.
Menurut laporan Carscoops pada Selasa (21/10), manufaktur asal jerman ini memberikan penawaran kepada karyawan mereka untuk mengundurkan diri secara sukarela.
Para tenaga kerja yang menerima tawaran tersebut akan diberikan pesangon sekitar 580 ribu dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 9,6 miliaran per orang.
“Kabar terbaru menyatakan bahwa sekitar 4.000 karyawan telah menyetujui kesepakatan tersebut,” tulis media daring itu.
Keputusan ini dinilai menjadi langkah strategis bagi Mercedes-Benz. Sebab diprediksi membuat mereka hemat hingga miliaran euro.
Apalagi program tersebut sudah ditawarkan sejak April 2025 lalu. Menyasar hampir semua orang di dalam perusahaan.
Mulai dari staf kantor, spesialis IT, insinyur bahkan para manajer tingkat menengah. Mereka menyetujui buat mengundurkan diri.
Tentu hal ini tidak lepas dari tawaran mengiurkan yang diberikan Mercedes-Benz. Membuat mereka rela meninggalkan pekerjaan tersebut.
Besaran pesangon yang diberikan pun bervariatif. Tergantung dari jumlah gaji maupun berapa lama masa kerja.
“Sekitar 30 ribu hingga 40 ribu karyawan memenuhi syarat untuk penawaran ini. Program tersebut akan berlangsung sampai Maret 2026,” lanjut Carscoops.
Sebagai informasi, pengurangan karyawan dilakukan Mercedes-Benz merupakan upaya efisiensi yang sedang mereka terapkan.
Bertujuan untuk menghemat anggaran operasional sekitar 5 miliar euro atau setara Rp 96,9 triliun pada 2027.
Langkah penghematan diambil demi Mercedes-Benz bisa menghadapi berbagai tantangan. Seperti persaingan dengan mobil listrik Cina.
Patut diketahui, pengurangan karyawan tidak hanya dilakukan oleh Mercedes-Benz saja. Namun Nissan menerapkan hal serupa.
Pengurangan tenaga kerja tersebut rencananya akan dilakukan di pabrik Nissan Automotive Europe, Montigny-le-Bretonneux, Prancis.
“Manajemen dan serikat pekerja sepakat buat berdiskusi pengunduran diri secara sukarela sebelum terjadi PHK,” tulis Reuters beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui Ivan Espinosa, CEO baru Nissan mengambil langkah cepat buat menyelamatkan perusahaannya dari jurang kebangkrutan. Mulai dari pemangkasan tenaga kerja global sampai 15 persen.
Lalu pengurangan kapasitas produk hingga 30 persen di seluruh dunia, menjadi hanya 2,5 juta unit per tahun. Terakhir penyusutan jumlah pabrik dari semula 17 lokasi menjadi 10 titik.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 Desember 2025, 16:00 WIB
04 Desember 2025, 14:00 WIB
04 Desember 2025, 13:00 WIB
04 Desember 2025, 11:00 WIB
02 Desember 2025, 17:00 WIB
Terkini
06 Desember 2025, 21:00 WIB
Aplikasi Digiroom milik Auto2000 diklaim mendapat respon positif dari para pelanggan setianya di Tanah Air
06 Desember 2025, 19:00 WIB
Perang harga mobil Cina semakin sengit di 2025, BMW menegaskan tak berminat ikut persaingan tersebut
06 Desember 2025, 17:00 WIB
Mobil pribadi diperkirakan masih menjadi kendaraan favorit masyarakat saat merayakan libur Nataru 2026
06 Desember 2025, 15:00 WIB
Daihatsu catatkan hasil positif penjualan sepanjang November 2025, Gran Max Series jadi kontributor utama
06 Desember 2025, 13:00 WIB
Mahindra menyerahkan 4 mobil Scorpio untuk bantu pemerintah mengatasi bencana banjir Sumatera yang baru terjadi
06 Desember 2025, 11:00 WIB
Shell bisa segera menjajakan BBM mereka kepada para pengendara di Indonesia setelah kehabisan stok produk
06 Desember 2025, 09:00 WIB
Airlangga menerangkan bahwa kehadiran Chery, BYD hingga Hyundai membawa dampak positif bagi industri otomotif
06 Desember 2025, 07:00 WIB
Chery menyiapkan 10 unit mobil terdiri dari Tiggo 9 CSH, Tiggo 8 CSH sampai Tiggo Cross untuk mobilitas atlet